Sabtu, 26 Januari 2013

Ita Dwiningsih



KEMAGNETAN DAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Magnet
Magnet adalah logam yang dapat menarik logam lain seperti besi, baja, nikel, dan sejenisnya.
Magnet terdiri atas berbagai macam, yaitu sebagai berikut :
Menurut asal atau kejadiannya :
  1. Magnet alam
  2. Magnet buatan
Menurut sifatnya :
  1. Magnet permanen
  2. Magnet sementara
Menurut bentuknya :
  1. Magnet batang
  2. Magnet jarum
  3. Magnet silinder
  4. Magnet tapal kuda(ladam)
  5. Magnet U
  6. Magnet keping

Benda magnetik dan Non Magnetik
Benda magnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik oleh magnet. Benda magnetik terdiri atas :
  1. Benda feromagnetik, yaitu benda yang ditarik kuat oleh magnet. Contoh : nikel, baja, besi, dan kobalt.
  2. Benda paramagnetik, yaitu benda yang ditarik lemah oleh magnet. Contoh : platina, magnesium, dan alumunium.
  3. Benda diamagnetik, yaitu benda yang ditolak lemah oleh magnet. Contoh : bismuth, timah, seng, emas, dan timbal.

Benda non magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Contoh : tembaga, perak, dan karet.

Sifat-sifat Magnet
Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Keduanya memiliki sifat :
  1. kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan tolak menolak
  2. kutub magnet yang tidak sejenis bila didekatkan akan tarik menarik


Teori Kemagnetan
Setiap benda magnetik terdiri atas magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Benda yang bukan magnet arah magnet elementernya tidak teratur(gambar a). Sedangkan, benda magnet arah magnet elementernya teratur(gambar b).


Besi memiliki sifat magnet-magnet elementer yang mudah diatur, tetapi juga lebih mudah berubah susunannya. Itulah sebabnya besi sangat mudah dijadikan magnet, akan tetapi juga sangat mudah kehilangan sifat magnetnya. Jadi kemagnetan besi bersifat sementara.
Baja memiliki sifat magnet-magnet elementer yang sulit diatur, tetapi juga lebih sulit berubah susunannya. Itulah sebabnya baja sulit dijadikan magnet, akan tetapi juga lebih sulit kehilangan sifat magnetnya. Jadi kemagnetan baja bersifat tetap.

Pembuatan Magnet
Dengan cara digosok dengan magnet tetap
Cara menggosoknya adalah searah. Ujung besi atau baja yang digosok pertama kali, kutubnya akan sama dengan kutub magnet yang digunakan untuk menggosok.
Contoh :


Dengan dialiri arus listrik
Sebatang besi atau baja bisa dibuat menjadi magnet dengan dililiti kawat kumparan dan dihubungkan dengan baterai. Untuk menentukan kutub-kutub magnetnya digunakan kaidah tangan kanan menggenggam di mana arah empat jari menunjukkan arah arus listrik pada kumparan, sedangkan arah ibu jari menunjukkan arah kutub utara magnet.
Contoh :


Dengan induksi (influensi atau imbas)
Caranya yaitu dengan mendekatkan magnet pada batang besi atau baja.
Kutub magnet yang terbentuk pada ujung besi/baja yang diinduksi berlawanan dengan kutub magnet yang menginduksi. Contoh :


Kemagnetan Bumi
Sebuah magnet yang bebas bergerak ternyata selalu menunjukkan arah utara – selatan. Hal ini menunjukkan bahwa di permukaan bumi terdapat medan magnet dan gaya yang mempengaruhi kutub-kutub magnet tersebut.
Kutub utara magnet selalu menghadap ke arah utara. Hal ini dapat dijelaskan dengan beranggapan bahwa :
  1. Di kutub utara bumi terdapat suatu kutub selatan magnet
  2. Di kutub selatan bumi terdapat suatu kutub utara magnet
  3. Bumi sebagai sebuah magnet besar dengan kutub selatan terletak di dekat kutub utara dan
  4. kutub utara terletak di dekat kutub selatan bumi.


Magnet di dalam kompas pada umumnya tidak dapat menunjukkan utara–selatan tetapi agak menyimpang. Sebab letak kutub-kutub magnet bumi tidak tepat pada kutub-kutub bumi. Oleh karena itu garis-garis gaya magnet bumi tidak berimpit arahnya dengan arah utara-selatan. Penyimpangan dari arah utara–selatan yang sebenarnya ini disebut sudut deklinasi.
Sudut yang dibentuk oleh magnet dengan garis mendatar disebut sudut inklinasi. Adanya inklinasi ini disebabkan garis-garis gaya magnet bumi, ternyata tidak sejajar dengan permukaan bumi. Oleh karena itu sebuah magnet jarum yang dapat berputar pada sumbu mendatar biasanya tidak menempatkan diri pada kedudukan mendatar, tetapi miring.1.    Elektromagnet
*  Menggunakan arus DC.
*  Kekuatan magnetnya dapat diatur,dengan mengatur   besar arus dan jumlah lilitan.
*  Kutub magnetnya dapat dibalik, dengan membalik arah arus listrik.
*  Sifat magnetnya dapat ditimbulkan dan dihilangkan dengan mudah, dengan menyambung dan memutus arus.
Cara memperkuat electromagnet  :
    *   Memperbesar arus listrik.
    *   Memperbanyak lilitan
        Pemanfaatan electromagnet : bel listrik, pesawat telepon, relai, dll.
Magnet keras :
            * Magnet elementernya sulit diatur.
            * Sulit dijadikan magnet.
            * Sulit kehilangan sifat magnet.
            * Baik untuk magnet permanen.
       Magnet lunak :
            *  Magnet elementernya mudah diatur.
            *  Mudah dijadikan magnet.
            *  Mudah kehilangan sifat magnet.
            *  Baik untuk magnet sementara(electromagnet).
      Cara menyimpan magnet :
*   Menjauhkan magnet dari medan listrik.
*   Menjauhkan magnet dari sumber panas.
*   Menyimpan magnet secara berpasangan.
      Cara menghilangkan sifat magnet :
  *  Memanaskan.
  *  Memukul atau menempa.
  *  Menempatkan dalam kumparan yang dialiri arus listrik.
Medan magnet adalah daerah dimana pengaruh magnet masih dapat dirasakan oleh benda lain.
Garis gaya magnet :
* Garis khayal yang merupakan lintasan kutub utara magnet elementer jika dapat bergerak bebas.
* Keluar  kutub utara dan masuk kutub selatan.
* Tidak pernah saling berpotongan.
* Makin rapat garis gaya magnet makin kuat medan magnet didaerah tersebut.
Magnet Listrik (Oersted):
* Disekitar kawat berarus terdapat medan magnet.
* Semakin besar kuat arus semakin besar medan magnet.
* Semakin dekat dengan kawat berarus semakin kuat medan magnet.
* Arah garis gaya magnet yang dihasilkan berbentuk melingkar.
* Arah garis gaya magnet dapat ditentukan dengan kaidah genggaman tangan kanan, ibu jari  --> arah arus, 4 jari --> arah garis gaya magnet.


Gaya Magnet pada penghantar berarus(Lorentz)
·        Tergantung pada :
~ Kuat arus, semakin besar kuat arus semakin besar gaya magnet.
~ Panjang penghantar, semakin panjang penghantar semakin besar gaya magnet.
~ Kuat medan magnet, semakin kuat medan magnet semakin besar gaya magnet.
·       
Arah gaya magnet dapat ditentukan demngan kaidah telapak tangan kanan ibu jari   -->  arah arius listrik
4 jari  -->  arah medan(dari utara magnet ke selatan magnet) telapak tangan       arah gaya.
·        Pemanfaatan gaya magnet :
Montor listrik dan alat ukur listrik.






Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar