Fisika SMP Kelas 8 : Ion Materi Fisika SMP Kelas 8
Pada awal abad ke-19, Dalton
mengungkapkan bahwa partikel terkecil dari materi adalah atom. Pada pertengahan
abad ke-19, banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa banyak zat tidak
disusun oleh atom melainkan oleh partikelpartikel bermuatan yang disebut ion.
Ukuran partikel ini adalah sekitar ukuran atom dan molekul. Contoh: orang sudah
mengenal bahwa lelehan garam dan larutan garam dalam air dapat menghantarkan
listrik. Dalam peristiwa tersebut, muatan listrik mengalir dengan cara yang
berbeda dibandingkan dalam logam. Dalam logam, muatan listrik dibawa oleh
elektron. Sebaliknya, dalam lelehan garam atau larutan garam dalam air, muatan
listrik dibawa oleh ion-ion (ion positif dan negatif).
Dengan demikian, partikel terkecil dari
materi tidak hanya berbentuk atom dan molekul, tetapi juga dapat berbentuk ion.
Muatan elektron merupakan jumlah muatan terkecil yang disebut sebagai muatan
dasar (e). Muatan ion adalah satu kali atau beberapa kali muatan dasar
tersebut.
Karena itu, muatan ion hanya dituliskan
dengan angka satu atau kelipatan dari muatan tersebut. Logam-logam membentuk
ion-ion bermuatan positif (kation). Ion-ion unsure bukan logam sebagian besar
membentuk ion bermuatan negatif (anion).
Atom-atom dalam keadaan netral
mengandung muatan positif dan negatif yang sama jumlahnya. Atom-atom tersebut berubah
menjadi ion saat menerima atau melepaskan electron (lihat Gambar 7.8). Apakah
suatu ion bermuatan satu atau beberapa kali dari muatan dasar dapat
diperkirakan dari letak unsur yang bersangkutan dalam sistem periodic unsur?
Ion-ion logam alkali (IA) selalu membentuk ion-ion bermuatan positif satu,
misalnya ion litium (Li+), ion natrium (Na+), dan ion
kalium (K+). Ion-ion logam alkali tanah (IIA) memiliki muatan
positif dua, misalnya ion kalsium (Ca2+) dan magnesium (Mg2+).
Gambar 7.8 Pembentukan ion-ion dari atom dalam model roti kismis |
Seperti
halnya ion-ion dari unsur logam, ion-ion dari unsure bukan logam dapat
diperkirakan muatannya berdasarkan letak unsur tersebut dalam sistem periodik
unsur. Ion-ion dari unsur golongan halogen (VIIA) selalu bermuatan negative satu,
yaitu ion fluorida (F–), ion klorida (Cl–), ion bromide (Br–),
dan ion iodida (I–). Ion-ion dari golongan VIA, seperti oksigen
membentuk ion bermuatan negatif dua, oksida (O2–) atau belerang yang
juga membentuk ion bermuatan negative dua, sulfida (S2–). Dari unsur
golongan VA, orang mengenal unsur nitrogen yang mampu membentuk ion bermuatan negatif
tiga, nitrida (N3–). Adapun unsur-unsur golongan gas mulia VIIIA
tidak membentuk ion.
Di
samping ion yang berasal dari satu buah atom unsure (monoatom), terdapat pula
ion yang berasal dari gabungan dua atau lebih atom unsur yang berbeda
(poliatom). Misalnya, ion sulfat bermuatan negatif dua (SO4 2–),
ion nitrat bermuatan negatif satu (NO3 –), ion asetat bermuatan negative
satu (CH3COO–), ion amonium yang bermuatan positif satu (NH4+),
dan ion hidroksil yang bermuatan negatif satu (OH–). Zat-zat yang
tersusun atas ion memiliki muatan listrik netral. Hal ini disebabkan oleh
jumlah muatan positif dan negatif yang sama. Contoh: natrium klorida (NaCl)
tersusun atas ion natrium yang bermuatan positif satu dan ion klor yang
bermuatan negatif satu dalam perbandingan 1 : 1, magnesium klorida (MgCl2)
tersusun atas ion magnesium yang bermuatan positif dua dan dua ion klor yang
bermuatan negatif satu dalam perbandingan jumlah ion magnesium dan jumlah ion
klor = 1 : 2. Dengan demikian, jumlah muatan positif yang berasal dari ion
magnesium sama dengan jumlah muatan negatif yang berasal dari ion-ion klor. Dalam
aluminium klorida (AlCl3), satu ion aluminium yang bermuatan positif
tiga dinetralkan oleh tiga ion klor yang bermuatan negatif satu.
Antara
ion-ion positif dan negatif yang menyusun suatu garam saling tarik-menarik satu
dengan lainnya membentuk kisi kristal. Kisi kristal ini beragam jenisnya,
bergantung pada macam perbandingan ukuran ion positif dan negative yang
berikatan. Berikut ini digambarkan salah satu model kisi kristal dari senyawa
garam dapur atau natrium klorida (NaCl).
Gambar 7.9 Model kisi kristal NaCl |
Pada Gambar 7.9 terlihat bahwa satu
ion natrium dikelilingi oleh enam ion klor. Sebaliknya, satu ion klor
dikelilingi oleh enam ion natrium. Keteraturan ini dimiliki oleh setiap ion natrium
dan ion klor. Dengan demikian, kedua ion tersebut tidak membentuk molekul
melainkan membentuk suatu kisi kristal. Tiap-tiap ion tetap berada pada
tempatnya. Ini bisa menjelaskan mengapa padatan garam dapur tidak dapat
menghantarkan arus listrik, sedangkan lelehannya dapat menghantarkan arus listrik.
Ketika natrium klorida (NaCl) dilarutkan dalam air maka kisi kristal NaCl akan
terurai membentuk ion natrium dan ion klor.
Gambar 7.10 Interaksi ion |
Kedua ion tersebut akan
berinteraksi dengan molekul air, seperti ditunjukkan pada Gambar 7.10. Ion-ion
yang bermuatan berlawanan ini memiliki gaya tarik listrik yang kuat. Ikatan
kimia yang terjadi karena gaya tarik listrik ini disebut ikatan ion. Senyawa
yang terbentuk karena adanya ikatan ion disebut senyawa ion. Adanya gaya tarik
yang kuat ini bisa menjelaskan mengapa garamgaram atau senyawa ion umumnya
memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi, jauh lebih tinggi dari
zat-zat yang tersusun atas molekul-molekul.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar