D. PENGUKURAN TEGANGAN LISTRIK
Kamu
sudah mengetahui bahwa alat ukur lsitrik yang cukup penitng, selain
amperemeter, adalah voltmeter. Amperemeter digunakan untuk mengetahui kuat arus
listrik dalam suatu rangkaian tertutup. Adapun, voltmeter digunakan untuk
mengukur beda potensial. Misalnya beda potensial antara kutub - kutub baterai
atau beda potensial di dua titik suatu rangkaian listrik.
Dalam
suatu rangkaian, penggunaan voltmeter secara paralel. Maksudnya, terminal
positif voltmeter (berwarna merah) dihubungkan dengan kutub positif batu
baterai. Adapun kutub negatif voltmeter dihubungkan dengan kutub negatif batu
baterai.
Salah
satu contoh penggunaan voltmeter yaitu pada pengukuran gaya gerak listrik dan
tegangan jepit suatu rangkaian. Untuk lebih jelasnya, lakukan Kegiatan 9.1
secara berkelompok. Sebelumnya, bentuklah satu kelompok yang terdiri 4 siswa; 2
lakilaki dan 2 perempuan.
Perbedaan
antara besarnya GGL dengan tegangan jepit menimbulkan adanya kerugian tegangan.
Baterai atau sumber arus listrik lainnya memiliki hambatan dalam. Dalam suatu
rangkaian, hambatan dalam (r) selalu tersusun seri dengan hambatan luar (R).
Perhatikan Gambar 9.8. Berdasarkan gambar, rumus Hukum Ohm dapat ditulis
sebagai berikut.
Untuk
beberapa elemen yang dipasang secara seri berlaku
Keberadaan
hambatan dalam itulah yang menyebabkan menyebabkan kerugian tegangan. Kerugian
tegangan dilambangkan dengan U satuannya volt. Hubungan antara GGL, tegangan
jepit, dan kerugian tegangan dirumuskan.
E
= V + U dengan: E = gaya gerak listrik satuannya volt (V)
§ V =
tegangan jepit satuannya volt (V)
§ U =
kerugian tegangan satuannya volt (V)
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar