Selasa, 29 Januari 2013

Jenis-Jenis BUMN (ANITA/04)

Jenis-Jenis BUMN

Perusahaan Perseroan (Persero)

Perusahaan persero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas ( PT ) yang modal/sahamnya paling sedikit 51% dimiliki oleh pemerintah, yang tujuannya mengejar keuntungan. Maksud dan tujuan mendirikan persero ialah untuk menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat dan mengejar keuntungan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

Ciri-ciri Persero adalah sebagai berikut:
•    Pendirian persero diusulkan oleh menteri kepada presiden
•    Pelaksanaan pendirian dilakukan oleh mentri dengan memperhatikan perundang-undangan
•    Statusnya berupa perseroan terbatas yang diatur berdasarkan undang-undang
•    Modalnya berbentuk saham
•    Sebagian atau seluruh modalnya adalah milik negara dari kekayaan negara yang dipisahkan
•    Organ persero adalah RUPS, direksi dan komisaris
•    Menteri yang ditunjuk memiliki kuasa sebagai pemegang saham milik pemerintah
•    Apabila seluruh saham dimiliki pemerintah, maka menteri berlaku sebagai RUPS, jika hanya sebagian, maka sebagai pemegang saham perseroan terbatas
•    RUPS bertindak sebagai kekuasaan tertinggi perusahaan
•    Dipimpin oleh direksi
•    Laporan tahunan diserahkan ke RUPS untuk disahkan
•    Tidak mendapat fasilitas negara
•    Tujuan utama memperoleh keuntungan
•    Hubungan-hubungan usaha diatur dalam hukum perdata
•    Pegawainya berstatus pegawai swasta

Fungsi RUPS dalam persero pemerintah ialah memegang segala wewenang yang ada dalam perusahaan tersebut. RUPS juga berwenang untuk mengganti komisaris dan direksi. Direksi persero adalah orang yang bertanggung jawab atas pengurusan persero baik didalam maupun diluar pengadilan. Pengangkatan dan pemberhentian dilakukan okeh RUPS. Komisaris adalah organ persero yang bertugas dalam pengawasan kinerja persero itu, dan melaporkannya pada RUPS.

Persero terbuka sesuai kebijakan pemerintah tentang privatisasi. Privatisasi adalah penjualan sebagian atau seluruh saham persero kepada pihak lain untuk peningkatan kualitas. Persero yang diprivatisasi adalah yang unsur usahanya kompetitif dan teknologinya cepat berubah. Persero yang tidak bisa diubah ialah:
•    Persero yang menurut perundang-undangan harus berbentuk BUMN
•    Persero yang bergerak di bidang hankam negara
•    Persero yang diberi tugas khusus untuk kepentingan masyarakat
•    Persero yang bergerak di bidang Sumber Daya Alam yang secara tegas dilarang diprivatisasi oleh UU

Di Indonesia sendiri yang sudah menjadi Persero adalah PT Bank BNI Tbk, PT Kimia Farma Tbk, PT Indo Farma Tbk, PT Tambang Timah Tbk, PT Aneka Tambang Tbk, PT Indosat Tbk (pada akhir tahun 2002 41,94% saham Indosat telah dijual kepada STT sehingga perusahaan ini bukan BUMN lagi), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perusahaan Jawatan (perjan) sebagai salah satu bentuk BUMN memiliki modal yang berasal dari negara. Besarnya modal Perusahaan Jawatan ditetapkan melalui APBN.
Perusahaan Umum (Perum)

Sejenis perusahan badan pemerintah yg mengelola sarana umum.
Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Ciri-ciri BUMN adalah sebagai berikut:
•    Pemerintah memegang hak atas segala kekayaan dan usaha
•    Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang saham dalam pemodalan perusahaan
•    Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan perusahaan
•    Pengawasan dilakukan alat pelengkap negara yang berwenang
•    Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan
•    Sebagai stabillisator perekonomian dalam rangka menyejahterakan rakyat
•    Sebagai sumber pemasukan negara
•    Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara
•    Modalnya dapat berupa saham atau obligasi bagi perusahaan yang go public
•    Dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank maupun nonbank
•    Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN, dan mewakili BUMN di pengadilan

Tujuan Pendirian BUMN:
•    Memberikan sumbangsih pada perekonomian nasional dan penerimaan kas negara
•    Mengejar dan mencari keuntungan
•    Pemenuhan hajat hidup orang banyak
•    Perintis kegiatan-kegiatan usaha
•    Memberikan bantuan dan perlindungan pada usaha kecil dan lemah

Kritik

BUMN utama berkembang dengan monopoli atau peraturan khusus yang bertentangan dengan semangat persaingan usaha sehat (UU no. 5 tahun 1999), tidak jarang BUMN bertindak selaku pelaku bisnis sekaligus sebagai regulator. BUMN kerap menjadi sumber korupsi, yang lazim dikenal sebagai sapi perahan bagi oknum pejabat atau partai.

Pasca krisis moneter 1998, pemerintah giat melakukan privatisasi dan mengakhiri berbagai praktek persaingan tidak sehat. Fungsi regulasi usaha dipisahkan dari BUMN. Sebagai akibatnya, banyak BUMN yang terancam gulung tikar, tetapi beberapa BUMN lain berhasil memperkokoh posisi bisnisnya
Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar