Selasa, 15 Januari 2013


IPA BIOLOGI KELAS 9 ( avhe -22)
BAB 1
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. DEFINISI SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi  sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbon
dioksida, urea, racun dan lainnya.
B. ALAT EKSKRESI MANUSIA
1. GINJAL
Ginjal (ren) manusia berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah
kanan depan dan kiri depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal
kanan lebih rendah dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat
hati. Ginjal berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat
sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan
bagian-bagian korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal),
dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring
yang disebut nefron. Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus
kontortus. Badan Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan
glomerulus. Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula
Bowman berbentuk mangkuk yang mengelilingi glomerulus.'I'ubulus
kontortus terdiri atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal.
Tubulus kontortus kolektivus. Di antara tubuIus kontortus proksimal dan
tubulus kontortus distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik)
dan pars descenden (turun).Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816
– 1892). Seorang ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih
yang mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama
Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang
mendeskripsikan lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi
oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo
Malpighi (1628 - 1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme
dalam bentuk urine yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3),
ureum, asam urat dan garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine
mengandung glukosa.
FUNGSI GINJAL
1. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh
bagian tubulus ginjal
4. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan selsel darah merah        (SDM) di sumsum tulang
PROSES PEMBENTUKAN URINE
Ginjal berperan dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di
kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit),
tekanan dan permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah
proses penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel
darah, keping darah, dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah, seperti glukosa, asam amino, natrium,
kalium, klorida, bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi
bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam
lainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap
kembali di tubulus kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus
distal terjadi penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino
meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis.
Penyerapan air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan seperti glukosa dan asam amino
dikembalikan ke darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan
garam dan bahan lain pada filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder,
zat-zat yang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya,
konsentrasi zat-zat sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah,
misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi
di tubulus kontortus distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju
rongga ginjal, selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal.
Jika kantong kemih telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan
tertekan sehingga timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar
melalui uretra.
Komposisi urin yang dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan
sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urin.2. HATI
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut
sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari
pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus.
Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh
darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison).
Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut
histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu
terbentuk dari rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap
histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi hati :
Menyimpan kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
Merombak kelebihan asam amino (deaminasi)
Menawarkan racun Membentuk protombin dan fibrinogen
Membentuk albumin dan globulin
Mengubah provitamin a menjadi vitamin a
Tempat pembentukan urea
Menghasilkan empedu
Tempat pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
3. KULIT
Seluruh permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita
sebut kulit. Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena
berada di lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung
dengan lingkungan sekitar.
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisan dalam/kulit jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari selsel mati dan selalu mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang
tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum
granulosum tersusun atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas sel-sel yang selalu
membentuk sel-sel baru ke arah luar.
Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas.
Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
Stratum granulosum, mengandung pigmen
Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan
ini adalah kelenjar keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak
(glandula sebasea). Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di
dalamnya terlarut berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat
dialirkan melalui saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan
batang rambut. Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang
berfungsi meminyaki rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus
karena mendapat sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong
rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot penegak rambut,akar rambut
,pembuluh darah  ,syaraf  ,kelenjar minyak (glandula sebasea),kelenjar
keringat (glandula sudorifera).Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis
yang berfungsi melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap
benturan, dan menahan panas tubuh.
FUNGSI KULIT
Fungsi kulit antara lain sebagai berikut:
- mengeluarkan keringat
- pelindung tubuh- menyimpan kelebihan lemak
- mengatur suhu tubuh, dan
-tempat pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung ultraviolet
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau suhu udara di lingkungan kita tinggi,
pembuluh-pembuluh darah di kulit akan melebar. Hal ini mengakibatkan
banyak darah yang mengalir ke daerah tersebut. Karena pangkal kelenjar
keringat berhubungan dengan pembuluh darah maka terjadilah penyerapan air,
garam dan sedikit urea oleh kelenjar keringat. Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa panas tubuh, sehingga sangat
penting untuk menjaga agar suhu tubuh tetap normal.
4. PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga dada manusia sebelah kanan dan kiri yang
dilindungi oleh tulang-tulang rusuk. Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu
paru-paru kanan yang memiliki tiga gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua
gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan kumpulan gelembung alveolus yang
terbungkus oleh selaput yang disebut selaput pleura.
FUNGSI PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup. Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru
berfungsi untuk mengeluarkan Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbondioksida sebagai hasil metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru karbondioksida dan uap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung.
C. GANGGUAN PADA ALAT EKSKRESI
1 Albuminuria
Tanda mengandung albumin
Penyebab : kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati
Akibat: tubuh kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar
dari darah
: urine banyak
2 Hematuria
Tanda: urine mengandung darah
Penyebab: peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih
3 Nefrolitiasis (batu ginjal)
Tanda: urine sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal
atau kandung kemih
Penyebab: konsentrasi unsur-unsur kalsium  terlalu tinggi dan dipercepat
dengan infeksi dan penyumbatan saluran ureter
Akibat: sulit mengeluarkan urine, urine bercampur darah
4 Nefritis
Tanda: radang ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus
5 Gagal ginjal
Tanda : Meningkatnya kadar urea dalam darah
Penyebab : nefritis (radang ginjal)
Akibat : zat-zat yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam
darah
Pengobatan : cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal
6 Diabetes Insipidus
Tanda : meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat)
Penyebab : kekurangan hormon antidiuretika (ADH)Akibat : sering buang urine
Pengobatan : pemberian ADH sintetik
7 Diabetes Melitus
Tanda : kadar glukosa darah melebihi normal
Penyebab : kekurangan hormon insulin
Akibat : luka sulit sembuh
Pengobatan : pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa
dilakukan diet rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa
darah .
8 Hepatitis
Tanda : perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kuning, urine
menjadi kecoklatan seperti air teh
Penyebab : virus
Akibat : hati meradang dan kerja hati terganggu
Pencegahan : menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak
langsung atau penggunaan barang bersama-sama dengan penderita
hepatitis, gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.
9 Sirosis Hati
Tanda: timbulnya jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati
Penyebab: minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri, komplikasi
hati
Akibat: gangguan kesadaran, koma, kematian
Pengobatan : sesuai penyebabnya, pemulihan fungsi hati dan transplantasi
hati
10 Gangren
Tanda: kematian jaringan lunak pada kaki atau  tangan diawali dengan
kebiruan pada kulit dan terasa dingin jika disentuh, kemudian menghitam
dan berbau busuk
Penyebab: gangguan pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering terjadi
pada penderita diabetes melitus dan aterosklerosis
Akibat: bila tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian terkena
gangren harus diamputasi.
11 Kencing Batu
Tanda: sulit buang urine Penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal
Pengobatan: pembedahan, obat-obatan dan penembakan dengan sinar
laser.
12           Asma atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan
                 saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan oleh alergi terhadap
                 rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
13 Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan paru-paru yang disebabkan oleh
                kebiasaan merokok. Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu
                asbes, kromium, produk petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini
                 mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
14   Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh                  darahnya terisi                                            udara  
15 komedo
                                                                                                                                                             
16 Jerawat biasa
17 Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)

Bab 2


SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA PADA MANUSIA 9.1 DEWI GANAWATI
Apakah yang akan kalian lakukan bila tiba - tiba ada cahaya matahari yang memantul melalui kaca spion dan mengenai mata kalian? Tentu kalian akan memberikan reaksi, ada yang memalingkan muka, ada yang menyempitkan kelopak mata, ada yang berusaha menghalangi cahaya dengan telapak tangan. Reaksi yang kalian lakukan tersebut merupakan suatu kegiatan yang dikendalikan oleh suatu pengendali atau pengontrol di dalam tubuh, yang disebut sistem koordinasi. Kalian akan dikenalkan dengan sistem koordinasi sehingga nantinya kalian akan dapat mendeskripsikan sistem koordinasi, alat indra pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Tugas koordinasi tersebut dilakukan oleh hormon, saraf dan indra. Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi tersebut dapat berlangsung yaitu reseptor, konduktor, dan efektor. 
Daftar isi
·         1 A. Pendahuluan
·         2 B. Sistem Saraf
·         3 C. Sistem Indra
o    3.1 1. Mata
o    3.4 4. Lidah
o    3.5 5. Kulit
A. Pendahuluan
Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor. 
1. Reseptor
Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Bagian yang berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut adalah indra
2. Konduktor
Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel - sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf. Sel - sel saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf.
3. Efektor
Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar (baik kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin). Keterkaitan ketiga komponen tersebut dapat kita buat skema sederhana seperti berikut.
Nah, dari skema di atas tampak jelas bahwa antara sistem saraf dan indra sangat erat kaitannya dalam sistem koordinasi. Berikut ini akan kita bahas mengenai sistem saraf dan indra tersebut. 
B. Sistem Saraf
Sebagai sistem koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi:
§  Pengendalian kerja alat - alat tubuh agar bekerja serasi.
§  Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf pada indra, dan lingkungan dalam tubuh.
§  Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran. Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka sistem saraf tersusun oleh berbagai organ, jaringan dan juga komponen terkecil yaitu sel.
1. Sel Saraf
Sistem saraf tersusun oleh komponen - komponen terkecil yaitu sel - sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson). Lihat Gambar 3.1
a. Badan Sel 
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan. 
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut - serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma. Pada umumnya sebuah neuron mempunyai banyak dendrit dan ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.
c. Neurit (akson)
Neurit atau akson adalah serabut - serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit di bungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis (lihat Gambar 3.2). Pada bagian sinaps inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya. 
Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
a. Neuron Sensorik 
Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Motorik
Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).
c. Neuron Konektor
Neuron konektor adalah neuron yang membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.

2. Jalan yang Dilalui Impuls
Pada umumnya kita menggerakkan bagian badan karena kemauan kita atau atas perintah otak. Menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan merupakan contoh gerak yang kita sadari, sehingga gerak semacam ini disebut gerak sadar. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik.
Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Secara ringkas lintasan/jalan gerak sadar tersebut dapat kita buat skema sebagai berikut. 
Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan suatu gerakan yang terjadinya secara tiba - tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut kita di ketuk / di pukul pada bagian tendon (lihat Gambar 3.4). Akibatnya secara tidak sadar, kaki kita akan menyentak. Gerakan yang dilakukan oleh kaki tersebut terjadi secara tiba - tiba dan tidak diperintah oleh otak. Gerak semacam ini disebut gerak refleks. Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat kita buat skema sebagai berikut.
Tapi kalian harus tahu bahwa jalannya impuls gerak refleks ada dua macam yaitu lintasan refleks spinalis dan lintasan refleks cranialis. Lintasan refleks spinalis yaitu lintasan gerak refleks yang melalui sumsum tulang belakang. Contohnya gerakan mengangkat kaki secara tiba-tiba saat lutut kita dipukul. Sedangkan lintasan cranialis yaitu bila lintasan gerak refleks melalui otak, tetapi otak memberikan tanggapan secara langsung tanpa kesadaran manusia. Contoh gerak refleks yang melalui lintasan cranialis adalah gerak mengecilnya pupil mata apabila mata menerima cahaya yang terang. Untuk mengetahui gerak refleks lakukan kegiatan berikut. 
3. Susunan Saraf Manusia
Jutaan sel - sel saraf bergabung membentuk suatu sistem yang dinamakan sistem saraf. Sistem saraf manusia terdiri dari susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi. Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang sedangkan susunan saraf tepi tersusun atas serabut - serabut saraf yang menuju ke susunan saraf pusat dan dari susunan saraf pusat ke seluruh tubuh. Perhatikan skema sistem saraf manusia berikut.



4. Sistem Saraf Pusat
a. Otak
Otak terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis. Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak. 
) Otak Besar (cerebrum)
Otak besar manusia terletak di dalam tulang tengkorak. Otak besar memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks, berisi badan - badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut - serabut saraf.
Otak besar berfungsi sebagai pusat kegiatankegiatan yang disadari seperti berpikir, mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.
2) Otak Kecil (cerebellum)
Otak kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri serta terbagi menjadi dua lapis. Lapisan luar berwarna kelabu dan bagian dalam berwarna putih. Belahan kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Otak kecil berfungsi untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot - otot ketika kita bergerak. 
3) Sumsum Lanjutan
Sumsum lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons Varoli dengan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai:
§  pusat pengendali pernapasan,
§  menyempitkan pembuluh darah,
§  mengatur denyut jantung,
§  mengatur suhu tubuh.
b. Sumsum Tulang Belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas - ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang belakang juga di bungkus oleh selaput meninges.
Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna putih (substansi alba) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu - kupu, berwarna kelabu (substansi grissea). Pada bagian yang berwarna putih banyak mengandung akson (neurit) yang diselimuti myelin. Bagian ini untuk menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak menuju efektor. Bagian yang berwarna kelabu mengandung serabut saraf yang tidak ada myelinnya. Bagian ini dibedakan dua yaitu akar dorsal atau akar posterior dan akar ventral atau akar anterior. Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan akar ventral mengandung neuron motorik.
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk:
1.    menghantarkan impuls dari dan ke otak,
2.    memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks. 
5. Susunan Saraf Tepi
Susunan saraf tepi tersusun atas serabut - serabut saraf dari dan ke pusat susunan saraf. Susunan saraf tepi berupa 12 pasang serabut saraf dari otak dan 31 pasang serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
a. Saraf Otak (saraf cranial)
Saraf otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang, berhubungan erat dengan otot mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Kedua belas pasang urat saraf otak tersebut secara ringkas tercantum dalam Tabel 3.1 berikut
Dari kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu:
§  saraf sensorik : saraf nomor I, II, VIII
§  saraf motorik : saraf nomor III, IV, VI, XI, XII
§  saraf gabungan sensorik dan motorik : saraf nomor V, VII, IX, dan X
Ada saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X (saraf vagus). Sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf vagus seperti saraf parasimpatik. 
b. Saraf Sumsum Tulang Belakang (saraf spinal)
Saraf sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang yang keluar dari:
§  Ruas - ruas tulang leher : 8 pasang
§  Ruas - ruas tulang punggung : 12 pasang
§  Ruas - ruas tulang pinggang : 5 pasang
§  Ruas - ruas tulang kelangkang : 5 pasang
§  Ruas - ruas tulang ekor : 1 pasang
Semua saraf sumsum tulang belakang bersifat campuran artinya saraf ini untuk meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh. Semua neuron sensorik masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal dan neuron motorik keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral.
6. Sistem Saraf Tak Sadar (Saraf Autonom)
Sistem saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan kegiatan organ - organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan alat - alat reproduksi. Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam yaitu:
1.    Sistem saraf simpatik
2.    Sistem saraf parasimpatik
Sistem saraf simpatik terdiri atas 25 pasang ganglion yang berasal dari:
§  Ruas tulang belakang : 3 pasang
§  Ruas tulang punggung : 11 pasang
§  Ruas tulang pinggang : 4 pasang
§  Ruas tulang kelangkang : 4 pasang
§  Ruas tulang ekor : 3 pasang
Dari ganglion - ganglion tersebut keluar serabut saraf yang mengendalikan kerja organ seperti jantung, pembuluh darah, kelenjar keringat dan semua alat dalam. Serabut saraf dari sistem saraf parasimpatik juga menuju organ - organ yang dikendalikan oleh saraf simpatik. Sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda. Apabila suatu organ menjadi aktif karena rangsangan saraf simpatik, maka di lain pihak akan dilambatkan atau dihentikan oleh saraf parasimpatik.

Perhatikan perbandingan pengaruh kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik pada Gambar 3.9.
C. Sistem Indra
Di bagian awal pokok bahasan ini sudah di singgung bahwa indra berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indra yang berfungsi sebagai penerima rangsangan yaitu:
1.    Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor).
2.    Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor).
3.    Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor).
4.    Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor).
5.    Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor) dan suhu (temperatur). 
Tiap indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:
1.    Indra tersebut secara anatomi tidak ada kelainan.
2.    Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik.
3.    Saraf - saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja baik.
4.    Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik. 
Bila salah satu dari bagian tersebut rusak atau terganggu, maka hubungan dengan dunia luar akan terganggu juga.
1. Mata
Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di dalamnya terdapat reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor. Mata terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang - tulang tengkorak. Selain itu mata juga dilindungi oleh:
1.    Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
2.    Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
3.    Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
4.    Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata, untuk menjaga kelembapan mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.




Mata manusia berbentuk agak bulat dengan garis tengah kurang lebih 2,5 sentimeter. Mata tersebut terdiri atas tiga lapisan jaringan yaitu:

a. Lapisan Sklera atau Selaput Putih
Merupakan lapisan paling luar, sangat kuat. Lapisan ini berwarna putih sehingga sering disebut lapisan putih mata. Di bagian depan lapisan ini membentuk kornea yang bening, untuk menerima cahaya masuk ke dalam mata. Kornea ini selalu basah oleh air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata.
b. Lapisan Koroid atau Selaput Hitam
Merupakan lapisan di bawah sklera dan lapisan tengah bola mata. Bagian ini banyak mengandung melanin dan pembuluh darah. Berfungsi untuk menghentikan refleksi cahaya yang menyimpang di dalam mata. Di bagian depan mata, koroid membentuk iris. Iris ini mengandung pigmen hitam, biru, hijau atau coklat, sehingga dapat sebagai penentu warna mata. Di bagian tengah iris terdapat pupil yang merupakan celah (bukaan), untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk mata. Di belakang iris terdapat lensa mata berbentuk cembung di kedua sisi yang diikat oleh ligamen suspensori. Mencembung atau memipihnya lensa menyebabkan mata berakomodasi. Lihat Gambar 3.10 yang memperlihatkan perubahan lensa mata. /span9 � p n ČÆ ]>Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor).
3.    Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor).
4.    Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor).
5.    Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor) dan suhu (temperatur). 
Tiap indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:
1.    Indra tersebut secara anatomi tidak ada kelainan.
2.    Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik.
3.    Saraf - saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja baik.
4.    Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik. 
Bila salah satu dari bagian tersebut rusak atau terganggu, maka hubungan dengan dunia luar akan terganggu juga.
1. Mata
Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di dalamnya terdapat reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor. Mata terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang - tulang tengkorak. Selain itu mata juga dilindungi oleh:
1.    Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
2.    Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
3.    Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
4.    Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata, untuk menjaga kelembapan mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
c. Retina atau Selaput Pelangi
Retina adalah lapisan mata paling dalam. Pada lapisan ini terdapat bagian yang paling peka terhadap cahaya yaitu bintik kuning (fovea). Selain itu pada retina juga terdapat bintik buta, yaitu tempat keluarnya saraf mata. Pada retina tersusun kurang lebih 125 juta sel - sel batang (sel basilus) yang mampu menerima rangsang cahaya tidak berwarna dan untuk melihat pada keadaan cahaya redup. Selain sel batang, pada retina juga terdapat kurang lebih 7 juta sel kerucut (sel konus) yang berfungsi menerima rangsang cahaya kuat dan berwarna. Sel kerucut lebih banyak terdapat pada bagian bintik kuning (fovea centralis). Jadi bila ingin melihat suatu benda dengan jelas, maka bayangan harus jatuh di bagian ini. 

Di retina juga dijumpai daerah yang sama sekali tidak mengandung sel batang ataupun sel kerucut. Bagian ini disebut bintik buta. Bila cahaya jatuh di daerah ini, kita tidak bisa melihat apa - apa.
Suatu benda dapat di lihat oleh mata, bila benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh benda masuk ke mata melalui kornea dan diteruskan ke lensa melalui pupil. Oleh lensa, cahaya tersebut dibiaskan dan difokuskan di retina sehingga membentuk bayangan kecil dan terbalik pada retina. Tetapi oleh otak bayangan tersebut diartikan seperti gambar yang kita lihat
Bayangan benda yang jatuh pada bintik buta tidak akan terlihat. 
2. Telinga
Telinga merupakan tempat beradanya indra pendengaran dan keseimbangan. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
a. Telinga Luar
Telinga luar terdiri atas:
1.    Daun telinga, berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
2.    Liang telinga (saluran auditori), berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga. Liang telinga panjangnya kurang lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang dinding liang telinga terdapat rambut halus, kelenjar minyak dan kelenjar keringat, yang berfungsi menghalangi debu dan air yang masuk.
3.    Selaput gendang telinga (membran tymphani), yang membatasi telinga luar dan telinga tengah. Berfungsi untuk menangkap getaran. 
b. Telinga Tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas:
1.    Tulang - tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa tiga tulang kecil yang bersambung dari selaput gendang telinga menuju telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (malleus), yang letaknya paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga. Berikutnya adalah tulang landasan (inkus) yang menghubungkan martil dan sanggurdi. Tulang paling dalam adalah tulang sanggurdi (stapes), yang melekat dengan saluran rumah siput pada tingkap jorong. 
2.    Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Saluran ini terbuka saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi saluran ini adalah untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan udara di kedua gendang telinga sama dengan udara di luar tubuh. 
c. Telinga Dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas:
§  Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan membran yang terdapat pada pangkal saluran rumah siput (kokhlea). Tingkap jorong merupakan membran berbentuk oval yang berhubungan dengan tulang sanggurdi. Sedangkan tingkap bundar merupakan membran berbentuk bundar/ bulat. Tingkap berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran.
§  Saluran rumah siput (kokhlea), yaitu saluran berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di dalam kokhlea ( di bagian tengah) terdapat organ corti, yang berisi ribuan "sel rambut" yang peka terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori ke otak (lihat Gambar 3.13).

§  Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi sirkularis), yaitu tiga buah saluran setengah lingkaran yang satu dengan yang lain membentuk sudut 90°. Pada ujung setiap saluran terdapat penebalan (menggelembung) yang disebut ampulla dan bergabung dengan utrikulus dan sakulus. 
Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi? Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya dengan urutan sebagai berikut (lihat Gambar 3.15).
§  Gelombang bunyi diterima daun telinga.
§  Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
§  Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
§  Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang. pendengaran (osikel).
§  Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
§  Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
§  Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar. 
Bunyi yang didengar manusia adalan bila bunyi tersebut mempunyai frekuensi 20 - 20 000 getaran/detik (Hz). 



Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai indra keseimbangan. Fungsi keseimbangan ini terdapat pada telinga dalam yang dilaksanakan oleh tiga saluran setengah lingkaran utrikulus dan sakulus. Dengan adanya tiga organ tersebut maka telinga bagian dalam dapat mendeteksi:
1.    Posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi (keseimbangan statis) yang dilakukan oleh utrikulus dan sakulus.
2.    Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan oleh tiga saluran setengah lingkaran.
Pada ujung setiap saluran setengah lingkaran terdapat struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya terdapat reseptor menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel - sel yang menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian yang berbentuk jeli (lihat Gambar 3.15). Dengan adanya gerakan tubuh (kepala), maka cairan yang ada di dalam saluran setengah lingkaran bergerak dan merangsang sel reseptor seperti rambut tersebut. Oleh sel reseptor gerakan tersebut diubah menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan otak memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh. Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu kecil yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang dengan cara menekan sel reseptor serta bereaksi terhadap gravitasi. Otak akan dapat menentukan posisi kepala dari gerakannya. 


3. Hidung
Hidung manusia merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau (khemoreseptor). Maka dengan organ ini kita dapat mengetahui berbagai macam bau. Bahkan hanya dengan mambau saja kita dapat mengetahui nama benda tanpa harus melihatnya. Sel - sel reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan zat kimia berupa uap terletak di rongga hidung bagian atas (lihat Gambar 3.16). Daerah ini memiliki ukuran sekitar 250 mm2. Sel - sel reseptor ini mempunyai rambut - rambut halus (silia) di ujungnya dan diliputi selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembap. Dari sel - sel reseptor ini rangsang dibawa oleh serabut saraf menuju pusat pembau di otak.     Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan oleh tiga saluran setengah lingkaran.
Pada ujung setiap saluran setengah lingkaran terdapat struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya terdapat reseptor menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel - sel yang menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian yang berbentuk jeli (lihat Gambar 3.15). Dengan adanya gerakan tubuh (kepala), maka cairan yang ada di dalam saluran setengah lingkaran bergerak dan merangsang sel reseptor seperti rambut tersebut. Oleh sel reseptor gerakan tersebut diubah menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan otak memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh. Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu kecil yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang dengan cara menekan sel reseptor serta bereaksi terhadap gravitasi. Otak akan dapat menentukan posisi kepala dari gerakannya. 
Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk ke rongga hidung sewaktu kita menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lendir dan merangsang sel - sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut. 
4. Lidah
Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap (khemoreseptor). Zat yang dapat dikecap adalah zat - zat kimia berupa larutan. Pada saat kita mengecap makanan, rasa yang timbul sebenarnya adalah perpaduan antara rasa dan bau. Oleh karena itu indra pengecap erat kaitannya dengan indra pembau. Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang ditutupi oleh selaput lendir yang selalu basah dan berwarna merah jambu. Di dalam mulut, permukaan lidah terasa halus dan licin. Coba kalian perhatikan lidah kalian di cermin, maka akan tampak tonjolan - tonjolan kecil di permukaan lidah. Tonjolan kecil itu disebut papila. Ada tiga jenis papila yang ada di permukaan lidah yaitu:
1.    Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk huruf V.
2.    Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur. Papila ini menyebar di permukaan ujung dan sisi lidah.
3.    Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut. Papila ini merupakan papila terbanyak. Papila inilebih banyak berfungsi sebagai perasa sentuhan daripada pengecap. 
Pada papila - papila inilah terdapat kuncup pengecap yang merupakan kumpulan ujung-ujung saraf pengecap dan oleh serabut - serabut saraf dihubungkan dengan otak. Suatu zat dapat dirasakan oleh lidah bila zat tersebut berupa larutan. Larutan tersebut kemudian memenuhi parit - parit di sekitar papila - papila. Karena pada papila tersebut terdapat kuncup - kuncup pengecap, maka zat yang mengisi parit tersebut merangsang kuncup pengecap. Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf menuju ke otak untuk diartikan. Kuncup - kuncup pengecap dapat membedakan empat rasa pokok yaitu asam, pahit, manis dan asin. Namun terkadang kita juga dapat merasakan lebih dari empat rasa tersebut. Hal ini terjadi karena melibatkan faktor - faktor lain yaitu: 
1.    Kombinasi keempat rasa utama tersebut menghasilkan rasa baru.
2.    Peranan reseptor - reseptor pencium, suhu dan sentuhan.
Keempat rasa tersebut di atas, dirasakan oleh kuncup - kuncup pengecap yang berbeda dan kuncupkuncup tersebut berkumpul pada bagian tertentu di permukaan lidah (lihat Gambar 3.17). Namun tiap orang mempunyai variasi keluasan daerah penyebaran rasa tersebut. 

5. Kulit
Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai indra perasa dan peraba. Reseptor - reseptor yang terdapat pada kulit adalah:
1.    Korpus meissner, yang terletak di dekat permukaan kulit. Berfungsi untuk menerima rangsang sentuhan/ rabaan. Reseptor ini tersebar tidak merata di permukaan kulit. Ujung jari memiliki paling banyak reseptor peraba.
2.    Korpus pacini, yang berfungsi menerima rangsang tekanan. Letaknya di bawah lapisan dermis.
3.    Korpus ruffini, berfungsi untuk menerima rangsang panas. Letaknya di lapisan dermis.
4.    Korpus krause, befungsi untuk menerima rangsang dingin. Letaknya di lapisan dermis.
5.    Ujung saraf tanpa selaput, yang peka terhadap rasa sakit/ nyeri. Letaknya di lapisan epidermis. Saraf ini sangat penting untuk keselamatan tubuh. Jika terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, saraf ini cepat bereaksi, antara lain dengan adanya gerak refleks.
D. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Indra
Beberapa kelainan atau penyakit pada alat indra yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari - hari antara lain:
1. Miopi (Rabun Jauh)
Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di depan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengah mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif.
2. Hypermetropi (Rabun Dekat)
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di belakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.
3. Presbiopi
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negatif.
4. Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja.
5. Katarak
Yaitu mengeruhnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga faktor usia.
Bab 3

 Organ Reproduksi Laki-Laki


Sistem reproduksi laki-laki atau sistem kelamin laki-laki terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari proses reproduksi manusia. Pada laki-laki, organ-organ reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul wilayah.
Organ reproduksi pada laki-laki adalah penis dan testis yang memproduksi air mani dan sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh dan ovum dibuahi ( zigot ) secara bertahap berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai anak.
Berikut rincian dari Organ Reproduksi Laki-laki:
Organ Reproduksi Laki-laki
1.     Penis, berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan sperma dan air seni.
2.     Glans, adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
3.     Foreskin (preputium), adalah kulit yang  menutupi bagian glans. Sunat adalah suatu kebiasaan di beberapa negara. Sunat dianjurkan karena memudahkan membersihan penis sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi.
4.     Kandung Kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).
5.     Uretra (saluran kencing), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.
6.     Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma.
7.     Vesikula Seminalis, fungsinya adalah menampung sperma yang telah matang.
8.     Vas Deferens (saluran sperma), yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju vesicle seminalis. Panjang Vas deferens sekitar 45 cm dengan diameter sekitar 2,5 mm.
9.     Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran testis yang kecil akan berkumpul di Epidydimis.
10.   Testis (pelir), berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh.
11.   Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap.
12.   Tulang kemaluan, terletak di depan kandung kencing.
13.   Rambut kemaluan, berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung menempel pada kulit kemaluan.


SISTEM REPRODUKSI PADA WANITA



Sistem reproduksi wanita terdiri dari:

1.Mengenal Organ Kelamin Luar

       
 
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu :

1.berfungsi sebagai jalan  masuk sperma ke dalam tubuh wanita 
 
2.pelindung organ kelamin dalam dari berbagai organisme penyebab infeksi.


Organ Kelamin Luar pada wanita meliputi : 

1.Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak);
 
  setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
2.Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor mengelilingi lubang vagina dan uretra.
Jika ada rangsangan,dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh   kelenjar Bartolin.
3.Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
 
4.Klitoris;Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris,
 
  yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka.
5.Perineum;Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu
  jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
 
6.Himen (selaput Dara)
  Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi,
 
  karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.


2.Organ Kelamln Dalam

DALAM keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam
 
vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).
Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm.
 
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti
 
buah pir dan terletak di puncak vagina. Rahim terletak di
 
belakang kandung kemih dan di depan rektum (anus), 
 
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim)
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali
 
panjang serviks. Korpus bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan,
dinding otonya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar
 
melalui serviks dan vagina.
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan spema
 
masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar.
Seviks biasanyanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri,
kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi
 
(pelepasan sel telur).
Saluran di dalam serviks sempit, bahkan terlalu sempit
 
sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya.
 
Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga
 
bayi bisa melewatinya.
Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap
bulan setelah siklus menstruasi,endometrium akan menebal.
tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan
dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.


Proses yang Terjadi pada sistem reproduksi Wanita

A. menstruasi

MENSTRUASI atau haid adalah pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari
 
vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai
 
kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak.
Biasanya menstruasi dimulai antara umur 10 dan 16 tahun,tergantung pada berbagai faktor,
 
termasuk kesehatan wanita,dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun,
sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya.
Akhir pengaruh kemampuan wanita bermenstruasi disebut menopause, ini juga yang menandai akhir dari masa-masa
 
kehamilan seorang wanita. siklus menstruasi adalah tiap 28 hari. Panjang siklus dapat bervariasi pada satu wanita
selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya,dan bahkan dari bulan ke bulan bergantung pada berbagai hal,
termasuk kesehatan fisik,emosi,dan nutrisi wanita yang bersangkutan.


Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu : 


1.Fase folikuler

   Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi)
 
   Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.
   Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit menigkat sehingg merangsang pertumbuhan sekitar3-30 folikel
   yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
   Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
   Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasar
 
   tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah
 
   dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang
 
   sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.

2.Fase ovulatoir

   Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini
 
   dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam
 
   waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
   Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan
 
   ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat
   ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
 
   perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut mittelschmerz,
 
   yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.

3.Fase luteal

   Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar
 
   14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah
 
   kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang
 
   menghasilkan sejumlah besar progesteron.
   Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat
 
   selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru
   dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk
 
   memperkirakan terjadinya ovulasi.
   Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus
 
   yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.
   Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG
 
   (human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara
 
   korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin
 
   bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan
 
   didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.


Sindroma Premenstruasi

   SINDROMA premenstruasi sering berhubungan dengan naik-turunnya
 
kadar estrogen dan progesteron yang terjadi
selama siklus menstruasi.Estrogen menahan cairan yang dapat
 
menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan
jaringan, nyeri payudara dan perut kembung.
    Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak
 
diketahui; tetapi sering berhubungan dengan faktor-faktor sosial,
budaya, biologi dan psikis. Sindroma premenstruasi terjadi pada
 
sekitar 70-90% wanita pada usia subur. Lebih sering ditemukan
 
pada wanita berusia 20-40 tahun.
    Jenis dan berat gejalanya bervariasi pada setiap wanita
 
dan bervariasi pada setiap bulan. Wanita yang menderita epilepsi
 
mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang
 
menderita penyakit jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis ramatoid) bisa mengalami kekambuhan.

Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :

    Perubahan fisik: Sakit punggung, perut kembung, payudara
 
terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit,
pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau
 
tertekan, hot Hashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah
 
dan teraba hangat), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan
 
muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (misalnya
jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau
 
nyeri persendian, penambahan berat badan:
    Perubahan psikis dan mental: Mudah marah, tersinggung,
cemas, depresi, gelisah sebentar sedih atau gembira, kalut,
sulit berkonsentrasi, pelupa.

Mentruasi Adalah Normal

   Sudah sejak lama, barangkali sejak mulainya sejarah umat
 
manusia, mitos tentang menstruasi telah beredar. Peristiwa
 
menstruasi dianggap sesuatu yang kotor bahkan dosa.
   Sesungguhnya menstruasi adalah suatu peristiwa fisiologik yang dialami
 
oleh wanita normal. Justru wanita tidak normallah
 
yang tidak mengalami menstruasi. Pendarahan yang terjadi 
waktu menstruasi berasal dari dinding dalam rahim
 
akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil dikarenakan adanya
 
pengaruh perubahan keseimbangan hormon. Jadi pendarahan
 
yang terjadi bukan berasal dari vagina, dan darah yang
 
dikeluarkan adalah darah normal.


Nyeri menstruasi

    Nyeri menstruasi bisa primer, jika sudah ada keluhan sejak
 pertama kali menstruasi (menarche). Biasanya tak ada
 hubungannya dengan kandungan. Sifatnya nyeri kejang
 berjangkit-jangkit, terasa di perut bawah, menjalar ke
 
 pinggang dan paha, mungkin disertai mual dan muntah, serta
 
 nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik melilit,
    Jika nyeri menstruasi primer umumnya tak ada hubungan
 
 dengan kandungan, nyeri menstruasi luar biasa yang disebut
 
 dismenorrhoe sekunder biasanya berhubungan dengan
 
 adanya penyakit kandungan. Mungkin ada peradangan
 
 saluran telur (salphingitis), tumor rahim, menyempitnya leher
 
 rahim, atau oleh adanya endometriosis. Semua kelainan ini
 
 sebaiknya dikoreksi. Mungkin belum tentu mengganggu
 
 kesuburan, dan masih mungkin untuk hamil, namun bisa pula
 
 mengganggu kehamilan yang sudah terbentuk, jika dibiarkan.
    Jika dan pemeriksaan pemindaian organ reproduksi tidak
 
 ditemukan adanya kelainan, kemungkinan hanya gangguan
 
 fungsional belaka. Artinya, organ reproduksinya normal, tapi
 
 fungsinya yang terganggu.
 


B. KEHAMILAN

 KEHAMILAN akan terjadi apabila sel telur yang dikeluarkan
 
sebulan sekali oleh wanita yang masih dalam usia subur dibuahi
 
oleh sperma yang dikeluarkan laki laki. Secara normal,
 
pertemuan antara sperma dan sel telur ini terjadi melalui
 
hubungan seksual antara laki laki dan wanita. Pembuahan terjadi
 
di dalam rahim ketika wanita sedang berada pada masa subur.


MASA SUBUR

    Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah
 
matang potensial untuk dibuahi oleh sperma. Pada seorang
 
wanita usia subur, setiap bulannya secara teratur akan terjadi
 
pematangan satu atau lebih sel telur. Cara menghitung masa
 
subur misalnya seseorang dengan siklus normal yaitu 28 hari
 
maka ovulasi diperkirakan akan terjadi pada 14 hari sebelum
 
menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus menstruasi
 
dicatat selama 3 bulan berturut-turut. Tetapi bila siklus
 
menstruasinya tidak teratur 28 hari maka perlu ada penghitungan
 
khusus.


PROSES TERJADINYA KEHAMILAN

    Proses ini diawali dengan proses pembuahan (konsepsi),
 
di mana sel telur yang matang setelah ovulasi berada di tuba
 
falopii dibuahi oleh sperma, yang kemudian disebut zigot.
 
kemudian terjadilah pembelahan zigot menjadi 2, 4, 8 dan
 
seterusnya, sehingga ukurannya semakin besar, sambil berjalan
 
dari tuba ke rongga rahim, yang memakan waktu sekitar 6 hari.
 
Di rongga rahim maka calon janin ini akan menempel pada
 
dinding rahim (proses nidasi). Setelah terjadi nidasi barulah
 
dapat dikatakan terjadi kehamilan.
     Dalam proses tersebut di ovarium juga terjadi perubahan-
 perubahan hormonnya. Salah satu hormon yang meningkat
 
 adalah HCG, yang keluardi air kemih dan dideteksi sebagai tes
 
 kehamilan yang umum digunakan saat ini.


Usia yang Baik untuk Wanita pertama kali hamil

     Sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada usia antara 20-
 30 tahun karena pada usia ini seorang wanita telah siap baik
 
 secara fisik maupun mental. Akan tetapi karena saat ini
 
 pelayanan kesehatan semakin membaik, dan wanita hamil bisa
 
 secara rutin memeriksakan kehamilannya, maka banyak juga
 
 wanita yang hamil diatas usia 30 tahun, bahkan sampai 40 th.
Perubahan pada wanita hamil
     Pada dasarnya wanita hamil adalah orang yang sehat, tetapi
 
 memang ada beberapa perubahan yang terjadi yang bisa
 
 mempengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun mental,
 
 walaupun bisa berbeda pada tiap wanita dan pada tiap kehamilan
 
 (anak pertama dapat berbeda dengan anak kedua). Akibat
 
 perubahan sistem hormonal bisa terjadi rasa mual, lalu muntah,
 
 pusing yang biasanya pada usia kehamilan awal, ini bisa diatasi
 
 dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering dan menghindari
 
 makanan dengan bau dan rasa yang menyengat. Sering kali
 
 juga terjadi peningkatan pigmentasi terutama di kulit daerah
 
 tertentu misalnya payudara, leher dan wajah. Gejala ini tidak
 
 perlu penanganan khusus karena akan menghilang sendiri
 
 setelah melahirkan nanti.

Yang Harus dilakukan selama Hamil

     Selama kehamilan pemeriksaan ke bidan atau dokter
 
 minimal dilakukan sebanyak 4 kali, untuk mendeteksi adanya
 
 kelainan baik ibu maupun janin. Hal-hal yang perlu dideteksi
 
 setiap pemeriksaan antara lain tekanan darah, kadar
 
 haemoglobin, tungkai bengkak atau tidak, pembesaran rahim
 
 dan perkembangan janin termasuk posisi dan detak jantung
 janin, gejala yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya
 
 perdarahan, pembengkakan tungkai berlebihan.
     Pola makan perlu mendapat perhatian baik jumlah maupun
 
 komposisi, istirahat cukup, aktivitas fisik tidak perlu dibatasi ketat
 
 dan disesuaikan dengan kondisi ibu. Kebersihan sangat perlu
 
 dijaga untuk mencegah infeksi misalnya di gigi, perawatan
 
 payudara untuk persiapan menyusui terutama puting susu
 
 diupayakan keluar dengan pemijatan setiap kali mandi. Buang
 
 air kecil yang sering akan dialami pada trimester pertama dan
 
 Ketiga akibat penekanan rahim ke kandung kencing. Buang air
 
 besar diupayakan selalu lancar dengan minum banyak,
 
 makanan cukup serta dan olah raga teratur.


YANG PERLU DIPERHATIKAN DAN DIWASPADAI

1.Ketuban Pecak Sebelum Waktunya

     KETUBAN Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah
 
 pecahnya selaput berisi cairan ketuban yang terjadi 1 jam atau
 
 lebih sebelum terjadinya kontraksi.
     Dulu jika terjadi KPSW selalu dilakukan tindakan untuk
 
 segera melahirkan bayi guna mencegah infeksi yang bisa terjadi
 
 pada bayi maupun ibunya. Tetapi pendekatan ini sudah tidak
 
 perlu dilakukan lagi karena resiko terjadinya infeksi bisa dikurangi
 
 dengan mengurangi frekuensi pemeriksaan, dalam 1 kali
 
 pemeriksaan dengan bantuan spekulum bisa membantu dokter
 
 dalam memastikan pecahnya selaput ketuban, memperkirakan
 
 pembukaan serviks (leher rahim) dan mengambil contoh cairan
 
 ketuban dari vagina.
     Jika hasil analisa cairan ketuban menunjukkan bahwa paru-
 paru bayi sudah cukup matang, maka dilakukan induksi
 
 persalinan (tindakan untuk memulai proses persalinan) dan bayi
 
 dilahirkan. Jika paru-paru bayi belum matang, persalinan ditunda
 
 sampai paru-paru bayi matang.
     Pada 50% kasus, persalinan bisa ditunda hanya dengan
 
 melakukan tirah baringan mendapatkan cairan infus; beberapa
 
 kasus lainnya memerlukan obatyang bisa mencegah kontraksi rahim
 
 (misalnya magnesium sulfatyang diberikan melalui infus
 
 suntikan atau tablet terbutalin dan kadang diberikan ritodrin
 
 meialui infus). Ibu dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah
 
 baring, tetapi masih diperbolehkan ke kamar mandi. Suhu tubuh
 dan denyut nadinya diukur 2 kali/hari. Peningkatan suhu tubuh
 
 bisa merupakan pertanda terjadinya infeksi.

2.Persalinan Prematur

     PERSALINAN prematur adalah persalinan yang terjadi
 
 sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Biasanya
 
 persalinan terjadi pada saat usia kehamilan mencapai 37-42
 
 minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses
 
 normal yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan
 
 tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban,
 
 Sebagian besar kasus persalinan prematur penyebabnya tidak
 
 diketahui secara pasti.

 
Faktor resiko terjadinya persalinan prematur :

 a. Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu.
 b. Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3).
 c. Pernah mengalami aborsi.
 d. Memiliki serviks yang abnormal.
 e. Memiliki rahim yang abnormal.
 f. Menjalani pembedahan perut pada saat hamil.
 g. Menderita infeksi berat pada saat hamil.
 h. Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga.
 i. Berat badan kurang dari 50 kg.
 j. Pernah memakai DES(dietilstilbestrol).
 k. Merokok sigaret atau makakai kokain .
 l. Tidak memeriksakan kehamilan.

3.Kehamilan Post-Matux & Postmaturitas

 KEHAMILAN post-matur adalah persalinan yang berlangsung
 
 sampai lebih dari 42 minggu. Postmaturitas adalah suatu
 
 sindroma di mana plasenta mulai berhenti berfungsi secara
 
 normal pada kehamilan post-matur dan hal ini membahayakan
 
 janin. Menentukan apakah kehamilan telah Iewatdari42 minggu
 
 tidak selalu mudah, karena saat terjadinya pembuhan tidak
 
 selalu dapat ditentukan secara pasti. Kadang saat pembuahan
 
 tidak dapat ditentukan karena siklus menstruasi yang tidak
 
 teratur.
      Pada awal kehamilan bisa dilakukan pemeriksaan USG
 
 untuk membantu menentukan usia kehamilan. Pemeriksaan USG
 
 berikutnya dilakukan ^ebelum usia kehamilan mencapai 32
 
 minggu (antara 18-22 minggu) untukmengukur diameter kepala
 
 janin; hal ini bisa membantu memastikan usia kehamilan.
      Jika kehamilan berlangsung sampai lebih dari 42 minggu
 
 dari hari pertama menstruasi terakhir, dilakukan pemeriksaan
 
 untuk mengetahui tanda-tanda postmaturitas pada ibu dan janin,
 
 yaitu penciutan rahim dan berkurangnya gerakan janinPemeriksaan
 
 bisa dimulai pada usia kehamilan 41 minggu, untuk
 
 menilai gerakan dan denyut jantung janin serta jumlah cairan
 
 ketuban (yang menurun secara drastis pada kehamilan post-
 matur). Untuk memperkuat diagnosis postmaturitas, bisa
 
 dilakukan amniosentesis (pengambilan dan analisa cairan
 
 ketuban).
      Salah satu tanda dari postmaturitas adalah air ketuban
 
 yang berwarna kehijauan yang berasal dari mekonium (tinja
 
 fetus yang pertama); hal ini menunjukkan keadaan gawat janin.
 
 Selama hasil pemeriksaan tidak menunjukkan tanda-tanda
 
 postmaturitas, maka kehamilan post-matur masih mungkin
 
 dilanjutkan. Tetapi jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya
 
 tanda-tanda postmaturitas, maka segera dilakukan induksi
 
 persalinan dan bayi dilahirkan. Jika serviks belum dapat dilalui
 
 janin, maka dilakukan operasi sesar.


4.Tidak Adanya Kemajuan Dalam Persalinan

      SETIAP jam seharusnya serviks membuka minimal selebar
 
 1 cm dan kepala janin seharusnya turun ke dalam rongga
 
 panggul minimal sebanyak 1 cm. Jika hal tersebut tidak terjadi,
 
 mungkin janin terlalu besar untuk melewati jalan lahir dan perlu
 
 dilakukan persalinan dengan bantuan forseps atau operasi sesar.
      Jika jalan lahir cukup lebar tetapi persalinan tidak maju,
 
 maka diberikan oksitosin melalui infus untuk merangsang
 
 kontraksi rahim yang lebih kuat. Jika setelah pemberian oksitosin
 
 persalinan tidak juga maju, maka dilakukan operasi sesar.


5.Kelainan Posisi Janin

 Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah
 
 arah yang dihadapi oleh janin, sedangkan letak janin adalah
 
 bagian tubuh janin yang terendah. Kombinasi yang paling sering
 
 ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke punggung
 
 ibu dengan letak kepala, di mana leher tertekuk ke depan, dagu
 
 menempel di dada dan kedua lengan melipat di dada. Jika janin
 
 tidak berada dalam posisi atau letak tersebut, maka persalinan
 
 bisa menjadi sulit dan mungkin persalinan tidak dapat dilakukan
 
 melalui vagina.


6.Kekamilan Kembar

      KEHAMILAN kembar bisa diketahui pada pemeriksaan USG
 
 atau dengan pemantau elektronik (dimana akan terdengar 2
 
 denyut jantung berbeda). Kembar menyebabkan rahim sangat
 
 teregang dan rahim yang sangat teregang cenderung untuk mulai
 
 mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia yang
 
 matang. Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara
 
 prematur dan kecil.
      Posisi dan letak janin di dalam rahim bisa berlainan,
 
 sehingga persalinan bisa menjadi sulit. Kontraksi rahim setelah
 
 lahirnya bayi pertama cenderung menyebabkan terlepasnya
 
 plasenta dari bayi kedua. Akibatnya, bayi kedua cenderung
 
 mengalami masalah selama persalinan dan memiliki resiko
 
 mengalami kelainan dan kematian yang lebih tinggi, Kadang
 
 setelah persalinan, rahim yang terlalu teregang tidak dapat
 
 berkontraksi dengan baik sehingga ibu bisa mengalami
 
 perdarahan.


7.Distosia  Bahu

      DISTOSIA bahu adalah suatu komplikasi yang jarang
 
 terjadi, dimana pada letak kepala, salah satu bahu bayi
 
 tersangkut pada tulang kemaluan dan tertahan di dalam jalan lahir.
      Segera dilakukan berbagai tindakan untuk membebaskan
 
 bahu sehingga bayi bisa dilahirkan melalui vagina. Jika tindakan
 
 tersebut gagal, kadang bayi dapat didorong kembali ke dalam
 
 vagina dan dilahirkan melalui operasi sesar.


8.Prolapsus Korda Umbilikalis

      PROLAPSUS korda umbilikalis adalah keadaan dimana
 
 korda umbilikal(taii pusar) mendahului bayi, yaitu kefuardari
 
 jalan lahir. Pada keadaan ini, jika bayi mulai memasuki jalan
 
 lahir, tali pusar akan tertekan sehingga aliran darah ke bayi
 
 terhenti. Prolapsus korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata
 
 atau tersembunyi.
      Pada prolapsus yang nyata, selaput ketuban telah pecah
 
 dan tali pusar menonjol ke dalam vagina sebelum bayi turun ke jalan lahir.
 
Prolapsus yang nyata biasanya terjadi jika bayi berada
 
 dalam letak bokong (tetapi bisa juga terjadi pada letak kepala),
 
 terutama jika selaput telah pecah sebelum waktunya atau jika
 
 janin belum turun ke panggul ibu. Untuk mencegah terjadinya
 
 cedera pada janin akibat terhentinya aliran darah ke janin, maka
 
 segera dilakukan persalinan, biasanya melalui operasi sesar.
     Pada prolapsus tersembunyi, selaput ketuban tetap utuh
 
 dan tali pusar berada di depan janin atau terperangkap di depan
 
 bahu janin. Biasanya keadaan ini diketahui melalui denyut
 
 jantung janin yang abnormal. Prolapsus tersembunyi bisa diatasi
 
 dengan cara merubah posisi ibu atau mengangkat kepala janin
 
 untuk menghilangkan tekanan pada tali pusar. Kadang perlu
 
 dilakukan operasi sesar.


9.Pendarahan Rahim

     PENDARAHAN hebat dari rahim setelah persalinan
 
 merupakan masalah yang serius. Biasanya selama persalinan
 
 ibu kehilangan darah sebanyak 0,5 liter. Ketika plasenta lepas
 
 dari rahim, pembuluh darah rahim terbuka. Kontraksi rahim
 
 membantu menutupnya pembuluh darah ini sampai mereka
 
 mengalami pemulihan lengkap.
     Jika setelah proses persalinan rahim tidak berkontraksi
 
 atau jika sejumlah kecil plasenta tertinggal di dalam rahim
 
 sehingg rahim tidak dapat berkontraksi, maka darah yang hilang
 
 akan lebih banyak. Robekan pada vagina atau serviks juga bisa
 
 menyebabkan perdarahan hebat.


C. MENOPAUSE

 MENOPAUSE adalah berhentinya secara fisiologis siklus
 
 menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia
 
 perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause
 
 alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat
 
 menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang
 
 terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang
 
 disebut sebagai perubahan kehidupan.
      Sekitar 80 persen wanita mulai melompat-lompat
 
 menstruasinya. Harsya sekitar 10 persen wanita
 
 berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus
 
 yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang
 
 melibatkan lebih dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka
 
 mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara
 
 dua hingga delapan tahun.
      Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-
 tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat
 
 dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai
 
 ketika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi.
 
 Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima
 
 atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan
 
 sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir
 
 usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi
 
 lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur
 puncak, yang berlangsung setama kira-kira dua puluh tahun
     Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi.
 
 Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh
 
 delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian
 
 telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar
 
 mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua
 
 wanita mengalami siklus tidak teratur.

 Perubahan Hormon

     Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen
 
 perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkatdi masa
 
 pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari
 
 satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum
 
 menopause estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang
 
 wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh
 
 wanita mulai. menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang
 
 berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung
 
 telur maupun dalam lemak tubuh.
     Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama
 
 pra-menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause
 
 dari kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita)
 
 mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur
 
 pra-menopause Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar
 
 mulai menurun selama pra-menopause, bahkan jauh sebelum
 
 terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testoteron
 
 dan ini. merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan
 
 wanita.     Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-
 hormon reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu
 
 peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada
 
 kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam
 
 kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam hampir
 
 semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen
 
 (seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya untuk
 
 mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan
 
 vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun
 
 progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan
 
 kolagen yang sehat pada kulit.


 Penyebab Menopouse

 Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
 
 Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan
 
 rokok.
     Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis
 
 yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan
 
 hormon oleh ovarium. Campur tangan ini bisa berupa
 
 pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi
 
 aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran
 
 pada panggul untuk mengobati kanker. Histerektomi
 
 (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus
 
 menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak
 
 akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan
 
 menopause.


 Gejala Menopause

     Gejala-gejala menopause disebabkan oleh perubahan
 
 kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium
 
 berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen
 
 atau progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa
 
 wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang
 lain mengalami gejala yang sifatnya ringan sampai
 berat.Hal ini adalah normal.berkurangnya kadar estrogen
 secara bertahap menyebabkan Berkuragnya kadar estrogen perlahan
 
 menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon terapi pada
 beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara
 tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini
 
 sering terjadi jika menopouse disebabkan oleh pengangkatan
 ovarium


 
    Gejala-gejala yang mungkin ditemukan pada Pada Wanita
 menopouse adalah :

 1.Hot flashes terjadi akibat Penin9katn aliran darah di dalam
 
   pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggunq Kulit
   menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan
 
   Hot flashes dialami oleh Sekitar 75% Wanita menopause.
   Kebanyakan hot flashes dialami Selama lebih dari 1 tahun
 
   dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun.
 
   Hot flashes berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit
 
 2.Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada
   dinding vagina sehingga ketika melakukan seksual terasa nyeri
 3.Gejala psikis dan emosional(kelelahan, mudah tersinggung,
 
   susah tidur dan gelisah) bisa disebabkan oleh berkurangnya
   kadar estrogen.Berkeringat pada malam hari menyebabkan
   gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan
   semakin mudah tersinggung.
 4.Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar).
 5.Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser)
 6.Peradangan kandung kemih atau vagina
 
 7.Osteoporosis (pengeroposantulang).

Resiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang kurus,merokok,
mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, mengkonsumsi kortikostoid,memiliki asupan
 
kalsium yang rendah, jarang berolah raga.

BAB 4

Adaptasi pada Hewan dan Tumbuhan
Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.
§  Adaptasi Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.
§  Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1.    Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2.    Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
3.    Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Kamu tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
§  Adaptasi Fisiologi pada Manusia
1.    Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
2.    Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
3.    Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
§  Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih panjang daripada usus karnivor:
§  Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
1.    Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
2.    Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut.
§  Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
1.    Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
2.    Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
3.    Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
4.    Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
§  Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
1.    Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2.    Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.
Seleksi Alam

Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan. Persaingan antarorganisme. dan proses makan dimakan. yang dapat memilih organisme yang dapat bertahan hidup atau tidak dapat bertahan hidup di alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Reproduksi (Perkembangbiakan)
Organisme yang mempunyai tingkat reproduksi tinggi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila dibandingkan dengan organisme yang mempunyai tingkat reproduksi rendah. Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup yang penting karena bertujuan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat dua macam reproduksi, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin) dan reproduksi generatif ( seksual/kawin ).
Reproduksi pada Tumbuhan
Tumbuhan Tidak Berpembuluh
Reproduksi Ganggang (Alga)
§  Reproduksi vegetatif, antara lain dengan membentuk zoospora. fragmentasi. dan membelah diri.
1.    Dengan membentuk .oospora ( spora keebara).berupa sel reproduksi aseksual yang memiliki flagel (bulu cambuk), misalnya pada Chlorococcum.
2.    Secara Fragmentasi, yaitu pemotongan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. setiap potongan tubuh dapat berkembang menjadi organisme baru, misalnya pada Spirogyra.
3.    Dengan membelah diri, misalnya pada Navicula
§  Reproduksi generatif, antara lain dengan konjusasi dan membentuk sel kelamin.
1.    Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada organisme yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Untuk membedakan jenis kelamin ditandai dengan (+) dan (-). Konjugasi diawali dengan plasmogonu (persatuan plasma) dilanjutkan dengan kariogomi (persatuan inti sel). Reproduksi secara konjugasi terjadi pada Spirogyra.
2.    Dengan pembentukan gamet (sel kelamin). yaitu sel telur (ovum) oleh oogonium dan sperma oleh anteridium. misalnya pada Ulva dan Oedogonium.
Tumbuhan Berpembuluh
§  Reproduksi Tumbuhan Paku
Pada tumbuhan paku terjadi metagenesis. Tumbuhan paku merupakan generasi sporofit yang menghasilkan spora. Daun paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu sporofil dan tropofil. Sporofil adalah daun yang bersifat fertil (subur), dapat menghasilkan spora: sedangkan tropofil adalah daun yang bersifat infertil (mandul). tidak dapat menghasilkan spora.
§  Reproduksi Tumbuhan Berbiji
Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua macam. yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi vegetatjf yang terjadi secara alami (tanpa campur tangan manusia), sedangkan reproduksi vegetatif buatan adalah reproduksi vegetatif dengan bantuan manusia.
§  Rhizoma
Rhizoma (akar rimpang) sebenarnya adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di bawah permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi berbuku-buku (beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Pada setiap buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik dan di setiap ketiak sisik terdapat tunas. Jika tunas di ujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman tersebut tetap bergabung dengan tanaman induknya sehingga membentuk rumpun. Rhizoma antara lain
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
§  Geragih (Stolon)
Geragih (stolon) adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. pada geragih terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme baru. Di bagian bawah tunas dapat tumbuh akar-akar serabut baru. Kuncup bagian ujung umumnya menyentuh ranah. Setelah jauh dari induknya, ujung geragih akan membelok ke atas dan tumbuh menjadi tanaman baru yang jauh dari induknya. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei (geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih tunbuh di barvah permukaan tanah).
§  Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan yang me|akukan perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah cocor bebek. kesemek, dan sukun.
§  Umbi Lapis
Umbi lapis adalah tunas yang mengalami modifikasi' terdiri atas batang yang sangat pendek, dibungkus oleh daun-daun yang berdaging, dan menyerupai sisik. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih, dan bakung.
§  Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya menggembung membentuk umbi. Bagian ini merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, terutama zat tepung. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang dan gembili. Umbi batang juga merupakan alat perkembangbiakan secara vegetatif. Pada umbi batang dapat tumbuh mata tunas, yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
Reproduksi Generatif''
Penyerbukan
Pada tumbuhan, sebelum terjadi proses pembuahan (fertilisasi), terjadi proses penyerbukan/persarian (polinasi ). Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Penyerbukan adalah peristiwa jatuhnya melekatnya serbuk sari di kepala putik. Pada tumbuhan biji tertutup (Gymnospermae) penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada bakal biji.
Tumbuhan berumah satu adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu tumbuhan. baik pada satu bunga ataupun pada bunga yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah satu adalah kacang-kacangan, jambu-jambuan, dan terung-terungan.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
§  Anemogami adalah penyerbukan dengan bantuan angin. Anemogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga atau mahkota bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga panjang. bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat banyak, dan ringan sehingga mudah diterbangkan angin; kedudukan benang sari bergantungan, serbuk sarinya berhamburan jika digoyang; kepala putik besar, berbulu, tangkai putik terjulur ke luar, kepala putik menyembul keluar dari bunga sehingga mudah menangkap serbuk sari. Anemogami clapat terjadi pada rumputrumputan, padi, dan jagung.
§  Hidrogami adalah penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan terendam dalam air.
§  Zoidiogami adalah penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan aroma khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu penyerbukan. Misalnya. Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat, kumbang, dan lebah), malakogami (penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan kelelawar).
Penyerbukan dengan bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak ada perantara yang membantu penyerbukan. Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan beberapa jenis anggrek. Penyerbukan ini dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru yang unggul. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik. penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
1.    Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga itu sendiri. Jika terjadinya penyerbukan pada saat bunga masih kuncup, disebut kleistogami.
2.    Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga lain dalam satu tanaman.
3.    Penyerbukan silang (allogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang termasuk satu jenis (spesies).
4.    Penyerbukan bastar, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang sejenis, tetapi berbeda varietas, misalnya bunga mangga manalagi diserbuki bunga mangga golek.
Reproduksi pada Hewan
Reproduksi Avertebrata
§  Reproduksi Vegetatif
Membelah Diri
Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Puramaecium, dan Euglena. Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menggenting (menyempit), diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.
Fragmentasi
Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya. Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planctria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu juga ketika dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga ekor cacing Planaria. Cacing Planaria bersifat hermafrodit, artinya dalam satu individu terdapat dua macam alat reproduksi, yaitu alat reproduksi jantan dan betina dan dapat melakukan reproduksi secara generatif.
Pembentukan Tunas
Contoh hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang, dan anemon laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di dalam tubuh, disebut tunas dalam (gemulae). Jika induk hewan karang mati, gemulae akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Sporulasi
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium. hewan bersel satu yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium mengalami dua fase. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.
§  Reproduksi Generatif
Protozoa
Pada Protozoa (hewan bersel satu). reproduksi generatil terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua individu sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa yang melakukan konjugasi. misalnya Paramecium caudatum.
Porifera
Porifera (hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar perairan. dan bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua macam alat reproduksi. Porivera tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Dengan kata iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu. Proses reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut. Ovum Porifera yang sudah masak dibuahi sperma individu lain yang sejenis. Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah larva berflagela (berbulu cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh induknya melalui suatu lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva yang sangat kecil itu akan menempel pada suatu dasar perairan untuk tumbuh dan berkembang menjadi Porifera dewasa.
Coelenterata
Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan reproduksi secara generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit. Testis (alat kelamin jantan. Penghasil sperma) hydra berbentuk kerucut dan terletak pada kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin betina, penghasil ovum) berupa bulatan menggelembung. Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi pembuahan sendiri. Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi karena waktu masak ovum dan sperma tidak bersamaan

BAB 5

Pewarisan Sifat (Genetik)
  Terjadinya pewarisan sifat dapat disebabkan karena adanya perkawinan antara dua individu yang sejenis. Perkawinan dua individu sejenis yang memiliki sifat berbeda disebut persilangan. Persilangan dapat dilakukan secara sengaja oleh manusia dengan maksud untuk memperoleh individu baru yang memiliki sifat-sifat unggul.
  Teori pewarisan sifat pertama kali di populerkan oleh Gregor Mendel (1865). Dalam eksperimennya pada tanaman ercis, ia memperoleh galur murni dan ciri-ciri yang diinginkan.
A. Istilah-istilah dalam Persilangan
- Galur murni adalah tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya.
-
 Genotipe adalah penyusun gen yang tidak tampak dari luar. Genotipe dikodekan dengan menggunakan abjad atau huruf, seperti MM (kode untuk warna merah).
- Fenotipe adalah sifat gen yang tampak jelas dari laur. Contoh : fenotipe buah besar dan warna bunga merah.
- Dominan adalah sifat yang muncul pada keturunannya. Dominan dikodekan dengan menggunakan huruf besar, seperti M.
- Resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunannya. Resesif dikodekan dengan menggunakan huruf kecil, seperti m.
- Homozigot adalah pasangan gen yang sama. Homozigot dominan adalah pasangan gen yang sama dan muncul pada keturunannya (contoh : AA). Homozigot resesif adalah pasangan gen yang sama, tetapi tidak muncul pada keturunannya (contoh : aa).
- Alel adalah gen yang letaknya pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog.
- Kromosom adalah benang-benang halus dalam inti sel yang terdiri dari DNA, RNA, dan protein histon.
                                         DNA =
 deoxyribonucleic acid
                                        
 RNA = ribonucleic acid
-
 Gen adalah DNA yang mengendalikan sifat yang diwariskan dari induk kepada keturunannya (pembawa sifat). Gen terdapat di dalam kromosom yang ada di dalam inti sel.

a. P menunjukkan parental (induk).
b. F menunjukkan filiar (turunan), merupakan hasil persilangan dan parental.
c. F1 menunjukkan turunan pertama.
d. F2 menunjukkan turunan kedua.
e. Intermediet adalah sifat gen yang tidak dominan dan juga tidak resesif atau sama kuat.
f. Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan satu sifat benda. Persilangan monohibrid dibedakan menjadi monohibrid dominan penuh dan monohibrid bagian tidak penuh.
g. Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat berbeda.

B. Hukum Mendel
 
 Percobaan Mendel menghasilkan hukum Mendel sebagai berikut.
-
 Hukum Mendel I
  Hukum Mendel I menyatakan prinsip pemisahan gen secara bebas. Pada pembentukan gamet, 2 gen yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam 2 sel atau gamet secara bebas.
-
 Hukum Mendel II
  
 Hukum Mendel II menyatakan prinsip berpasangan secara bebas. Pada pembentukan gamet, gen-gen yang memisahkan diri dari suatu pasangan akan secara bebas berkelompok dengan gen-gen lain yang berasal dari pasangan lain.

C. Pewarisan Sifat pada Manusia
 
 Pewarisan sifat pada manusia terjadi melalui gen yang ada di dalam kromosom. Kromosomterdiri dari dua jenis, yaitu kromosom autosom dan kromosom gonosom (seks). Sifat yang diwariskan induk kepada keturunannya, dapat melalui kromosom autosom atau kromosom gonosom. Kromosom yang menentukan jenis kelamin perempuan diberi kode huruf XX. Kromosom yang menentukan jenis kelamin pria diberi kode XY.
  Manusia memiliki kromosom sel tubuh (somatis) sebanyak 46 kromosom atau 23 pasang, yaitu satu pasang kromosom gonosom (seks) dan 22 pasang kromosom autosom. Kromosom pada perempuan adalah 22 autosom + XX. Kromosom pada pria adalah 22 autosom + XY. Kromosom sel tubuh bersifat diploid (2n).
  Kromosom pada sel kelamin (gamet) bersifat haploid (n), sehingga kromosom sel kelamin perempuan adalah 1/2 x (22 autosom + XX) atau 11 autosom + X. Kromosom pada pria adalah 1/2 x (22 autosom + XY) atau 11 autosom + Y.

D. Sifat/Kelainan yang Diwariskan

a. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom dominant, antara lain jari pendek, jari bergabung, rambut keriting, dan warna kulit.
b. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom resesif, antara lain idiot, kelainan rantai alfa dan beta, serta anemia sel sabit.
c. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui kromosom gonosom, antara lain buta warna dan hemofilia yang diwariskan melalui kromosom X, serta telinga dan seluruh tubuh berambut yang diwariskan melalui kromosom Y.
d. Kelainan karena perubahan jumlah atau struktur kromosom.

Kelainan karena perubahan jumlah kromosom sebagai berikut.
- Sindrom turner (44 A + XO)
- Sindrom Klinefelter (44 A + XXY)
- Sindrom Down (45 A + XX, + a21 atau 45 A + XY, +a21).

Kelainan akibat perubahan struktur kromosom sebagai berikut.
- Lengan kromosom X seperti putus yang menyebabkan idiot.
- Sindrom Cat Cry (tangis kucing).


Bab 6

Bioteknologi 119
Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini.
Peta Konsep
Setelah kalian memahami peta konsep di atas, perhatikan kata-kata kunci berikut
yang merupakan  kunci dan cara memahami materi ini.
• Bioteknologi
• Kultur Jaringan
• Hidroponik
P e n e r a p a n
Bi o t e k n ol o gi
S e d e r h a n a
D a m p a k
P enggun a an
Bi o t e k n ol o gi
Bi o t e k n ol o gi
menjelaskan
Usaha  Menga tasi
Dampak  Pene rapan
Bi o t e k n ol o gi
Kalian tentu mengenal makanan seperti rempeyek kedelai, tahu, kecap, tauge,
dan susu kedelai. Dari bahan dasar apa makanan tersebut dibuat? Samakah proses
pembuatannya? Adakah bahan lain yang diperlukan untuk membuat produk
makanan tersebut?
Kacang kedelai adalah bahan dasar untuk pembuatan produk-produk
makanan di atas. Dengan cara pengolahan yang berbeda, butiran-butiran kacang
kedelai diubah menjadi produk dengan nama atau sebutan bermacam-macam.
Untuk mengubah suatu bahan makanan menjadi produk makanan yang lain
tentu harus memiliki pengetahuan cara pengolahan makanan. Biologi yang terus
berkembang turut memberi sumbangan dalam meningkatkan kesejahteraan
manusia terutama dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Bioteknologi merupakan
salah satu contoh bentuk nyata sumbangan dari biologi.
Contoh di atas adalah salah satu penerapan bioteknologi dalam industri
makanan atau minuman. Pada bahasan ini kalian akan diajak untuk dapat
mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam mendukung kelangsungan hidup
manusia melalui produksi pangan.
Bab 6 Bioteknologi
Kata Kunci120 IPA Terpadu IX
Kegiatan  6.1
A. Pendahuluan
Bioteknologi adalah penggunaan makhluk hidup
dan proses di dalamnya untuk menghasilkan produk
tertentu. Bioteknologi memanfaatkan  bakteri, ragi,
kapang, alga, sel tumbuhan, atau jaringan hewan.
Penerapan bioteknologi memadukan berbagai disiplin
ilmu, seperti mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi
molekuler, kimia, rekayasa proses, dan teknik kimia.
Saat ini telah dikembangkan berbagai penerapan
bioteknologi, contohnya teknik rekombinasi gen, kultur
jaringan, hidroponik, radiasi, dan inseminasi buatan.
Untuk mengenal produk-produk makanan hasil penerapan
bioteknologi  serta peranan organismenya, diskusikan dengan temanteman dan guru kalian. Kemudian lengkapilah tabel berikut ini.
Tabel 6.1 Produk-produk Makanan Hasil Bioteknologi
dan Organisme yang Digunakan
No. Produk Bahan Makanan Mikroorganisme
1. Tempe ................................. ......................................
2. Kecap ................................. ......................................
3. Keju ................................. ......................................
4. Yoghurt ................................. ......................................
5. Roti ................................. ......................................
6. Oncom ................................. ......................................
7. Tape ................................. ......................................
8. Nata de coco ................................. ......................................
9. Bir ................................. ......................................
10. Brem bali ................................. ......................................Bioteknologi 121
Berdasarkan data dalam tabel di atas, jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Adakah bahan makanan yang dapat dibuat menjadi lebih dari
satu produk makanan? Sebutkan!
2. Produk makanan apa saja yang dalam pembuatannya memerlukan
bantuan jamur?
3. Produk makanan apa saja yang dalam pembuatannya memerlukan
bantuan bakteri?
B. Penerapan Bioteknologi Sederhana
Produk bioteknologi sudah dikenal baik oleh
masyarakat seperti tape, tempe, brem bali, bir, anggur,
cuka, keju, yoghurt, dan roti. Proses ini sudah dikenal
orang sejak lama. Seiring dengan perkembangan
teknologi pendukungnya, proses pengolahannya
sudah dikembangkan lebih modern di pabrik-pabrik
dalam produksi yang besar. Namun secara sederhana
kita dapat menerapkan proses tersebut.
1. Pembuatan Tempe Kedelai
Tempe kedelai adalah bahan makanan
hasil fermentasi biji kedelai oleh kapang
(jamur). Jenis jamur yang digunakan
biasanya jenis  Rhizopus oligosporus,
karena memiliki aktivitas enzim proteolitik
(pengurai protein) tinggi. Dibandingkan
tempe dari bahan lain, seperti dari kecipir,
lamtoro, ampas tahu, benguk, maka tempe
kedelai lebih dikenal oleh masyarakat. Telah
diakui dunia bahwa tempe adalah makanan
asli Indonesia yang kandungan gizinya patut
diperhitungkan. Cara pemanfaatan tempe antara lain
digoreng, disayur lodeh, oseng-oseng, kering
tempe, tempe burger, rolade tempe, dan sebagainya.
Tempe digemari orang bukan hanya rasanya yang
gurih dan lezat, tetapi juga karena kaya gizi. Dengan
kadar protein 18,3 per 100 gram, merupakan
alternatif sumber protein nabati. Selain itu, tempe
Gambar 6.1 Tempe
merupakan contoh produk
bioteknologi sederhana
Sumber: www.rakuten.co.jp122 IPA Terpadu IX
Sumber: Pembuatan Tempe dan Tahu Kedelai (2003)
kedelai juga mengandung beberapa asam amino
yang diperlukan tubuh manusia. Untuk mengetahui
kandungan gizi tempe kedelai dibanding dengan
bahan bakunya (kedelai kuning dan kedelai hitam)
dapat dilihat pada Tabel 6.2 berikut.
Tabel 6.2  Komposisi Zat Gizi Tempe Kedelai dalam 100 gram
No. Zat Gizi Tempe Kedelai Kedelai Kuning Kedelai Hitam
1. Energi 149,0 kal 400,0 kal 385,0 kal
2. Air 64,0 gram 10,2 gram 12,3 gram
3. Protein 18,3 gram 35,1 gram 33,3 gram
4. Lemak 4,0 gram 17,7 gram 15,0 gram
5. Karbohidrat 12,7 gram 32,0 gram 35,4 gram
6. Serat - 4,2 gram 4,3 gram
7. Abu 1,0 gram 4,0  gram 4,0  gram
8. Kalsium 129,0 mg 226,0 mg 213,0 mg
9. Besi 10,0 mg 8,5 mg 9,5 mg
10. Vitamin B1 0,17 mg 0,66 mg 0,65 mg
11. Vitamin B2 - 0,22 mg 0,23 mg
Dengan melihat kandungan gizi tersebut, yang
dulunya tempe hanya dijadikan konsumsi kelas
rakyat, namun sekarang sudah dinikmati segala
lapisan. Bahkan restoran elit dan hotel berbintang
pun menyajikan tempe dalam ragam penyajian yang
lebih canggih. Bahkan para ahli di Jepang dan
Amerika Serikat tertarik melakukan penelitian tempe,
terutama berkaitan dengan teknologi fermentasi.
Secara tradisional tempe dibuat dengan langkahlangkah sebagai berikut.
a. Penyortiran
Tujuannya untuk memisahkan
benda yang tidak diinginkan, dan
memilih biji yang baik. Caranya, biji
kedelai diletakkan pada tampah/
Gambar 6.2 Cara menyortir biji kedelai nyiru kemudian ditampi.Bioteknologi 123
b. Pencucian I
Biji kedelai dimasukkan ke dalam
ember berisi air, dan lebih baik dicuci
pada air yang mengalir. Tujuan
pencucian ini adalah menghilangkan
kotoran  yang  melekat  atau
bercampur dengan biji kedelai.
c. Perebusan I
Perebusan pertama berlangsung
sekitar 30 menit sehingga diperoleh
biji kedelai setengah matang.
d. Perendaman
Perendaman  berlangsung
semalam atau kurang lebih 8 jam
hingga menghasilkan kondisi asam.
Tu juan  perendaman  ini  selain
melunakkan kedelai juga untuk
mencegah pertumbuhan bakteri
pembusuk selama fermentasi.
e. Pengupasan kulit
Keesokan harinya dilakukan
pengupasan kulit. Caranya, kedelai
diremas-remas dalam air sampai
kulitnya terkelupas. Tujuan pengupasan kulit ini adalah agar ragi
tumbuh dengan baik.
Gambar 6.3 Cara mencuci biji kedelai
Gambar 6.4  Merebus kedelai
Gambar 6.5 Perendaman kedelai
Gambar 6.6 Cara pengupasan kulit
kedelai124 IPA Terpadu IX
f. Pencucian II
Sekali lagi kedelai yang sudah
dikupas kulitnya dicuci. Caranya,
mirip mencuci beras yang akan
dimasak .  Tu juannya  untuk
menghilangkan kotoran yang
masih ada dan kulit kedelai yang
terkelupas.
g. Perebusan II
Setelah  kedelai  dikupas
kulitnya dan dicuci lagi, kemudian
direbus hingga kedelai menjadi
matang. Tujuannya adalah agar
kedelai lebih lunak, menghilangkan
bau ,  menambah  rasa ,  dan
membunuh bakteri yang mungkin
tumbuh selama perendaman.
h. Penirisan dan pendinginan
Setelah kedelai masak, tuang
di tampah/nyiru dan diratakan
tipis-tipis. Biarkan dingin sampai
permukaan kedelai kering agar
terhindar  dari  pertumbuhan
mikroorganisme  yang  tidak
dikehendaki. Tampah yang dipakai
untuk penirisan dan pendinginan
pilih yang benar-benar bersih
bebas dari kotoran dan zat yang
menghambat pertumbuhan ragi,
misalnya garam.
i. Peragian
Tahap ini merupakan kunci
keberhasilan dalam membuat tempe
kedelai. Taburkan ragi pada kedelai
dan aduk sampai rata. Setelah itu,
diangin-anginkan sebentar. Fungsi
ragi selain untuk fermenter, juga
sebagai pengikat keping-keping
kedelai oleh miselium.
Gambar 6.7 Pencucian tahap II
Gambar 6.8  Perebusan tahap II
Gambar 6.9  Ditiriskan dan didinginkan
Gambar 6.10 Kedelai dicampur
dengan ragiBioteknologi 125
j. Pembungkusan
Campuran kedelai dan ragi dibungkus
dengan menggunakan daun pisang yang bagian
luarnya  dilapisi  kertas  atau  dibungkus
menggunakan plastik dengan ukuran tertentu.
Tu juan  pembungkusan  adalah  untuk
menciptakan keadaan anaerob, karena jamur
Rhizopus akan bekerja dalam menguraikan
kedelai dalam keadaan anaerob.
k. Pemeraman
Bila pembungkusnya daun, maka pemeraman
dilakukan dalam bakul bambu yang ditutup
karung goni dengan suhu kurang lebih 30°C.
Tetapi  bila  pembungkusnya  plastik ,
pemeramannya diletakkan di rak-rak bambu.
Setelah diperam semalam, jika pembungkusnya
plastik, maka plastik pembungkus tersebut
ditusuk-tusuk dengan lidi. Tujuannya agar udara
segar dapat masuk dalam bahan tempe, setelah
itu diperam satu malam lagi.
Gambar 6.11
Membungkus tempe
Gambar 6.12
Cara memeram
tempe
Tempe
Karung goni
Tempe
Plastik
   Laru Daun
Pada proses pembuatan tempe, pasti kita
melakukan  peragian .  Ragi  yang
digunakan dapat berasal dari laru daun
yang terdapat pada daun waru, daun
jati atau daun pisang bekas pembungkus
tempe. Karena tidak semua permukaan
daun tersebut mengandung laru, maka
bagian daun yang mengandung laru
dipisahkan sedang sisa daun yang lain
dibuang. Setelah itu laru daun diremasremas lalu dicampurkan ke dalam biji
kedelai yang hendak dilakukan peragian.
Untuk 1 kg kedelai diperlukan 2-3 helai
daun yang mengandung laru.
Info MEDIA
dibuang
daun waru
diremas-remas
laru126 IPA Terpadu IX
2. Pembuatan Tape Singkong
Yang dimaksud tape adalah suatu hasil yang
dibuat dari bahan-bahan sumber pati, seperti ubi,
singkong, dan beras ketan, dengan diberi ragi dalam
proses pembuatannya.
Singkong adalah salah satu jenis umbi-umbian
yang cukup banyak dikenal masyarakat Indonesia.
Umbi tanaman singkong selain dapat dikonsumsi
langsung juga dapat dibuat tapioka, gaplek, kerupuk,
tape, dan sebagainya.
Tape singkong dapat diolah lebih lanjut menjadi
minuman alkohol, sirup glukosa, sari tape, asam
cuka, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan langkah-langkah
pembuatan tape singkong berikut ini.
a. Pengupasan kulit
Kulit singkong dikupas dengan cara menyayat
kulit secara memanjang lalu menarik bagian kulitnya.
Setelah itu dikerik sampai lendirnya hilang, yaitu
sampai singkong terasa kesat.
Gambar 6.13 Mengupas singkong
Gambar 6.14 Mencuci singkong
b. Pencucian
Singkong dicuci hingga bersih, kemudian
dipotong kecil-kecil atau dibiarkan utuh.Bioteknologi 127
c. Pengukusan
Dengan menggunakan dandang,
singkong dikukus sampai matang
atau setengah matang, tergantung
selera kita mau tape yang agak keras
atau yang lembek.
d. Pendinginan
Singkong dipindahkan di atas
nyiru, kemudian dibiarkan dingin.
e. Peragian
Setelah dingin, ragi ditaburkan
secara merata. Bila tape dibuat dalam
jumlah  banyak  sebaiknya  ragi
tersebut dibungkus dengan kantong
kain, kemudian ditepuk-tepukkan
secara merata pada singkong yang
telah didinginkan tersebut.
f. Pemeraman
Singkong yang telah beragi itu
diatur ke dalam keranjang yang
dialasi daun pisang yang bersih,
dikerudungi dan ditutupi dengan
daun rapat-rapat. Kemudian diperam
selama 2-3 hari pada suhu kamar.
Selama masa pemeraman tidak boleh
dibuka dan tidak boleh terkena
tangan agar tape yang dihasilkan
tidak kecut (masam).
Gambar 6.15 Mengukus singkong
ubi
air
Gambar 6.16 Cara menabur ragi
ragi
Gambar 6.17 Cara pemeraman tape
daun
pisang128 IPA Terpadu IX
Tugas 6.1
Membuat Tape Singkong
Buatlah tape singkong dengan bahan baku singkong (ketela
pohon) 1 kg untuk tiap kelompok.
Tiap kelompok  kelompok terdiri atas 5 siswa. Tempat
pelaksanaan di laboratorium sekolah dan waktunya di luar jam
pelajaran. Setelah jadi, tape hasil kegiatan ditampilkan di depan
kelas. Diskusikan hasilnya.
3. Hidroponik
Dalam bidang pertanian, bioteknologi memberi
andil dalam usaha pemenuhan kebutuhan makanan.
Beberapa hasil bioteknologi dalam bidang pertanian
antara lain kultur jaringan, hidroponik, pembuatan
tumbuhan kebal hama, dan tumbuhan yang mampu
mengikat nitrogen sendiri.
Pada bagian ini kita akan mempelajari teknik
tanam dengan sistem hidroponik, karena di antara
hasil bioteknologi bidang pertanian, teknik ini paling
memungkinkan untuk kita lakukan.
Hidroponik (hydroponics) adalah cara bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media
tanamnya. Di kalangan umum, istilah ini dikenal
sebagai "bercocok tanam tanpa tanah". Termasuk
juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah lainnya
yang menggunakan air atau bahan yang bersifat
porus, seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil,
spons, sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya.
pasir batu bata pecahan genting arang kayuBioteknologi 129
Istilah hidroponik lahir tahun 1936, untuk
memberi hasil percobaan DR.WF.Gericke, seorang
agronomis dari Universitas California, USA. Hasil
percobaannya berupa tomat setinggi 3 meter yang
penuh buah dan ditanam dalam bak berisi mineral
hasil uji cobanya. Maka sejak itu hidroponik berarti
hydros adalah air dan  ponics untuk menyebut
penger jaan  atau  bercocok  tanam .  Dalam
perkembangannya hidroponik tidak lagi sebatas di
laboratorium saja, tetapi dengan teknik yang
sederhana dapat diterapkan siapa saja, termasuk
ibu rumah tangga.
a. Keunggulan hidroponik
Kelebihan sistem tanam hidroponik antara lain
sebagai berikut.
1) Perawatan lebih praktis dan gangguan hama lebih
terkontrol.
2) Pemakaian pupuk lebih hemat.
3) Tanaman hidroponik dapat tumbuh lebih pesat
dengan keadaan tidak kotor dan tidak rusak.
4) Beberapa jenis tanaman bisa dibudidayakan di
luar musim.
5) Tanaman hidroponik dilakukan pada lahan atau
ruang yang terbatas, misalnya: di atap, dapur,
atau garasi.
Gambar  6.18  Media tanam yang dapat digunakan dalam hidroponik
Sumber: Aneka Jenis Media Tanam dan Penggunaannya
sabut kelapa
batang pakis haji130 IPA Terpadu IX
b. Metode hidroponik
Pada dasarnya metode hidroponik dibagi menjadi
2 bagian, yaitu:
1) Hidroponik substrat
Metode ini tidak menggunakan air sebagai media,
tetapi menggunakan media padat (bukan tanah) yang
dapat menyerap atau menyediakan nutrisi, air, dan
oksigen serta mendukung akar tanaman seperti
halnya fungsi tanah. Media yang dapat digunakan
dalam hidroponik substrat antara lain batu apung,
pasir, serbuk gergaji, atau gambut.
Media tanam sebelum digunakan harus dilakukan
sterilisasi dahulu. Cara paling umum dilakukan adalah
dengan penguapan atau dengan bahan kimia.
Larutan nutrisi atau pupuk diberikan dengan cara
disiramkan atau dialirkan melalui sistem irigasi, setiap
pemberian larutan nutrisi, harus dapat melembapkan
barisan tanaman secara seragam. Banyaknya
penyiraman tergantung dari pertumbuhan tanaman,
jenis substrat, dan iklim. Permukaan substrat yang
kasar dan tidak teratur harus lebih sering disiram.
Gambar   6.19  Tanaman tomat hidroponik dengan media pasir
Sumber: Hidroponik (2002)Bioteknologi 131
2) Hidroponik NFT (Nutrient Film Technique)
Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan akar
tanaman pada lapisan air yang dangkal. Air tersebut
dialirkan dan mengandung nutrisi sesuai kebutuhan
tanaman. Perakaran berkembang di dalam larutan
nutrien.
c. Larutan nutrien
Larutan nutrien atau zat hara, adalah makanan
bagi tanaman yang berupa campuran garam-garam
pupuk yang dilarutkan dan diberikan secara teratur.
Karena pada sistem hidroponik, media tanam hanya
sebagai penopang akar, sehingga garam-garam
pupuk harus mengandung semua unsur yang
diperlukan tanaman.
Zat-zat hara untuk keperluan hidroponik dapat
diperoleh di pasaran dalam bentuk formula yang
sudah jadi, seperti Hyponex atau Margaflor.
d. Merakit hidroponik
Jenis tanaman yang dapat ditanam secara
hidroponik, baik di kebun maupun di rumah antara
lain, cabai, paprika, tomat, asparagus, bunga kol,
seledri, selada, semangka, labu, jagung manis,
terung, dan tanaman hias.
Gambar 6.20  Hidroponik dengan metode NFT
Sumber: Hidroponik (2002)132 IPA Terpadu IX
Berikut ini cara merakit hidroponik untuk menanam
tanaman seperti tomat, paprika, dan melon.
1) Persiapan lahan
Untuk menghindari tanaman dari pengaruh
lingkungan, sebaiknya dibangun rumah plastik.
Ukurannya disesuaikan dengan luas lahan. Bagian
alas/lantai dibuat bedengan dengan lebar sekitar 70
cm dan panjangnya sesuai lahan yang tersedia.
Tinggi bedengan sekitar 20-30 cm. Kemudian
bedengan ditutup dengan plastik hitam yang agak
tebal untuk mencegah penularan penyakit yang
berasal dari tanah.
2) Persiapan wadah
Sebagai wadah untuk menanam hidroponik dapat
digunakan polibag atau kantong plastik hitam ukuran
tinggi 50 cm dan diameter 30 cm. Dipilih warna hitam
agar sinar matahari tidak mampu menembus akar,
jadi tidak ada kemungkinan ganggang tumbuh dan
merusak akar. Pada dasar polibag dilubangi untuk
keluar air dan samping polibag juga dilubangi 4 tempat.
3) Memasukkan media tanam
Lapisan pertama masukkan ijuk atau sabut
kelapa yang sudah disterilkan/ditumbuk sebagai filter,
lalu di atasnya diberi pasir setinggi 30 cm. Media ini
harus dalam keadaan steril.
4) Penanaman bibit
Setiap polibag hanya ditanam satu bibit saja.
Polibag yang sudah ditanami bibit diatur di atas
bedengan.
5) Penyiraman larutan nutrien
Penyiraman paling mudah dilakukan dengan
menggunakan gembor atau hand sprayer. Larutan
nutrien dapat diperoleh di toko obat pertanian yang
khusus untuk hidroponik, atau dapat digunakan NPK,
urea, dan TSP sebagai pupuk makro, sedangkan
pupuk mikro pilih pupuk yang mengandung Mn, Fe,
Zn, dan Cu. Penggunaan pupuk makro sesuaikan
fase pertumbuhan.Bioteknologi 133
6) Perawatan lain
Beberapa jenis perawatan yang perlu dilakukan
adalah:
a) Pengikatan atau pengajiran, agar tanaman dapat
berdiri tegak, setelah umur 1 minggu. Ajir dapat
terbuat dari kayu atau bilah bambu.
b) Pemangkasan, daun-daun yang sudah tua
sebaiknya dipangkas. Untuk beberapa tanaman
seperti paprika cabang yang tidak dipilih sebagai
cabang untuk berproduksi, dipangkas menggunakan gunting yang tajam.
c) Pemberantasan hama, disemprot dengan
insektisida sesuai dosis yang dibutuhkan.
Menanam Tomat dengan Sistem Hidroponik
A. Tujuan
Mengetahui cara menanam tomat dengan sistem hidroponik.
B. Alat dan Bahan
1. Pasir
2. Polibag ukuran tinggi 50 cm dan diameter 30 cm
3. Kotak kayu
4. Biji tomat
5. Sekop atau cetok
6. Alat penyiram
7. Gelas plastik
8. Garpu
9. Hand sprayer
C. Cara Kerja
1. Membuat Persemaian
a. Buat kotak kayu untuk persemaian dengan ukuran
50 cm × 100 cm dan tinggi 6-10 cm, bagian samping
diberi lubang untuk pembuangan air.
Kegiatan 6.2134 IPA Terpadu IX
b. Masukkan media pasir sampai 3 cm dari permukaan kotak,
dan uji dengan air apakah drainase berjalan lancar (lihat
Gambar 6.21).
c. Taburkan benih di atas media, tetapi jangan terlalu rapat.
Kemudian tutup dengan pasir kurang lebih dengan
ketebalan 1 cm.
d. Letakkan persemaian di tempat yang terlindung dari hujan
dan cahaya matahari secara langsung.
2. Merawat Bibit
Biji tomat yang sudah tumbuh diberi larutan mineral dengan
dosis yang tepat. Penyiraman dilakukan pagi dan sore
menggunakan hand sprayer.
3. Penyapihan Bibit
Setelah muncul dua sampai empat daun yang sudah mekar,
tanaman dipisahkan dan dipindahkan ke gelas plastik/pot kecil
dengan media pasir dan disiram nutrisi pagi dan sore. Cara
pemindahan bibit dicabut hati-hati menggunakan garpu (lihat
Gambar 6.22)!
Gambar 6.21  Tempat persemaian yang dibuat dari kayu
Sumber: Hidroponik 2002
Gambar  6.22  Cara pemindahan  bibit
Sumber: Hidroponik (2002)
Lubang drainase
Bak dari kayu
IsolasiBioteknologi 135
4. Penanaman
Setelah bibit berumur 3 minggu pindahkan ke polibag
penanaman! Untuk memudahkan pencabutan, dapat
menggunakan garpu.
5. Perawatan Tanaman
Lakukan perawatan tanaman dengan menyiram tiap hari
dan memberantas hama yang mengganggu! Pupuk/zat
nutrien yang digunakan adalah Margaflor, Lewatit atau
Pastrogen, yang dapat diperoleh di toko-toko pertanian. Bila
tidak ada zat-zat tersebut dapat digunakan pupuk yang
dilarutkan air. Aturannya menurut petunjuk penggunaan.
6. Mencatat Pertumbuhan Tanaman
Hal-hal yang perlu dicatat adalah:
a. Umur tanaman pada waktu berbunga.
b. Jumlah bunga yang dapat menjadi buah.
c. Umur tanaman pada saat dapat dipanen.
d. Keadaan buah hasil panen.
e. Tinggi tanaman saat berbuah.
Setelah kegiatan tersebut dilaksanakan buat laporan dan
kumpulkan kepada guru.
C. Dampak Negatif Penggunaan
Bioteknologi
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi manusia,
aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat
buruk  oleh  penerapan  teknologi  tersebut .
Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam
skala besar dapat mengakibatkan pencemaran
lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses
pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam
waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah
lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu
dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau136 IPA Terpadu IX
ke lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau
tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain
meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah
ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk
itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak
mencemari lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol seperti bir, anggur,
wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan
dampak yang buruk bagi lingkungan. Dampak
tersebut berupa kebiasaan meminum minuman
beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman
beralkohol bila diminum dalam jumlah banyak bersifat
memabukkan dan menyebabkan kantuk karena
menekan aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering
minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit
untuk meninggalkan kebiasaan minum minuman
beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat
menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya
pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk
menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol
kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol
hasil fermentasi kadarnya 12-15 % karena pada
larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati.
Tetapi melalui proses penyulingan dapat diperoleh
alkohol sampai 95,5%.
Gambar 6.23 Berbagai dampak sosial akibat minum minuman keras
Sumber: Essential of Biology (2004)Bioteknologi 137
D. Usaha Mengatasi Dampak Penerapan
Bioteknologi
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk
mengurangi/mengatasi akibat buruk penggunaan
bioteknologi antara lain:
1. Penanganan  limbah  tempe,  yang  secara
sederhana dapat dilakukan dengan cara:
a. Menampung dan menyaring limbah/air limbah
tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian bak
ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b. Kemudian, mengalirkan air limbah yang
sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak
ini, air limbah yang berasal dari beberapa kali
proses pembuatan tempe akan bercampur
secara merata dan seragam.
c. Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal
dari bak penampung, ke bak kedap udara dan
selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Di
dalam bak kedap udara, benda-benda
(polutan) berat yang dapat membahayakan
lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme
secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak
yang tinggi sehingga harganya mahal. Akibatnya
tidak sembarang orang dapat mengonsumsi.
Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan
pemusnahan minum-minuman keras terutama
yang berkadar alkohol tinggi.
3. Di  beberapa  negara  untuk  mengurangi
kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol
dalam darahnya  seperti Gambar 6.23.
Coba kalian sebutkan usaha-usaha yang lain
untuk mengatasi dampak penerapan bioteknologi,
carilah dari berbagai referensi baik media cetak
maupun elektronik.138 IPA Terpadu IX
Refleksi
Gambar 6.24  Polisi lalu lintas sedang mengetes kadar
alkohol pengemudi kendaraan
Sumber: Essential of Biology (2004)
Tugas 6.2
Rangkuman
Buatlah kliping tentang dampak penerapan bioteknologi dalam berbagai
bidang dan cara-cara penanggulangannya! Kliping minimal lima judul!
1. Bioteknologi: penggunaan makhluk hidup dan proses di dalamnya
untuk menghasilkan produk tertentu.
2. Bioteknologi dibedakan menjadi bioteknologi konvensional
(sederhana) dan bioteknologi modern.
3. Dampak penggunaan bioteknologi
a. Dampak terhadap lingkungan
b. Dampak sosial
Sebagai bahan refleksi coba sebutkanlah contoh-contoh penerapan
bioteknologi baik konvensional maupun modern dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia melalui produksi pangan.Bioteknologi 139
A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!
1. Berikut ini ilmu-ilmu yang mendukung dalam penerapan bioteknologi,
kecuali . . . .
a. biokimia
b. genetika
c. fisika
d. kimia
2. Perhatikan produk-produk makanan dan minuman berikut.
1. Tempe
2. Tahu
3. Tape
4. Bir
5. Sirup
6. Kecap
Produk makanan dan minuman yang memanfaatkan mikroorganisme
adalah . . . .
a. 1,2, dan 3
b. 1,2, dan 5
c. 2,3, dan 5
d. 3,4, dan 6
3. Di bawah ini produk bioteknologi asli Indonesia, kecuali . . . .
a. tahu
b. tempe
c. kecap
d. roti
4. Mikroorganisme yang digunakan untuk membantu membuat tempe
adalah . . . .
a. Sacharomyces cereviceae c. Neurospora crassa
b. Acetobacter xylinum d.Rhizopus oligosporus
5. Keunggulan tempe kedelai dibanding bahan bakunya yang berupa
kedelai adalah . . . .
a. menghasilkan energi lebih tinggi
b. mudah dicerna
c. kadar protein lebih tinggi
d. lebih murah
Uji Kompetensi140 IPA Terpadu IX
6. Perhatikan beberapa tahap pembuatan tempe kedelai berikut.
1. Pencucian
2. Perebusan
3. Penirisan
4. Peragian
5. Pemeraman
Urutan yang benar dalam proses pembuatan tempe adalah . . . .
a. 1-2-3-4-5
b. 1-3-2-4-5
c. 2-1-3-4-5
d. 5-4-3-1-2
7. Dalam proses pembuatan tempe, agar kulit kedelai mudah lepas,
dilakukan . . . .
a. perebusan
b. perendaman
c. penjemuran
d. peragian
8. Dalam proses pemeraman tempe, suhu yang sesuai kurang lebih
. . . .
a. 30° C
b. 32° C
c. 34° C
d. 35° C
9. Mikroorganisme yang digunakan untuk membuat tape adalah . . . .
a. Sacharomyces cereviceae
b. Rhizopus oryzae
c. Neurospora crassa
d. Acetobacter xylinum
10. Kadar alkohol yang dihasilkan dari proses fermentasi tape adalah
. . . .
a. 5 - 10 %
b. 12 - 15 %
c. 30 - 50 %
d. lebih dari 75 %
11. Bahan untuk membuat brem padat adalah . . . .
a. tape singkong
b. tape ketan
c. anggur
d. bir hitamBioteknologi 141
12. Jenis tanaman yang biasa ditanam secara hidroponik adalah . . . .
a. jagung, kacang tanah, cabe
b. beringin, terung, semangka
c. bougenvil, mangga, kangkung
d. cabe, selada, semangka
13. Yang dianggap tanaman hidroponik pertama adalah . . . .
a. cabe
b. tomat
c. selada
d. paprika
14. Berikut ini keunggulan sistem tanaman hidroponik, kecuali . . . .
a. dapat dibudidayakan di luar musim
b. pemakaian pupuk hemat
c. harganya murah
d. perawatan lebih praktis
15. Kantong plastik yang digunakan untuk wadah dalam hidroponik
dipilih yang berwarna hitam karena . . . .
a. lebih awet dan tahan panas
b. tampak lebih bersih
c. agar sinar matahari tidak menembus akar
d. mudah menyerap panas dari lingkungan
16. Berikut ini adalah unsur-unsur mikro yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman, kecuali . . . .
a. nitrogen
b. ferrum
c. tembaga
d. zeng
17. Perbedaan antara hidroponik metode substrat dengan metode NFT
adalah . . . .
a. jenis tanamannya
b. jenis medianya
c. jenis pupuknya
d. asal bibitnya
18. Banyak sedikitnya penyiraman tanaman hidroponik metode substrat,
tergantung dari faktor berikut ini, kecuali . . . .
a. umur tanaman
b. iklim
c. jenis substrat
d. jenis pupuk142 IPA Terpadu IX
P r o y e k
19. Substrat yang paling banyak menahan air adalah . . . .
a. arang kayu
b. batu apung
c. serabut kelapa
d. pasir
20. Meminum alkohol berlebihan dapat menyebabkan kantuk, karena
. . . .
a. banyak menghasilkan energi
b. menekan aktivitas otak
c. mengenyangkan perut
d. merangsang saraf mata
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Apakah yang dimaksud bioteknologi?
2. Jelaskan perbedaan bioteknologi tradisional dengan bioteknologi
modern!
3. Mengapa dalam pembuatan tape dapat dihasilkan tape yang rasanya
kecut atau masam?
4. Jelaskan perbedaan hidroponik metode NFT dengan metode
substrat!
5. Jelaskan cara menangani limbah dari proses pembuatan tempe!
Membuat Tempe Kedelai
Buatlah tempe kedelai dengan bahan baku kedelai ½ kg untuk
tiap kelompok.
Tiap kelompok terdiri atas 5 siswa dan salah satu sebagai ketua.
Tempat pelaksanaan di laboratorium sekolah. Setelah selesai, tempe
hasil kegiatan ditampilkan di depan kelas. Diskusikan hasilnya.



Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar