IPA
BIOLOGI KELAS 9 ( avhe -22)
BAB
1
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
A. DEFINISI SISTEM EKSKRESI
Sistem ekskresi sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk
hidup seperti karbon
dioksida, urea, racun dan lainnya.
B. ALAT EKSKRESI
MANUSIA
1.
GINJAL
Ginjal (ren) manusia berjumlah
sepasang, terletak di rongga perut sebelah
kanan depan dan kiri depan ruas-ruas
tulang belakang bagian pinggang. Ginjal
kanan lebih rendah dari pada ginjal
kiri karena di atas ginjal kanan terdapat
hati. Ginjal berbentuk seperti biji
ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat
sekitar 200 gram. Ginjal yang dibelah
secara membujur akan memperlihatkan
bagian-bagian korteks yang merupakan
lapisan luar. Medula (sumsum ginjal),
dan pelvis (rongga ginjal). Di bagian
korteks terdapat jutaan alat penyaring
yang disebut nefron. Setiap nefron
terdiri atas badan Malpighi dan tubulus
kontortus. Badan Malpighi terdiri atas
kapsula (simpai) Bowman Dan
glomerulus. Glomrerulus merupakan
anyaman pembuluh kapiler. Kapsula
Bowman berbentuk mangkuk yang
mengelilingi glomerulus.'I'ubulus
kontortus terdiri atas tubulus
kontortus proksimal. tubulus kontortus distal.
Tubulus kontortus kolektivus. Di
antara tubuIus kontortus proksimal dan
tubulus kontortus distal terdapat
gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik)
dan pars descenden (turun).Penamaan
beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal. Kapsula Bowman
mengambil nama William Bowman (l816
– 1892). Seorang ahli bedah yang
merupakan perintis di bidang saluran kentih
yang mengidentifikasi kapsula
tersebut. Lengkung Henle meugambil nama
Jacob Henle (1809-1885), seorang ahli
anatomi berkebangsaan Jerman yang
mendeskripsikan lengkung di dalam
ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi
oleh seorang ahli mikroanatomi berkebangsaan
ltalia bernama Marcerllo
Malpighi (1628 - 1694). Ginjal
merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme
dalam bentuk urine yang di dalamnya
mengandung air, amoniak (NH3),
ureum, asam urat dan garam mineral
tertentu. Penderita diabetes miletus urine
mengandung glukosa.
FUNGSI GINJAL
1. Menyaring dan
membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2.
Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi
(penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh
bagian tubulus
ginjal
4. Menjaga
keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan
zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan selsel darah merah (SDM) di sumsum tulang
PROSES
PEMBENTUKAN URINE
Ginjal berperan dalam proses
pembentukan urin yang terjadi melalui
serangkaian proses, yaitu:
penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Penyaringan (filtrasi)
Proses pembentukan urin diawali dengan
penyaringan darah yang terjadi di
kapiler glomerulus. Sel-sel kapiler
glomerulus yang berpori (podosit),
tekanan dan permeabilitas yang tinggi
pada glomerulus mempermudah
proses penyaringan.
Selain penyaringan, di glomelurus juga
terjadi penyerapan kembali sel-sel
darah, keping darah, dan sebagian
besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma darah,
seperti glukosa, asam amino, natrium,
kalium, klorida, bikarbonat dan urea
dapat melewati saringan dan menjadi
bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di glomerulus
disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam amino, glukosa,
natrium, kalium, dan garam-garam
lainnya
2. Penyerapan kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang masih diperlukan di
dalam urin pimer akan diserap
kembali di tubulus kontortus
proksimal, sedangkan di tubulus kontortus
distal terjadi penambahan zat-zat sisa
dan urea.
Meresapnya zat pada tubulus ini
melalui dua cara. Gula dan asam amino
meresap melalui peristiwa difusi,
sedangkan air melalui peristiwa osmosis.
Penyerapan air terjadi pada tubulus
proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih diperlukan
seperti glukosa dan asam amino
dikembalikan ke darah. Zat amonia,
obat-obatan seperti penisilin, kelebihan
garam dan bahan lain pada filtrat
dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi reabsorbsi maka
tubulus akan menghasilkan urin sekunder,
zat-zat yang masih diperlukan tidak
akan ditemukan lagi. Sebaliknya,
konsentrasi zat-zat sisa metabolisme
yang bersifat racun bertambah,
misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah proses penambahan
zat sisa dan urea yang mulai terjadi
di tubulus kontortus distal.Dari
tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju
rongga ginjal, selanjutnya menuju
kantong kemih melalui saluran ginjal.
Jika kantong kemih telah penuh terisi
urin, dinding kantong kemih akan
tertekan sehingga timbul rasa ingin
buang air kecil. Urin akan keluar
melalui uretra.
Komposisi urin yang dikeluarkan
melalui uretra adalah air, garam, urea dan
sisa substansi lain, misalnya pigmen
empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urin.2. HATI
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam
tubuh, terdapat di rongga perut
sebelah kanan atas, berwarna
kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari
pembuluh nadi (arteri hepatica) dan
pembuluh gerbang (vena porta) dari usus.
Hati dibungkus oleh selaput hati
(capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh
darah dan empedu yang dipersatukan
selaput jaringan ikat (capsula glison).
Hati juga terdapat sel-sel perombak
sel darah merah yan gtelah tua disebut
histiosit.
Sebagai alat eksresi hati menghasilkan
empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di dalamnya mengandung zat
warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol dan juga bacteri
serta obat-obatan. Zatr warna empedu
terbentuk dari rombakan eritrosit yang
telah tua atau rusak akan ditangkap
histiosit selanjutnya dirombak dan haeglobinnya
dilepas.
Fungsi hati :
Menyimpan
kelebihan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
Merombak
kelebihan asam amino (deaminasi)
Menawarkan racun
Membentuk protombin dan fibrinogen
Membentuk
albumin dan globulin
Mengubah
provitamin a menjadi vitamin a
Tempat
pembentukan urea
Menghasilkan
empedu
Tempat
pembentukan dan penghancuran eritrosit yang telah tua
3. KULIT
Seluruh
permukaan tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita
sebut kulit.
Kulit merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena
berada di
lapisan anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung
dengan
lingkungan sekitar.
Susunan Kulit
Kulit tersusun
atas tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisan dalam/kulit jangat). Dan
hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1)
Epidermis
Lapisan epidermis terdiri atas stratum
korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan stratum germinativum.
Stratum korneum tersusun dari selsel mati dan selalu mengelupas. Stratum
lusidum tersusun atas sel-sel yang
tidak berinti dan berfungsi mengganti
stratum korneum. Stratum
granulosum tersusun atas sel-sel yang
berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum tersusun atas
sel-sel yang selalu
membentuk sel-sel baru ke arah luar.
Stratum korneum, merupakan lapisan zat
tanduk, mati dan selalu
mengelupas.
Stratum lusidium, merupakan lapisan
zat tanduk
Stratum granulosum, mengandung pigmen
Stratum germonativum, selalu membentuk
sel-sel baru ke arah luar
2)
Dermis
Dermis terletak di bawah epidermis.
Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah, kelenjar, dan saraf.
Kelenjar yang terdapat dalam lapisan
ini adalah kelenjar keringat (glandula
sudorifera) dan kelenjar minyak
(glandula sebasea). Kelenjar keringat
menghasilkan keringat yang di
dalamnya terlarut berbagai macam
garam. terutama garam dapur. Keringat
dialirkan melalui saluran kelenjar
keringat dan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui poripori. Di dalam
kantong rambut terdapat akar rambut dan
batang rambut. Kelenjar minyak
berfungsi menghasilkan minyak yang
berfungsi meminyaki rambut agar tidak
kering. Rambut dapat tumbuh terus
karena mendapat sari-sari makanan
pembuluh kapiler di bawah kantong
rambut. Di dekat akar rambut terdapat
otot penegak rambut,akar rambut
,pembuluh darah ,syaraf
,kelenjar minyak (glandula sebasea),kelenjar
keringat (glandula sudorifera).Lapisan
lemak, terdapat di bawah dermis
yang berfungsi melindungi tubuh dari
pengaruh suhu luar
3)
Hipodermis
Hipodermis terletak di bawah dermis.
Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi sebagai cadangan
makanan, pelindung tubuh terhadap
benturan, dan menahan panas tubuh.
FUNGSI KULIT
Fungsi kulit
antara lain sebagai berikut:
- mengeluarkan
keringat
- pelindung
tubuh- menyimpan kelebihan lemak
- mengatur suhu
tubuh, dan
-tempat
pembuatan vitamin D dari pro vitamin D dengan
bantuan sinar matahari yang mengandung
ultraviolet
Proses Pembentukan Keringat
Bila suhu tubuh kita meningkat atau
suhu udara di lingkungan kita tinggi,
pembuluh-pembuluh darah di kulit akan
melebar. Hal ini mengakibatkan
banyak darah yang mengalir ke daerah
tersebut. Karena pangkal kelenjar
keringat berhubungan dengan pembuluh
darah maka terjadilah penyerapan air,
garam dan sedikit urea oleh kelenjar
keringat. Kemudian air bersama
larutannya keluar melalui pori-pori
yang merupakan ujung dari kelenjar
keringat. Keringat yang keluar membawa
panas tubuh, sehingga sangat
penting untuk menjaga agar suhu tubuh
tetap normal.
4.
PARU-PARU
Paru-paru berada di dalam rongga dada
manusia sebelah kanan dan kiri yang
dilindungi oleh tulang-tulang rusuk.
Paru-paru terdiri dari dua bagian, yaitu
paru-paru kanan yang memiliki tiga
gelambir dan paru-paru kiri memiliki dua
gelambir.
Paru-paru sebenarnya merupakan
kumpulan gelembung alveolus yang
terbungkus oleh selaput yang disebut
selaput pleura.
FUNGSI
PARU-PARU
Paru-paru merupakan organ yang sangat
vital bagi kehidupan manusia karena tanpa paru-paru manusia tidak dapat hidup.
Dalam Sistem Ekskresi, paru-paru
berfungsi untuk mengeluarkan
Karbondioksida (CO2) dan Uap air (H2O).
Didalam paru-paru terjadi proses
pertukaran antara gas oksigen dan
karbondioksida. Setelah membebaskan
oksigen, sel-sel darah merah
menangkap karbondioksida sebagai hasil
metabolisme tubuh yang akan
dibawa ke paru-paru. Di paru-paru
karbondioksida dan uap air dilepaskan dan
dikeluarkan dari paru-paru melalui
hidung.
C.
GANGGUAN PADA ALAT EKSKRESI
1 Albuminuria
Tanda mengandung
albumin
Penyebab :
kekurangan protein, penyakit ginjal dan hati
Akibat: tubuh
kekurangan albumin yang menjaga agar cairan tidak keluar
dari darah
: urine banyak
2 Hematuria
Tanda: urine
mengandung darah
Penyebab:
peradangan ginjal, batu ginjal dan kanker kandung kemih
3 Nefrolitiasis (batu ginjal)
Tanda: urine
sulit keluar karena tersumbat batu pada ginjal, saluran ginjal
atau kandung
kemih
Penyebab:
konsentrasi unsur-unsur kalsium terlalu
tinggi dan dipercepat
dengan infeksi
dan penyumbatan saluran ureter
Akibat: sulit
mengeluarkan urine, urine bercampur darah
4 Nefritis
Tanda: radang
ginjal bagian nefron yang diawali peradangan glomerulus
5 Gagal ginjal
Tanda :
Meningkatnya kadar urea dalam darah
Penyebab :
nefritis (radang ginjal)
Akibat : zat-zat
yang seharusnya dibuang oleh ginjal tertumpuk dalam
darah
Pengobatan :
cuci darah secara rutin atau cangkok ginjal
6 Diabetes Insipidus
Tanda :
meningkatnya jumlah urine (20 – 30 kali lipat)
Penyebab :
kekurangan hormon antidiuretika (ADH)Akibat : sering buang urine
Pengobatan :
pemberian ADH sintetik
7 Diabetes Melitus
Tanda : kadar
glukosa darah melebihi normal
Penyebab : kekurangan
hormon insulin
Akibat : luka
sulit sembuh
Pengobatan :
pada anak-anak diberi insulin secara rutin dan pada dewasa
dilakukan diet
rutin, olahraga dan pemberian obat penurun kadar glukosa
darah .
8 Hepatitis
Tanda :
perubahan warna kulit dan putih mata menjadi kuning, urine
menjadi
kecoklatan seperti air teh
Penyebab : virus
Akibat : hati
meradang dan kerja hati terganggu
Pencegahan :
menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak
langsung atau
penggunaan barang bersama-sama dengan penderita
hepatitis,
gunakan jarum suntik untuk sekali pakai.
9 Sirosis Hati
Tanda: timbulnya
jaringan parut dan kerusakan sel-sel pada hati
Penyebab:
minuman alkohol, keracunan obat, infeksi bakteri, komplikasi
hati
Akibat: gangguan
kesadaran, koma, kematian
Pengobatan :
sesuai penyebabnya, pemulihan fungsi hati dan transplantasi
hati
10 Gangren
Tanda: kematian
jaringan lunak pada kaki atau tangan
diawali dengan
kebiruan pada
kulit dan terasa dingin jika disentuh, kemudian menghitam
dan berbau busuk
Penyebab:
gangguan pengaliran darah kejaringan tersebut. Sering terjadi
pada penderita
diabetes melitus dan aterosklerosis
Akibat: bila
tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik, bagian terkena
gangren harus
diamputasi.
11 Kencing Batu
Tanda: sulit
buang urine Penyebab: pengendapan zat kapur dalam ginjal
Pengobatan:
pembedahan, obat-obatan dan penembakan dengan sinar
laser.
12 Asma
atau sesak nafas, yaitu kelainan yang disebabkan oleh penyumbatan
saluran pernafasan yang diantaranya disebabkan
oleh alergi terhadap
rambut, bulu, debu atau tekanan psikologis.
13 Kanker Paru-Paru, yaitu gangguan
paru-paru yang disebabkan oleh
kebiasaan merokok.
Penyebab lain adalah terlalu banyak menghirup debu
asbes, kromium, produk
petroleum dan radiasi ionisasi. Kelainan ini
mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.
14 Emphysema, adalah penyakit pembengkakan
paru-paru karena pembuluh darahnya terisi
udara
15 komedo
16 Jerawat biasa
17 Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat
Jagung)
Bab
2
SISTEM KOORDINASI
DAN ALAT INDRA PADA MANUSIA 9.1 DEWI GANAWATI
Daftar isi
|
Dalam
sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat
berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.
Reseptor
adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Bagian yang
berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut adalah indra
Konduktor adalah
bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut
adalah sel - sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf. Sel - sel saraf
ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa
pesan dari pusat saraf.
Efektor adalah
bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar (baik kelenjar
endokrin dan kelenjar eksokrin). Keterkaitan ketiga komponen tersebut dapat
kita buat skema sederhana seperti berikut.
Nah, dari skema di
atas tampak jelas bahwa antara sistem saraf dan indra sangat erat kaitannya
dalam sistem koordinasi. Berikut ini akan kita bahas mengenai sistem saraf dan
indra tersebut.
Sebagai sistem
koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi:
§ Pengendalian
kerja alat - alat tubuh agar bekerja serasi.
§ Alat
komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan oleh
ujung saraf pada indra, dan lingkungan dalam tubuh.
§ Pusat
kesadaran, kemauan, dan pikiran. Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka sistem
saraf tersusun oleh berbagai organ, jaringan dan juga komponen terkecil yaitu
sel.
Sistem saraf
tersusun oleh komponen - komponen terkecil yaitu sel - sel saraf atau neuron.
Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel
saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson).
Lihat Gambar 3.1
a.
Badan Sel
Badan sel saraf
mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria
yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.
Dendrit adalah
serabut - serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma. Pada umumnya sebuah
neuron mempunyai banyak dendrit dan ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi
membawa rangsangan ke badan sel.
Neurit atau akson
adalah serabut - serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang.
Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan
dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit di bungkus oleh selubung lemak yang
disebut myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini
berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf. Antara neuron satu dengan
neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi
membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron
dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis (lihat Gambar 3.2). Pada
bagian sinaps inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya
asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke
dendrit neuron berikutnya.
Berdasarkan bentuk
dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
Neuron sensorik
adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat susunan saraf
(otak dan sumsum tulang belakang).
Neuron motorik
adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke efektor (otot dan
kelenjar).
Neuron konektor
adalah neuron yang membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.
2.
Jalan yang Dilalui Impuls
Pada
umumnya kita menggerakkan bagian badan karena kemauan kita atau atas perintah
otak. Menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan merupakan contoh
gerak yang kita sadari, sehingga gerak semacam ini disebut gerak sadar. Pada
gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima
oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik.
Di
otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian
otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor)
bergerak melaksanakan perintah otak. Secara ringkas lintasan/jalan gerak sadar
tersebut dapat kita buat skema sebagai berikut.
Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan
suatu gerakan yang terjadinya secara tiba - tiba tanpa disadari. Misalnya saat
lutut kita di ketuk / di pukul pada bagian tendon (lihat Gambar 3.4). Akibatnya
secara tidak sadar, kaki kita akan menyentak. Gerakan yang dilakukan oleh kaki
tersebut terjadi secara tiba - tiba dan tidak diperintah oleh otak. Gerak
semacam ini disebut gerak refleks. Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat
kita buat skema sebagai berikut.
Tapi
kalian harus tahu bahwa jalannya impuls gerak refleks ada dua macam yaitu
lintasan refleks spinalis dan lintasan refleks cranialis. Lintasan refleks
spinalis yaitu lintasan gerak refleks yang melalui sumsum tulang belakang.
Contohnya gerakan mengangkat kaki secara tiba-tiba saat lutut kita dipukul.
Sedangkan lintasan cranialis yaitu bila lintasan gerak refleks melalui otak,
tetapi otak memberikan tanggapan secara langsung tanpa kesadaran manusia.
Contoh gerak refleks yang melalui lintasan cranialis adalah gerak mengecilnya
pupil mata apabila mata menerima cahaya yang terang. Untuk mengetahui gerak
refleks lakukan kegiatan berikut.
Jutaan
sel - sel saraf bergabung membentuk suatu sistem yang dinamakan sistem saraf.
Sistem saraf manusia terdiri dari susunan saraf pusat dan susunan saraf tepi.
Susunan saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang sedangkan
susunan saraf tepi tersusun atas serabut - serabut saraf yang menuju ke susunan
saraf pusat dan dari susunan saraf pusat ke seluruh tubuh. Perhatikan skema
sistem saraf manusia berikut.
4. Sistem Saraf Pusat
a.
Otak
Otak
terletak di rongga tengkorak dan dibungkus oleh tiga lapis selaput kuat yang
disebut meninges. Selaput paling luar disebut duramater, paling dalam adalah
piamater dan yang tengah disebut arachnoid. Di antara ketiga selaput tersebut
terdapat cairan serebrospinal yang berfungsi untuk mengurangi benturan atau
goncangan. Peradangan yang terjadi pada selaput ini dinamakan meningitis.
Penyebabnya bisa karena infeksi virus. Otak manusia terbagi menjadi tiga bagian
yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum) dan batang otak.
) Otak Besar
(cerebrum)
Otak
besar manusia terletak di dalam tulang tengkorak. Otak besar memiliki permukaan
yang berlipat-lipat dan terbagi atas dua belahan. Belahan otak kiri melayani
tubuh sebelah kanan dan belahan otak kanan melayani tubuh sebelah kiri. Otak
besar terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar berwarna kelabu disebut korteks,
berisi badan - badan sel saraf. Lapisan dalam berwarna putih berisi serabut -
serabut saraf.
Otak
besar berfungsi sebagai pusat kegiatankegiatan yang disadari seperti berpikir,
mengingat, berbicara, melihat, mendengar, dan bergerak.
Otak
kecil terletak di bawah otak besar bagian belakang. Susunan otak kecil seperti
otak besar. Terdiri atas belahan kanan dan kiri serta terbagi menjadi dua
lapis. Lapisan luar berwarna kelabu dan bagian dalam berwarna putih. Belahan
kanan dan kiri otak kecil dihubungkan oleh jembatan Varol. Otak kecil berfungsi
untuk mengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasi kerja otot - otot ketika
kita bergerak.
Sumsum
lanjutan membentuk bagian bawah batang otak serta menghubungkan pons Varoli
dengan sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang berfungsi sebagai:
§ pusat pengendali pernapasan,
§ menyempitkan pembuluh darah,
§ mengatur denyut jantung,
§ mengatur suhu tubuh.
Sumsum
tulang belakang terdapat memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas - ruas tulang leher sampai ruas tulang pinggang ke dua. Sumsum tulang
belakang juga di bungkus oleh selaput meninges.
Bila
diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak berwarna
putih (substansi alba) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu - kupu,
berwarna kelabu (substansi grissea). Pada bagian yang berwarna putih banyak
mengandung akson (neurit) yang diselimuti myelin. Bagian ini untuk
menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak menuju efektor. Bagian yang
berwarna kelabu mengandung serabut saraf yang tidak ada myelinnya. Bagian ini
dibedakan dua yaitu akar dorsal atau akar posterior dan akar ventral atau akar
anterior. Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan akar ventral mengandung
neuron motorik.
Sumsum
tulang belakang berfungsi untuk:
1. menghantarkan impuls dari dan ke otak,
2. memberi kemungkinan jalan terpendek gerak refleks.
Susunan
saraf tepi tersusun atas serabut - serabut saraf dari dan ke pusat susunan
saraf. Susunan saraf tepi berupa 12 pasang serabut saraf dari otak dan 31
pasang serabut saraf dari sumsum tulang belakang.
Saraf
otak terdapat pada bagian kepala yang keluar dari otak dan melewati lubang yang
terdapat pada tulang tengkorak. Urat saraf ini berjumlah 12 pasang, berhubungan
erat dengan otot mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Kedua belas pasang
urat saraf otak tersebut secara ringkas tercantum dalam Tabel 3.1 berikut
Dari
kedua belas saraf otak tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu:
§ saraf sensorik : saraf nomor I, II, VIII
§ saraf motorik : saraf nomor III, IV, VI, XI,
XII
§ saraf gabungan sensorik dan motorik : saraf
nomor V, VII, IX, dan X
Ada
saraf yang memiliki jangkauan fungsi sangat luas yaitu saraf nomor X (saraf
vagus). Sehingga disebut saraf pengembara. Sifat kerja saraf vagus seperti
saraf parasimpatik.
Saraf
sumsum tulang belakang berjumlah 31 pasang yang keluar dari:
§ Ruas - ruas tulang leher : 8 pasang
§ Ruas - ruas tulang punggung : 12 pasang
§ Ruas - ruas tulang pinggang : 5 pasang
§ Ruas - ruas tulang kelangkang : 5 pasang
§ Ruas - ruas tulang ekor : 1 pasang
Semua
saraf sumsum tulang belakang bersifat campuran artinya saraf ini untuk
meneruskan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat juga meneruskan impuls
dari sistem saraf pusat ke semua otot rangka tubuh. Semua neuron sensorik masuk
ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal dan neuron motorik keluar dari
sumsum tulang belakang melalui akar ventral.
Sistem
saraf autonom merupakan bagian dari susunan saraf tepi yang bekerjanya tidak
dapat disadari dan bekerja secara otomatis. Sistem saraf autonom mengendalikan
kegiatan organ - organ dalam seperti otot perut, pembuluh darah, jantung dan
alat - alat reproduksi. Menurut fungsinya, saraf autonom terdiri atas dua macam
yaitu:
1. Sistem saraf simpatik
2. Sistem saraf parasimpatik
Sistem
saraf simpatik terdiri atas 25 pasang ganglion yang berasal dari:
§ Ruas tulang belakang : 3 pasang
§ Ruas tulang punggung : 11 pasang
§ Ruas tulang pinggang : 4 pasang
§ Ruas tulang kelangkang : 4 pasang
§ Ruas tulang ekor : 3 pasang
Dari
ganglion - ganglion tersebut keluar serabut saraf yang mengendalikan kerja
organ seperti jantung, pembuluh darah, kelenjar keringat dan semua alat dalam.
Serabut saraf dari sistem saraf parasimpatik juga menuju organ - organ yang
dikendalikan oleh saraf simpatik. Sistem saraf simpatik dan sistem saraf
parasimpatik bekerja secara antagonis (berlawanan) dalam mengendalikan kerja
suatu organ. Organ atau kelenjar yang dikendalikan oleh sistem saraf simpatik
dan sistem saraf parasimpatik disebut sistem pengendalian ganda. Apabila suatu
organ menjadi aktif karena rangsangan saraf simpatik, maka di lain pihak akan
dilambatkan atau dihentikan oleh saraf parasimpatik.
Perhatikan
perbandingan pengaruh kerja saraf simpatik dan saraf parasimpatik pada Gambar
3.9.
C. Sistem Indra
Di
bagian awal pokok bahasan ini sudah di singgung bahwa indra berperan sebagai
reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada
lima macam indra yang berfungsi sebagai penerima rangsangan yaitu:
1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya
(fotoreseptor).
2. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi
(fonoreseptor) dan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor).
3. Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas
(kemoreseptor).
4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut
(kemoreseptor).
5. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan
(tangoreseptor) dan suhu (temperatur).
Tiap
indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:
1. Indra tersebut secara anatomi tidak ada kelainan.
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik.
3. Saraf - saraf yang membawa rangsang dari dan ke
otak bekerja baik.
4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik.
Bila
salah satu dari bagian tersebut rusak atau terganggu, maka hubungan dengan
dunia luar akan terganggu juga.
Mata
berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di dalamnya terdapat
reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor. Mata terletak di dalam
rongga mata yang dilindungi oleh tulang - tulang tengkorak. Selain itu mata
juga dilindungi oleh:
1. Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi
untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
2. Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang
terlalu menyilaukan.
3. Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat
dan air hujan.
4. Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata,
untuk menjaga kelembapan mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
Mata
manusia berbentuk agak bulat dengan garis tengah kurang lebih 2,5 sentimeter.
Mata tersebut terdiri atas tiga lapisan jaringan yaitu:
Merupakan
lapisan paling luar, sangat kuat. Lapisan ini berwarna putih sehingga sering
disebut lapisan putih mata. Di bagian depan lapisan ini membentuk kornea yang bening,
untuk menerima cahaya masuk ke dalam mata. Kornea ini selalu basah oleh air
mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata.
Merupakan
lapisan di bawah sklera dan lapisan tengah bola mata. Bagian ini banyak
mengandung melanin dan pembuluh darah. Berfungsi untuk menghentikan refleksi
cahaya yang menyimpang di dalam mata. Di bagian depan mata, koroid membentuk
iris. Iris ini mengandung pigmen hitam, biru, hijau atau coklat, sehingga dapat
sebagai penentu warna mata. Di bagian tengah iris terdapat pupil yang merupakan
celah (bukaan), untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk mata. Di belakang
iris terdapat lensa mata berbentuk cembung di kedua sisi yang diikat oleh
ligamen suspensori. Mencembung atau memipihnya lensa menyebabkan mata
berakomodasi. Lihat Gambar 3.10 yang memperlihatkan perubahan lensa mata.
/span9 � p n ČÆ ]>Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi
(fonoreseptor) dan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor).
3. Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas
(kemoreseptor).
4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut
(kemoreseptor).
5. Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan
(tangoreseptor) dan suhu (temperatur).
Tiap
indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:
1. Indra tersebut secara anatomi tidak ada kelainan.
2. Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik.
3. Saraf - saraf yang membawa rangsang dari dan ke
otak bekerja baik.
4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik.
Bila
salah satu dari bagian tersebut rusak atau terganggu, maka hubungan dengan
dunia luar akan terganggu juga.
Mata
berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di dalamnya terdapat
reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor. Mata terletak di dalam
rongga mata yang dilindungi oleh tulang - tulang tengkorak. Selain itu mata
juga dilindungi oleh:
1. Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi
untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
2. Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang
terlalu menyilaukan.
3. Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat
dan air hujan.
4. Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata,
untuk menjaga kelembapan mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
c. Retina atau
Selaput Pelangi
Retina
adalah lapisan mata paling dalam. Pada lapisan ini terdapat bagian yang paling
peka terhadap cahaya yaitu bintik kuning (fovea). Selain itu pada retina juga
terdapat bintik buta, yaitu tempat keluarnya saraf mata. Pada retina tersusun
kurang lebih 125 juta sel - sel batang (sel basilus) yang mampu menerima
rangsang cahaya tidak berwarna dan untuk melihat pada keadaan cahaya redup.
Selain sel batang, pada retina juga terdapat kurang lebih 7 juta sel kerucut
(sel konus) yang berfungsi menerima rangsang cahaya kuat dan berwarna. Sel
kerucut lebih banyak terdapat pada bagian bintik kuning (fovea centralis). Jadi
bila ingin melihat suatu benda dengan jelas, maka bayangan harus jatuh di
bagian ini.
Di
retina juga dijumpai daerah yang sama sekali tidak mengandung sel batang
ataupun sel kerucut. Bagian ini disebut bintik buta. Bila cahaya jatuh di
daerah ini, kita tidak bisa melihat apa - apa.
Suatu
benda dapat di lihat oleh mata, bila benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya
yang dipantulkan oleh benda masuk ke mata melalui kornea dan diteruskan ke
lensa melalui pupil. Oleh lensa, cahaya tersebut dibiaskan dan difokuskan di
retina sehingga membentuk bayangan kecil dan terbalik pada retina. Tetapi oleh
otak bayangan tersebut diartikan seperti gambar yang kita lihat
Bayangan
benda yang jatuh pada bintik buta tidak akan terlihat.
Telinga
merupakan tempat beradanya indra pendengaran dan keseimbangan. Telinga manusia
terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Telinga
luar terdiri atas:
1. Daun telinga, berfungsi untuk menampung atau
mengumpulkan gelombang bunyi.
2. Liang telinga (saluran auditori), berfungsi untuk
menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga. Liang telinga
panjangnya kurang lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang dinding liang telinga
terdapat rambut halus, kelenjar minyak dan kelenjar keringat, yang berfungsi
menghalangi debu dan air yang masuk.
3. Selaput gendang telinga (membran tymphani), yang
membatasi telinga luar dan telinga tengah. Berfungsi untuk menangkap getaran.
Telinga
bagian tengah terdiri atas:
1. Tulang - tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa
tiga tulang kecil yang bersambung dari selaput gendang telinga menuju telinga
dalam. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (malleus), yang letaknya
paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga. Berikutnya adalah tulang
landasan (inkus) yang menghubungkan martil dan sanggurdi. Tulang paling dalam
adalah tulang sanggurdi (stapes), yang melekat dengan saluran rumah siput pada
tingkap jorong.
2. Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang
menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Saluran ini
terbuka saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi saluran
ini adalah untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan
udara di kedua gendang telinga sama dengan udara di luar tubuh.
Telinga
bagian dalam terdiri atas:
§ Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan membran
yang terdapat pada pangkal saluran rumah siput (kokhlea). Tingkap jorong
merupakan membran berbentuk oval yang berhubungan dengan tulang sanggurdi.
Sedangkan tingkap bundar merupakan membran berbentuk bundar/ bulat. Tingkap
berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai
penyeimbang getaran.
§ Saluran rumah siput (kokhlea), yaitu saluran
berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di dalam kokhlea ( di bagian tengah)
terdapat organ corti, yang berisi ribuan "sel rambut" yang peka
terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam sel rambut tersebut diteruskan
oleh saraf auditori ke otak (lihat Gambar 3.13).
§ Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi
sirkularis), yaitu tiga buah saluran setengah lingkaran yang satu dengan yang
lain membentuk sudut 90°. Pada ujung setiap saluran terdapat penebalan
(menggelembung) yang disebut ampulla dan bergabung dengan utrikulus dan sakulus.
Bagaimanakah
kita dapat mendengar suatu bunyi? Kita dapat mendengar suatu bunyi pada
dasarnya dengan urutan sebagai berikut (lihat Gambar 3.15).
§ Gelombang bunyi diterima daun telinga.
§ Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang
telinga.
§ Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
§ Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang.
pendengaran (osikel).
§ Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan
menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
§ Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan
sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf
pendengar ke otak untuk diartikan.
§ Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap
bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang
dengan tekanan di luar.
Bunyi
yang didengar manusia adalan bila bunyi tersebut mempunyai frekuensi 20 - 20
000 getaran/detik (Hz).
Selain
sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai indra keseimbangan. Fungsi
keseimbangan ini terdapat pada telinga dalam yang dilaksanakan oleh tiga
saluran setengah lingkaran utrikulus dan sakulus. Dengan adanya tiga organ
tersebut maka telinga bagian dalam dapat mendeteksi:
1. Posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi
(keseimbangan statis) yang dilakukan oleh utrikulus dan sakulus.
2. Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan
oleh tiga saluran setengah lingkaran.
Pada
ujung setiap saluran setengah lingkaran terdapat struktur yang disebut ampulla.
Di dalamnya terdapat reseptor menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut
saraf otak. Sel - sel yang menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian yang
berbentuk jeli (lihat Gambar 3.15). Dengan adanya gerakan tubuh (kepala), maka
cairan yang ada di dalam saluran setengah lingkaran bergerak dan merangsang sel
reseptor seperti rambut tersebut. Oleh sel reseptor gerakan tersebut diubah
menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan otak memerintah otot menjaga
keseimbangan tubuh. Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu kecil yang
disebut otolith. Batu tersebut merangsang dengan cara menekan sel reseptor
serta bereaksi terhadap gravitasi. Otak akan dapat menentukan posisi kepala
dari gerakannya.
3.
Hidung
Hidung
manusia merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau (khemoreseptor). Maka
dengan organ ini kita dapat mengetahui berbagai macam bau. Bahkan hanya dengan
mambau saja kita dapat mengetahui nama benda tanpa harus melihatnya. Sel - sel
reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan zat kimia berupa uap terletak
di rongga hidung bagian atas (lihat Gambar 3.16). Daerah ini memiliki ukuran
sekitar 250 mm2. Sel - sel reseptor ini mempunyai rambut - rambut
halus (silia) di ujungnya dan diliputi selaput lendir yang berfungsi sebagai
pelembap. Dari sel - sel reseptor ini rangsang dibawa oleh serabut saraf menuju
pusat pembau di otak. Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan
oleh tiga saluran setengah lingkaran.Pada ujung setiap saluran setengah lingkaran terdapat struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya terdapat reseptor menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel - sel yang menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian yang berbentuk jeli (lihat Gambar 3.15). Dengan adanya gerakan tubuh (kepala), maka cairan yang ada di dalam saluran setengah lingkaran bergerak dan merangsang sel reseptor seperti rambut tersebut. Oleh sel reseptor gerakan tersebut diubah menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan otak memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh. Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu kecil yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang dengan cara menekan sel reseptor serta bereaksi terhadap gravitasi. Otak akan dapat menentukan posisi kepala dari gerakannya.
Kita
dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk ke rongga
hidung sewaktu kita menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput
lendir dan merangsang sel - sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke
otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.
4.
Lidah
Lidah
merupakan tempat beradanya indra pengecap (khemoreseptor). Zat yang dapat
dikecap adalah zat - zat kimia berupa larutan. Pada saat kita mengecap makanan,
rasa yang timbul sebenarnya adalah perpaduan antara rasa dan bau. Oleh karena
itu indra pengecap erat kaitannya dengan indra pembau. Lidah terbentuk oleh
jaringan otot yang ditutupi oleh selaput lendir yang selalu basah dan berwarna
merah jambu. Di dalam mulut, permukaan lidah terasa halus dan licin. Coba
kalian perhatikan lidah kalian di cermin, maka akan tampak tonjolan - tonjolan
kecil di permukaan lidah. Tonjolan kecil itu disebut papila. Ada tiga jenis
papila yang ada di permukaan lidah yaitu:
1. Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila
ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk huruf V.
2. Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur.
Papila ini menyebar di permukaan ujung dan sisi lidah.
3. Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut.
Papila ini merupakan papila terbanyak. Papila inilebih banyak berfungsi sebagai
perasa sentuhan daripada pengecap.
Pada
papila - papila inilah terdapat kuncup pengecap yang merupakan kumpulan
ujung-ujung saraf pengecap dan oleh serabut - serabut saraf dihubungkan dengan
otak. Suatu zat dapat dirasakan oleh lidah bila zat tersebut berupa larutan.
Larutan tersebut kemudian memenuhi parit - parit di sekitar papila - papila.
Karena pada papila tersebut terdapat kuncup - kuncup pengecap, maka zat yang
mengisi parit tersebut merangsang kuncup pengecap. Rangsangan ini diteruskan
oleh serabut saraf menuju ke otak untuk diartikan. Kuncup - kuncup pengecap
dapat membedakan empat rasa pokok yaitu asam, pahit, manis dan asin. Namun
terkadang kita juga dapat merasakan lebih dari empat rasa tersebut. Hal ini terjadi
karena melibatkan faktor - faktor lain yaitu:
1. Kombinasi keempat rasa utama tersebut menghasilkan
rasa baru.
2. Peranan reseptor - reseptor pencium, suhu dan
sentuhan.
Keempat
rasa tersebut di atas, dirasakan oleh kuncup - kuncup pengecap yang berbeda dan
kuncupkuncup tersebut berkumpul pada bagian tertentu di permukaan lidah (lihat
Gambar 3.17). Namun tiap orang mempunyai variasi keluasan daerah penyebaran
rasa tersebut.
5.
Kulit
Selain
sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai indra perasa dan peraba.
Reseptor - reseptor yang terdapat pada kulit adalah:
1. Korpus meissner, yang terletak di dekat permukaan
kulit. Berfungsi untuk menerima rangsang sentuhan/ rabaan. Reseptor ini
tersebar tidak merata di permukaan kulit. Ujung jari memiliki paling banyak
reseptor peraba.
2. Korpus pacini, yang berfungsi menerima rangsang
tekanan. Letaknya di bawah lapisan dermis.
3. Korpus ruffini, berfungsi untuk menerima rangsang
panas. Letaknya di lapisan dermis.
4. Korpus krause, befungsi untuk menerima rangsang
dingin. Letaknya di lapisan dermis.
5. Ujung saraf tanpa selaput, yang peka terhadap rasa
sakit/ nyeri. Letaknya di lapisan epidermis. Saraf ini sangat penting untuk
keselamatan tubuh. Jika terjadi sesuatu yang tidak menguntungkan, saraf ini
cepat bereaksi, antara lain dengan adanya gerak refleks.
Beberapa
kelainan atau penyakit pada alat indra yang biasa kita jumpai dalam kehidupan
sehari - hari antara lain:
Yaitu
kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di depan
retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis
tengah mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa
negatif.
Yaitu
kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di belakang
retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah
mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.
Yaitu
kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi.
Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan
lensa negatif.
Kelainan
pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat
benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja.
Yaitu
mengeruhnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau
juga faktor usia.
Bab 3
Organ Reproduksi Laki-Laki
Sistem reproduksi
laki-laki atau sistem kelamin laki-laki terdiri dari sejumlah organ seks yang merupakan bagian dari
proses reproduksi manusia. Pada laki-laki, organ-organ reproduksi ini terletak di luar tubuh manusia, sekitar panggul wilayah.
Organ reproduksi pada
laki-laki adalah penis dan testis
yang memproduksi air mani dan sperma, yang sebagai bagian dari hubungan seks
pupuk sebuah ovum dalam wanita tubuh dan ovum dibuahi ( zigot ) secara bertahap
berkembang menjadi janin, yang kemudian lahir sebagai anak.
Organ Reproduksi Laki-laki
1.
Penis, berfungsi sebagai alat senggama dan sebagai saluran untuk menyalurkan
sperma dan air seni.
2.
Glans, adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh
darah dan syaraf.
3.
Foreskin (preputium), adalah
kulit yang menutupi bagian glans. Sunat adalah suatu kebiasaan di
beberapa negara. Sunat dianjurkan karena memudahkan membersihan penis sehingga
mengurangi kemungkinan terkena infeksi.
4.
Kandung Kencing, adalah
tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).
5.
Uretra (saluran kencing), yaitu
saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.
6.
Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi
zat makanan untuk menghidupi sperma.
7.
Vesikula Seminalis, fungsinya adalah menampung sperma yang
telah matang.
8.
Vas Deferens (saluran sperma), yaitu
saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju vesicle seminalis. Panjang Vas deferens sekitar 45 cm dengan diameter sekitar 2,5
mm.
9.
Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk
bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran testis
yang kecil akan berkumpul di Epidydimis.
10.
Testis (pelir), berjumlah dua
buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis berada di luar tubuh karena pertumbuhan
sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada suhu tubuh.
11.
Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot-otot
polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan
maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap.
12.
Tulang kemaluan,
terletak di depan kandung kencing.
13.
Rambut kemaluan,
berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung menempel pada kulit
kemaluan.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari:
1.Mengenal Organ Kelamin Luar
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu :
1.berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita
2.pelindung organ kelamin dalam dari berbagai organisme penyebab infeksi.
Organ Kelamin Luar pada wanita meliputi :
1.Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak);
setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
2.Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor mengelilingi lubang vagina dan uretra.
Jika ada rangsangan,dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin.
3.Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
4.Klitoris;Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris,
yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka.
5.Perineum;Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu
jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
6.Himen (selaput Dara)
Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi,
karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.
2.Organ Kelamln Dalam
DALAM keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam
vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).
Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm.
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti
buah pir dan terletak di puncak vagina. Rahim terletak di
belakang kandung kemih dan di depan rektum (anus),
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim)
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali
panjang serviks. Korpus bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan,
dinding otonya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar
melalui serviks dan vagina.
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan spema
masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar.
Seviks biasanyanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri,
kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi
(pelepasan sel telur).
Saluran di dalam serviks sempit, bahkan terlalu sempit
sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya.
Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga
bayi bisa melewatinya.
Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap
bulan setelah siklus menstruasi,endometrium akan menebal.
tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan
dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.
Proses yang Terjadi pada sistem reproduksi Wanita
A. menstruasi
MENSTRUASI atau haid adalah pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari
vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai
kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak.
Biasanya menstruasi dimulai antara umur 10 dan 16 tahun,tergantung pada berbagai faktor,
termasuk kesehatan wanita,dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun,
sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya.
Akhir pengaruh kemampuan wanita bermenstruasi disebut menopause, ini juga yang menandai akhir dari masa-masa
kehamilan seorang wanita. siklus menstruasi adalah tiap 28 hari. Panjang siklus dapat bervariasi pada satu wanita
selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya,dan bahkan dari bulan ke bulan bergantung pada berbagai hal,
termasuk kesehatan fisik,emosi,dan nutrisi wanita yang bersangkutan.
Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu :
1.Fase folikuler
Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi)
Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.
Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit menigkat sehingg merangsang pertumbuhan sekitar3-30 folikel
yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasar
tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah
dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang
sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
2.Fase ovulatoir
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini
dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam
waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan
ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat
ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut mittelschmerz,
yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
3.Fase luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar
14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah
kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang
menghasilkan sejumlah besar progesteron.
Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat
selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru
dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk
memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus
yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.
Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG
(human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara
korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin
bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan
didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.
Sindroma Premenstruasi
SINDROMA premenstruasi sering berhubungan dengan naik-turunnya
kadar estrogen dan progesteron yang terjadi
selama siklus menstruasi.Estrogen menahan cairan yang dapat
menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan
jaringan, nyeri payudara dan perut kembung.
Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak
diketahui; tetapi sering berhubungan dengan faktor-faktor sosial,
budaya, biologi dan psikis. Sindroma premenstruasi terjadi pada
sekitar 70-90% wanita pada usia subur. Lebih sering ditemukan
pada wanita berusia 20-40 tahun.
Jenis dan berat gejalanya bervariasi pada setiap wanita
dan bervariasi pada setiap bulan. Wanita yang menderita epilepsi
mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang
menderita penyakit jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis ramatoid) bisa mengalami kekambuhan.
Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :
Perubahan fisik: Sakit punggung, perut kembung, payudara
terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit,
pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau
tertekan, hot Hashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah
dan teraba hangat), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan
muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (misalnya
jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau
nyeri persendian, penambahan berat badan:
Perubahan psikis dan mental: Mudah marah, tersinggung,
cemas, depresi, gelisah sebentar sedih atau gembira, kalut,
sulit berkonsentrasi, pelupa.
Mentruasi Adalah Normal
Sudah sejak lama, barangkali sejak mulainya sejarah umat
manusia, mitos tentang menstruasi telah beredar. Peristiwa
menstruasi dianggap sesuatu yang kotor bahkan dosa.
Sesungguhnya menstruasi adalah suatu peristiwa fisiologik yang dialami
oleh wanita normal. Justru wanita tidak normallah
yang tidak mengalami menstruasi. Pendarahan yang terjadi
waktu menstruasi berasal dari dinding dalam rahim
akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil dikarenakan adanya
pengaruh perubahan keseimbangan hormon. Jadi pendarahan
yang terjadi bukan berasal dari vagina, dan darah yang
dikeluarkan adalah darah normal.
Nyeri menstruasi
Nyeri menstruasi bisa primer, jika sudah ada keluhan sejak
pertama kali menstruasi (menarche). Biasanya tak ada
hubungannya dengan kandungan. Sifatnya nyeri kejang
berjangkit-jangkit, terasa di perut bawah, menjalar ke
pinggang dan paha, mungkin disertai mual dan muntah, serta
nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik melilit,
Jika nyeri menstruasi primer umumnya tak ada hubungan
dengan kandungan, nyeri menstruasi luar biasa yang disebut
dismenorrhoe sekunder biasanya berhubungan dengan
adanya penyakit kandungan. Mungkin ada peradangan
saluran telur (salphingitis), tumor rahim, menyempitnya leher
rahim, atau oleh adanya endometriosis. Semua kelainan ini
sebaiknya dikoreksi. Mungkin belum tentu mengganggu
kesuburan, dan masih mungkin untuk hamil, namun bisa pula
mengganggu kehamilan yang sudah terbentuk, jika dibiarkan.
Jika dan pemeriksaan pemindaian organ reproduksi tidak
ditemukan adanya kelainan, kemungkinan hanya gangguan
fungsional belaka. Artinya, organ reproduksinya normal, tapi
fungsinya yang terganggu.
B. KEHAMILAN
KEHAMILAN akan terjadi apabila sel telur yang dikeluarkan
sebulan sekali oleh wanita yang masih dalam usia subur dibuahi
oleh sperma yang dikeluarkan laki laki. Secara normal,
pertemuan antara sperma dan sel telur ini terjadi melalui
hubungan seksual antara laki laki dan wanita. Pembuahan terjadi
di dalam rahim ketika wanita sedang berada pada masa subur.
MASA SUBUR
Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah
matang potensial untuk dibuahi oleh sperma. Pada seorang
wanita usia subur, setiap bulannya secara teratur akan terjadi
pematangan satu atau lebih sel telur. Cara menghitung masa
subur misalnya seseorang dengan siklus normal yaitu 28 hari
maka ovulasi diperkirakan akan terjadi pada 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus menstruasi
dicatat selama 3 bulan berturut-turut. Tetapi bila siklus
menstruasinya tidak teratur 28 hari maka perlu ada penghitungan
khusus.
PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
Proses ini diawali dengan proses pembuahan (konsepsi),
di mana sel telur yang matang setelah ovulasi berada di tuba
falopii dibuahi oleh sperma, yang kemudian disebut zigot.
kemudian terjadilah pembelahan zigot menjadi 2, 4, 8 dan
seterusnya, sehingga ukurannya semakin besar, sambil berjalan
dari tuba ke rongga rahim, yang memakan waktu sekitar 6 hari.
Di rongga rahim maka calon janin ini akan menempel pada
dinding rahim (proses nidasi). Setelah terjadi nidasi barulah
dapat dikatakan terjadi kehamilan.
Dalam proses tersebut di ovarium juga terjadi perubahan-
perubahan hormonnya. Salah satu hormon yang meningkat
adalah HCG, yang keluardi air kemih dan dideteksi sebagai tes
kehamilan yang umum digunakan saat ini.
Usia yang Baik untuk Wanita pertama kali hamil
Sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada usia antara 20-
30 tahun karena pada usia ini seorang wanita telah siap baik
secara fisik maupun mental. Akan tetapi karena saat ini
pelayanan kesehatan semakin membaik, dan wanita hamil bisa
secara rutin memeriksakan kehamilannya, maka banyak juga
wanita yang hamil diatas usia 30 tahun, bahkan sampai 40 th.
Perubahan pada wanita hamil
Pada dasarnya wanita hamil adalah orang yang sehat, tetapi
memang ada beberapa perubahan yang terjadi yang bisa
mempengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun mental,
walaupun bisa berbeda pada tiap wanita dan pada tiap kehamilan
(anak pertama dapat berbeda dengan anak kedua). Akibat
perubahan sistem hormonal bisa terjadi rasa mual, lalu muntah,
pusing yang biasanya pada usia kehamilan awal, ini bisa diatasi
dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering dan menghindari
makanan dengan bau dan rasa yang menyengat. Sering kali
juga terjadi peningkatan pigmentasi terutama di kulit daerah
tertentu misalnya payudara, leher dan wajah. Gejala ini tidak
perlu penanganan khusus karena akan menghilang sendiri
setelah melahirkan nanti.
Yang Harus dilakukan selama Hamil
Selama kehamilan pemeriksaan ke bidan atau dokter
minimal dilakukan sebanyak 4 kali, untuk mendeteksi adanya
kelainan baik ibu maupun janin. Hal-hal yang perlu dideteksi
setiap pemeriksaan antara lain tekanan darah, kadar
haemoglobin, tungkai bengkak atau tidak, pembesaran rahim
dan perkembangan janin termasuk posisi dan detak jantung
janin, gejala yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya
perdarahan, pembengkakan tungkai berlebihan.
Pola makan perlu mendapat perhatian baik jumlah maupun
komposisi, istirahat cukup, aktivitas fisik tidak perlu dibatasi ketat
dan disesuaikan dengan kondisi ibu. Kebersihan sangat perlu
dijaga untuk mencegah infeksi misalnya di gigi, perawatan
payudara untuk persiapan menyusui terutama puting susu
diupayakan keluar dengan pemijatan setiap kali mandi. Buang
air kecil yang sering akan dialami pada trimester pertama dan
Ketiga akibat penekanan rahim ke kandung kencing. Buang air
besar diupayakan selalu lancar dengan minum banyak,
makanan cukup serta dan olah raga teratur.
YANG PERLU DIPERHATIKAN DAN DIWASPADAI
1.Ketuban Pecak Sebelum Waktunya
KETUBAN Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah
pecahnya selaput berisi cairan ketuban yang terjadi 1 jam atau
lebih sebelum terjadinya kontraksi.
Dulu jika terjadi KPSW selalu dilakukan tindakan untuk
segera melahirkan bayi guna mencegah infeksi yang bisa terjadi
pada bayi maupun ibunya. Tetapi pendekatan ini sudah tidak
perlu dilakukan lagi karena resiko terjadinya infeksi bisa dikurangi
dengan mengurangi frekuensi pemeriksaan, dalam 1 kali
pemeriksaan dengan bantuan spekulum bisa membantu dokter
dalam memastikan pecahnya selaput ketuban, memperkirakan
pembukaan serviks (leher rahim) dan mengambil contoh cairan
ketuban dari vagina.
Jika hasil analisa cairan ketuban menunjukkan bahwa paru-
paru bayi sudah cukup matang, maka dilakukan induksi
persalinan (tindakan untuk memulai proses persalinan) dan bayi
dilahirkan. Jika paru-paru bayi belum matang, persalinan ditunda
sampai paru-paru bayi matang.
Pada 50% kasus, persalinan bisa ditunda hanya dengan
melakukan tirah baringan mendapatkan cairan infus; beberapa
kasus lainnya memerlukan obatyang bisa mencegah kontraksi rahim
(misalnya magnesium sulfatyang diberikan melalui infus
suntikan atau tablet terbutalin dan kadang diberikan ritodrin
meialui infus). Ibu dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah
baring, tetapi masih diperbolehkan ke kamar mandi. Suhu tubuh
dan denyut nadinya diukur 2 kali/hari. Peningkatan suhu tubuh
bisa merupakan pertanda terjadinya infeksi.
2.Persalinan Prematur
PERSALINAN prematur adalah persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Biasanya
persalinan terjadi pada saat usia kehamilan mencapai 37-42
minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses
normal yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan
tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban,
Sebagian besar kasus persalinan prematur penyebabnya tidak
diketahui secara pasti.
Faktor resiko terjadinya persalinan prematur :
a. Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu.
b. Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3).
c. Pernah mengalami aborsi.
d. Memiliki serviks yang abnormal.
e. Memiliki rahim yang abnormal.
f. Menjalani pembedahan perut pada saat hamil.
g. Menderita infeksi berat pada saat hamil.
h. Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga.
i. Berat badan kurang dari 50 kg.
j. Pernah memakai DES(dietilstilbestrol).
k. Merokok sigaret atau makakai kokain .
l. Tidak memeriksakan kehamilan.
3.Kehamilan Post-Matux & Postmaturitas
KEHAMILAN post-matur adalah persalinan yang berlangsung
sampai lebih dari 42 minggu. Postmaturitas adalah suatu
sindroma di mana plasenta mulai berhenti berfungsi secara
normal pada kehamilan post-matur dan hal ini membahayakan
janin. Menentukan apakah kehamilan telah Iewatdari42 minggu
tidak selalu mudah, karena saat terjadinya pembuhan tidak
selalu dapat ditentukan secara pasti. Kadang saat pembuahan
tidak dapat ditentukan karena siklus menstruasi yang tidak
teratur.
Pada awal kehamilan bisa dilakukan pemeriksaan USG
untuk membantu menentukan usia kehamilan. Pemeriksaan USG
berikutnya dilakukan ^ebelum usia kehamilan mencapai 32
minggu (antara 18-22 minggu) untukmengukur diameter kepala
janin; hal ini bisa membantu memastikan usia kehamilan.
Jika kehamilan berlangsung sampai lebih dari 42 minggu
dari hari pertama menstruasi terakhir, dilakukan pemeriksaan
untuk mengetahui tanda-tanda postmaturitas pada ibu dan janin,
yaitu penciutan rahim dan berkurangnya gerakan janinPemeriksaan
bisa dimulai pada usia kehamilan 41 minggu, untuk
menilai gerakan dan denyut jantung janin serta jumlah cairan
ketuban (yang menurun secara drastis pada kehamilan post-
matur). Untuk memperkuat diagnosis postmaturitas, bisa
dilakukan amniosentesis (pengambilan dan analisa cairan
ketuban).
Salah satu tanda dari postmaturitas adalah air ketuban
yang berwarna kehijauan yang berasal dari mekonium (tinja
fetus yang pertama); hal ini menunjukkan keadaan gawat janin.
Selama hasil pemeriksaan tidak menunjukkan tanda-tanda
postmaturitas, maka kehamilan post-matur masih mungkin
dilanjutkan. Tetapi jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya
tanda-tanda postmaturitas, maka segera dilakukan induksi
persalinan dan bayi dilahirkan. Jika serviks belum dapat dilalui
janin, maka dilakukan operasi sesar.
4.Tidak Adanya Kemajuan Dalam Persalinan
SETIAP jam seharusnya serviks membuka minimal selebar
1 cm dan kepala janin seharusnya turun ke dalam rongga
panggul minimal sebanyak 1 cm. Jika hal tersebut tidak terjadi,
mungkin janin terlalu besar untuk melewati jalan lahir dan perlu
dilakukan persalinan dengan bantuan forseps atau operasi sesar.
Jika jalan lahir cukup lebar tetapi persalinan tidak maju,
maka diberikan oksitosin melalui infus untuk merangsang
kontraksi rahim yang lebih kuat. Jika setelah pemberian oksitosin
persalinan tidak juga maju, maka dilakukan operasi sesar.
5.Kelainan Posisi Janin
Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah
arah yang dihadapi oleh janin, sedangkan letak janin adalah
bagian tubuh janin yang terendah. Kombinasi yang paling sering
ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke punggung
ibu dengan letak kepala, di mana leher tertekuk ke depan, dagu
menempel di dada dan kedua lengan melipat di dada. Jika janin
tidak berada dalam posisi atau letak tersebut, maka persalinan
bisa menjadi sulit dan mungkin persalinan tidak dapat dilakukan
melalui vagina.
6.Kekamilan Kembar
KEHAMILAN kembar bisa diketahui pada pemeriksaan USG
atau dengan pemantau elektronik (dimana akan terdengar 2
denyut jantung berbeda). Kembar menyebabkan rahim sangat
teregang dan rahim yang sangat teregang cenderung untuk mulai
mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia yang
matang. Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara
prematur dan kecil.
Posisi dan letak janin di dalam rahim bisa berlainan,
sehingga persalinan bisa menjadi sulit. Kontraksi rahim setelah
lahirnya bayi pertama cenderung menyebabkan terlepasnya
plasenta dari bayi kedua. Akibatnya, bayi kedua cenderung
mengalami masalah selama persalinan dan memiliki resiko
mengalami kelainan dan kematian yang lebih tinggi, Kadang
setelah persalinan, rahim yang terlalu teregang tidak dapat
berkontraksi dengan baik sehingga ibu bisa mengalami
perdarahan.
7.Distosia Bahu
DISTOSIA bahu adalah suatu komplikasi yang jarang
terjadi, dimana pada letak kepala, salah satu bahu bayi
tersangkut pada tulang kemaluan dan tertahan di dalam jalan lahir.
Segera dilakukan berbagai tindakan untuk membebaskan
bahu sehingga bayi bisa dilahirkan melalui vagina. Jika tindakan
tersebut gagal, kadang bayi dapat didorong kembali ke dalam
vagina dan dilahirkan melalui operasi sesar.
8.Prolapsus Korda Umbilikalis
PROLAPSUS korda umbilikalis adalah keadaan dimana
korda umbilikal(taii pusar) mendahului bayi, yaitu kefuardari
jalan lahir. Pada keadaan ini, jika bayi mulai memasuki jalan
lahir, tali pusar akan tertekan sehingga aliran darah ke bayi
terhenti. Prolapsus korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata
atau tersembunyi.
Pada prolapsus yang nyata, selaput ketuban telah pecah
dan tali pusar menonjol ke dalam vagina sebelum bayi turun ke jalan lahir.
Prolapsus yang nyata biasanya terjadi jika bayi berada
dalam letak bokong (tetapi bisa juga terjadi pada letak kepala),
terutama jika selaput telah pecah sebelum waktunya atau jika
janin belum turun ke panggul ibu. Untuk mencegah terjadinya
cedera pada janin akibat terhentinya aliran darah ke janin, maka
segera dilakukan persalinan, biasanya melalui operasi sesar.
Pada prolapsus tersembunyi, selaput ketuban tetap utuh
dan tali pusar berada di depan janin atau terperangkap di depan
bahu janin. Biasanya keadaan ini diketahui melalui denyut
jantung janin yang abnormal. Prolapsus tersembunyi bisa diatasi
dengan cara merubah posisi ibu atau mengangkat kepala janin
untuk menghilangkan tekanan pada tali pusar. Kadang perlu
dilakukan operasi sesar.
9.Pendarahan Rahim
PENDARAHAN hebat dari rahim setelah persalinan
merupakan masalah yang serius. Biasanya selama persalinan
ibu kehilangan darah sebanyak 0,5 liter. Ketika plasenta lepas
dari rahim, pembuluh darah rahim terbuka. Kontraksi rahim
membantu menutupnya pembuluh darah ini sampai mereka
mengalami pemulihan lengkap.
Jika setelah proses persalinan rahim tidak berkontraksi
atau jika sejumlah kecil plasenta tertinggal di dalam rahim
sehingg rahim tidak dapat berkontraksi, maka darah yang hilang
akan lebih banyak. Robekan pada vagina atau serviks juga bisa
menyebabkan perdarahan hebat.
C. MENOPAUSE
MENOPAUSE adalah berhentinya secara fisiologis siklus
menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia
perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause
alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat
menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang
terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang
disebut sebagai perubahan kehidupan.
Sekitar 80 persen wanita mulai melompat-lompat
menstruasinya. Harsya sekitar 10 persen wanita
berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus
yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang
melibatkan lebih dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka
mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara
dua hingga delapan tahun.
Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-
tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat
dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai
ketika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi.
Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima
atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan
sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir
usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi
lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur
puncak, yang berlangsung setama kira-kira dua puluh tahun
Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi.
Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh
delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian
telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar
mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua
wanita mengalami siklus tidak teratur.
Perubahan Hormon
Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen
perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkatdi masa
pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari
satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum
menopause estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang
wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh
wanita mulai. menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang
berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung
telur maupun dalam lemak tubuh.
Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama
pra-menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause
dari kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita)
mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur
pra-menopause Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar
mulai menurun selama pra-menopause, bahkan jauh sebelum
terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testoteron
dan ini. merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan
wanita. Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-
hormon reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu
peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada
kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam
kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam hampir
semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen
(seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya untuk
mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan
vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun
progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan
kolagen yang sehat pada kulit.
Penyebab Menopouse
Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan
rokok.
Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis
yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan
hormon oleh ovarium. Campur tangan ini bisa berupa
pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi
aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran
pada panggul untuk mengobati kanker. Histerektomi
(pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus
menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak
akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan
menopause.
Gejala Menopause
Gejala-gejala menopause disebabkan oleh perubahan
kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium
berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen
atau progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa
wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang
lain mengalami gejala yang sifatnya ringan sampai
berat.Hal ini adalah normal.berkurangnya kadar estrogen
secara bertahap menyebabkan Berkuragnya kadar estrogen perlahan
menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon terapi pada
beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara
tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini
sering terjadi jika menopouse disebabkan oleh pengangkatan
ovarium
Gejala-gejala yang mungkin ditemukan pada Pada Wanita
menopouse adalah :
1.Hot flashes terjadi akibat Penin9katn aliran darah di dalam
pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggunq Kulit
menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan
Hot flashes dialami oleh Sekitar 75% Wanita menopause.
Kebanyakan hot flashes dialami Selama lebih dari 1 tahun
dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun.
Hot flashes berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit
2.Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada
dinding vagina sehingga ketika melakukan seksual terasa nyeri
3.Gejala psikis dan emosional(kelelahan, mudah tersinggung,
susah tidur dan gelisah) bisa disebabkan oleh berkurangnya
kadar estrogen.Berkeringat pada malam hari menyebabkan
gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan
semakin mudah tersinggung.
4.Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar).
5.Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser)
6.Peradangan kandung kemih atau vagina
7.Osteoporosis (pengeroposantulang).
Resiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang kurus,merokok,
mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, mengkonsumsi kortikostoid,memiliki asupan
kalsium yang rendah, jarang berolah raga.
1.Mengenal Organ Kelamin Luar
Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu :
1.berfungsi sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita
2.pelindung organ kelamin dalam dari berbagai organisme penyebab infeksi.
Organ Kelamin Luar pada wanita meliputi :
1.Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak);
setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.
2.Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor mengelilingi lubang vagina dan uretra.
Jika ada rangsangan,dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin.
3.Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.
4.Klitoris;Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris,
yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka.
5.Perineum;Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu
jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.
6.Himen (selaput Dara)
Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara). Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi,
karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.
2.Organ Kelamln Dalam
DALAM keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam
vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).
Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm.
Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti
buah pir dan terletak di puncak vagina. Rahim terletak di
belakang kandung kemih dan di depan rektum (anus),
Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim)
Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali
panjang serviks. Korpus bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan,
dinding otonya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar
melalui serviks dan vagina.
Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan spema
masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar.
Seviks biasanyanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri,
kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi
(pelepasan sel telur).
Saluran di dalam serviks sempit, bahkan terlalu sempit
sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya.
Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga
bayi bisa melewatinya.
Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap
bulan setelah siklus menstruasi,endometrium akan menebal.
tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan
dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.
Proses yang Terjadi pada sistem reproduksi Wanita
A. menstruasi
MENSTRUASI atau haid adalah pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari
vagina yang berasal dari dinding rahim wanita. Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai
kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak.
Biasanya menstruasi dimulai antara umur 10 dan 16 tahun,tergantung pada berbagai faktor,
termasuk kesehatan wanita,dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh.
Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45-50 tahun,
sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya.
Akhir pengaruh kemampuan wanita bermenstruasi disebut menopause, ini juga yang menandai akhir dari masa-masa
kehamilan seorang wanita. siklus menstruasi adalah tiap 28 hari. Panjang siklus dapat bervariasi pada satu wanita
selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya,dan bahkan dari bulan ke bulan bergantung pada berbagai hal,
termasuk kesehatan fisik,emosi,dan nutrisi wanita yang bersangkutan.
Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase, yaitu :
1.Fase folikuler
Dimulai dari hari 1 sampai sesaat sebelum kadar LH meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi)
Dinamakan fase folikuler karena pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium.
Pada pertengahan fase folikuler, kadar FSH sedikit menigkat sehingg merangsang pertumbuhan sekitar3-30 folikel
yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron.
Endometrium terdiri dari 3 lapisan. Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan dasar
tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali membentuk kedua lapisan yang telah
dilepaskan. Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5 hari. Darah yang hilang
sebanyak 28-283 gram. Darah menstruasi biasanya tidak membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
2.Fase ovulatoir
Fase ini dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini
dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam
waktu 16-32 jam setelah terjadi peningkatan kadar LH.
Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan
ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat
ovulasi ini beberapa wanita merasakan nyeri tumpul pada
perut bagian bawah, nyeri ini biasa disebut mittelschmerz,
yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
3.Fase luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar
14 hari. Setelah melepaskan telurnya, folikel yang pecah
kembali menutup dan membentuk korpus luteum yang
menghasilkan sejumlah besar progesteron.
Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat
selama fase luteal dan tetap tinggi sampai siklus yang baru
dimulai. Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk
memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus
yang baru akan dimulai, kecuali jika terjadi pembuahan.
Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG
(human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara
korpus luteum yang menghasilkan progesteron sampai janin
bisa menghasilkan hormonnya sendiri. Tes kehamilan
didasarkan kepada adanya peningkatan kadar HCG.
Sindroma Premenstruasi
SINDROMA premenstruasi sering berhubungan dengan naik-turunnya
kadar estrogen dan progesteron yang terjadi
selama siklus menstruasi.Estrogen menahan cairan yang dapat
menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan
jaringan, nyeri payudara dan perut kembung.
Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak
diketahui; tetapi sering berhubungan dengan faktor-faktor sosial,
budaya, biologi dan psikis. Sindroma premenstruasi terjadi pada
sekitar 70-90% wanita pada usia subur. Lebih sering ditemukan
pada wanita berusia 20-40 tahun.
Jenis dan berat gejalanya bervariasi pada setiap wanita
dan bervariasi pada setiap bulan. Wanita yang menderita epilepsi
mungkin akan lebih sering mengalami kejang. Wanita yang
menderita penyakit jaringan ikat (misalnya lupus atau artritis ramatoid) bisa mengalami kekambuhan.
Gejala-gejala yang sering ditemukan adalah :
Perubahan fisik: Sakit punggung, perut kembung, payudara
terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit,
pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau
tertekan, hot Hashes (kulit wajah, leher, dada tampak merah
dan teraba hangat), susah tidur, tidak bertenaga, mual dan
muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit (misalnya
jerawat dan neurodermatitis), pembengkakan jaringan atau
nyeri persendian, penambahan berat badan:
Perubahan psikis dan mental: Mudah marah, tersinggung,
cemas, depresi, gelisah sebentar sedih atau gembira, kalut,
sulit berkonsentrasi, pelupa.
Mentruasi Adalah Normal
Sudah sejak lama, barangkali sejak mulainya sejarah umat
manusia, mitos tentang menstruasi telah beredar. Peristiwa
menstruasi dianggap sesuatu yang kotor bahkan dosa.
Sesungguhnya menstruasi adalah suatu peristiwa fisiologik yang dialami
oleh wanita normal. Justru wanita tidak normallah
yang tidak mengalami menstruasi. Pendarahan yang terjadi
waktu menstruasi berasal dari dinding dalam rahim
akibat pecahnya pembuluh-pembuluh darah kecil dikarenakan adanya
pengaruh perubahan keseimbangan hormon. Jadi pendarahan
yang terjadi bukan berasal dari vagina, dan darah yang
dikeluarkan adalah darah normal.
Nyeri menstruasi
Nyeri menstruasi bisa primer, jika sudah ada keluhan sejak
pertama kali menstruasi (menarche). Biasanya tak ada
hubungannya dengan kandungan. Sifatnya nyeri kejang
berjangkit-jangkit, terasa di perut bawah, menjalar ke
pinggang dan paha, mungkin disertai mual dan muntah, serta
nyeri kepala. Jika hebat, bisa sampai kolik melilit,
Jika nyeri menstruasi primer umumnya tak ada hubungan
dengan kandungan, nyeri menstruasi luar biasa yang disebut
dismenorrhoe sekunder biasanya berhubungan dengan
adanya penyakit kandungan. Mungkin ada peradangan
saluran telur (salphingitis), tumor rahim, menyempitnya leher
rahim, atau oleh adanya endometriosis. Semua kelainan ini
sebaiknya dikoreksi. Mungkin belum tentu mengganggu
kesuburan, dan masih mungkin untuk hamil, namun bisa pula
mengganggu kehamilan yang sudah terbentuk, jika dibiarkan.
Jika dan pemeriksaan pemindaian organ reproduksi tidak
ditemukan adanya kelainan, kemungkinan hanya gangguan
fungsional belaka. Artinya, organ reproduksinya normal, tapi
fungsinya yang terganggu.
B. KEHAMILAN
KEHAMILAN akan terjadi apabila sel telur yang dikeluarkan
sebulan sekali oleh wanita yang masih dalam usia subur dibuahi
oleh sperma yang dikeluarkan laki laki. Secara normal,
pertemuan antara sperma dan sel telur ini terjadi melalui
hubungan seksual antara laki laki dan wanita. Pembuahan terjadi
di dalam rahim ketika wanita sedang berada pada masa subur.
MASA SUBUR
Masa subur adalah waktu di mana sel telur yang telah
matang potensial untuk dibuahi oleh sperma. Pada seorang
wanita usia subur, setiap bulannya secara teratur akan terjadi
pematangan satu atau lebih sel telur. Cara menghitung masa
subur misalnya seseorang dengan siklus normal yaitu 28 hari
maka ovulasi diperkirakan akan terjadi pada 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Untuk melihat rata-rata siklus menstruasi
dicatat selama 3 bulan berturut-turut. Tetapi bila siklus
menstruasinya tidak teratur 28 hari maka perlu ada penghitungan
khusus.
PROSES TERJADINYA KEHAMILAN
Proses ini diawali dengan proses pembuahan (konsepsi),
di mana sel telur yang matang setelah ovulasi berada di tuba
falopii dibuahi oleh sperma, yang kemudian disebut zigot.
kemudian terjadilah pembelahan zigot menjadi 2, 4, 8 dan
seterusnya, sehingga ukurannya semakin besar, sambil berjalan
dari tuba ke rongga rahim, yang memakan waktu sekitar 6 hari.
Di rongga rahim maka calon janin ini akan menempel pada
dinding rahim (proses nidasi). Setelah terjadi nidasi barulah
dapat dikatakan terjadi kehamilan.
Dalam proses tersebut di ovarium juga terjadi perubahan-
perubahan hormonnya. Salah satu hormon yang meningkat
adalah HCG, yang keluardi air kemih dan dideteksi sebagai tes
kehamilan yang umum digunakan saat ini.
Usia yang Baik untuk Wanita pertama kali hamil
Sebaiknya kehamilan pertama terjadi pada usia antara 20-
30 tahun karena pada usia ini seorang wanita telah siap baik
secara fisik maupun mental. Akan tetapi karena saat ini
pelayanan kesehatan semakin membaik, dan wanita hamil bisa
secara rutin memeriksakan kehamilannya, maka banyak juga
wanita yang hamil diatas usia 30 tahun, bahkan sampai 40 th.
Perubahan pada wanita hamil
Pada dasarnya wanita hamil adalah orang yang sehat, tetapi
memang ada beberapa perubahan yang terjadi yang bisa
mempengaruhi kesehatan baik secara fisik maupun mental,
walaupun bisa berbeda pada tiap wanita dan pada tiap kehamilan
(anak pertama dapat berbeda dengan anak kedua). Akibat
perubahan sistem hormonal bisa terjadi rasa mual, lalu muntah,
pusing yang biasanya pada usia kehamilan awal, ini bisa diatasi
dengan makan dalam porsi kecil tetapi sering dan menghindari
makanan dengan bau dan rasa yang menyengat. Sering kali
juga terjadi peningkatan pigmentasi terutama di kulit daerah
tertentu misalnya payudara, leher dan wajah. Gejala ini tidak
perlu penanganan khusus karena akan menghilang sendiri
setelah melahirkan nanti.
Yang Harus dilakukan selama Hamil
Selama kehamilan pemeriksaan ke bidan atau dokter
minimal dilakukan sebanyak 4 kali, untuk mendeteksi adanya
kelainan baik ibu maupun janin. Hal-hal yang perlu dideteksi
setiap pemeriksaan antara lain tekanan darah, kadar
haemoglobin, tungkai bengkak atau tidak, pembesaran rahim
dan perkembangan janin termasuk posisi dan detak jantung
janin, gejala yang perlu mendapatkan perhatian adalah adanya
perdarahan, pembengkakan tungkai berlebihan.
Pola makan perlu mendapat perhatian baik jumlah maupun
komposisi, istirahat cukup, aktivitas fisik tidak perlu dibatasi ketat
dan disesuaikan dengan kondisi ibu. Kebersihan sangat perlu
dijaga untuk mencegah infeksi misalnya di gigi, perawatan
payudara untuk persiapan menyusui terutama puting susu
diupayakan keluar dengan pemijatan setiap kali mandi. Buang
air kecil yang sering akan dialami pada trimester pertama dan
Ketiga akibat penekanan rahim ke kandung kencing. Buang air
besar diupayakan selalu lancar dengan minum banyak,
makanan cukup serta dan olah raga teratur.
YANG PERLU DIPERHATIKAN DAN DIWASPADAI
1.Ketuban Pecak Sebelum Waktunya
KETUBAN Pecah Sebelum Waktunya (KPSW) adalah
pecahnya selaput berisi cairan ketuban yang terjadi 1 jam atau
lebih sebelum terjadinya kontraksi.
Dulu jika terjadi KPSW selalu dilakukan tindakan untuk
segera melahirkan bayi guna mencegah infeksi yang bisa terjadi
pada bayi maupun ibunya. Tetapi pendekatan ini sudah tidak
perlu dilakukan lagi karena resiko terjadinya infeksi bisa dikurangi
dengan mengurangi frekuensi pemeriksaan, dalam 1 kali
pemeriksaan dengan bantuan spekulum bisa membantu dokter
dalam memastikan pecahnya selaput ketuban, memperkirakan
pembukaan serviks (leher rahim) dan mengambil contoh cairan
ketuban dari vagina.
Jika hasil analisa cairan ketuban menunjukkan bahwa paru-
paru bayi sudah cukup matang, maka dilakukan induksi
persalinan (tindakan untuk memulai proses persalinan) dan bayi
dilahirkan. Jika paru-paru bayi belum matang, persalinan ditunda
sampai paru-paru bayi matang.
Pada 50% kasus, persalinan bisa ditunda hanya dengan
melakukan tirah baringan mendapatkan cairan infus; beberapa
kasus lainnya memerlukan obatyang bisa mencegah kontraksi rahim
(misalnya magnesium sulfatyang diberikan melalui infus
suntikan atau tablet terbutalin dan kadang diberikan ritodrin
meialui infus). Ibu dirawat di rumah sakit dan menjalani tirah
baring, tetapi masih diperbolehkan ke kamar mandi. Suhu tubuh
dan denyut nadinya diukur 2 kali/hari. Peningkatan suhu tubuh
bisa merupakan pertanda terjadinya infeksi.
2.Persalinan Prematur
PERSALINAN prematur adalah persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu. Biasanya
persalinan terjadi pada saat usia kehamilan mencapai 37-42
minggu. Persalinan prematur bisa merupakan suatu proses
normal yang dimulai terlalu dini atau dipicu oleh keadaan
tertentu, seperti infeksi rahim atau infeksi cairan ketuban,
Sebagian besar kasus persalinan prematur penyebabnya tidak
diketahui secara pasti.
Faktor resiko terjadinya persalinan prematur :
a. Pernah mengalami persalinan prematur pada kehamilan terdahulu.
b. Kehamilan ganda (kembar 2 atau 3).
c. Pernah mengalami aborsi.
d. Memiliki serviks yang abnormal.
e. Memiliki rahim yang abnormal.
f. Menjalani pembedahan perut pada saat hamil.
g. Menderita infeksi berat pada saat hamil.
h. Pernah mengalami perdarahan pada trimester kedua atau ketiga.
i. Berat badan kurang dari 50 kg.
j. Pernah memakai DES(dietilstilbestrol).
k. Merokok sigaret atau makakai kokain .
l. Tidak memeriksakan kehamilan.
3.Kehamilan Post-Matux & Postmaturitas
KEHAMILAN post-matur adalah persalinan yang berlangsung
sampai lebih dari 42 minggu. Postmaturitas adalah suatu
sindroma di mana plasenta mulai berhenti berfungsi secara
normal pada kehamilan post-matur dan hal ini membahayakan
janin. Menentukan apakah kehamilan telah Iewatdari42 minggu
tidak selalu mudah, karena saat terjadinya pembuhan tidak
selalu dapat ditentukan secara pasti. Kadang saat pembuahan
tidak dapat ditentukan karena siklus menstruasi yang tidak
teratur.
Pada awal kehamilan bisa dilakukan pemeriksaan USG
untuk membantu menentukan usia kehamilan. Pemeriksaan USG
berikutnya dilakukan ^ebelum usia kehamilan mencapai 32
minggu (antara 18-22 minggu) untukmengukur diameter kepala
janin; hal ini bisa membantu memastikan usia kehamilan.
Jika kehamilan berlangsung sampai lebih dari 42 minggu
dari hari pertama menstruasi terakhir, dilakukan pemeriksaan
untuk mengetahui tanda-tanda postmaturitas pada ibu dan janin,
yaitu penciutan rahim dan berkurangnya gerakan janinPemeriksaan
bisa dimulai pada usia kehamilan 41 minggu, untuk
menilai gerakan dan denyut jantung janin serta jumlah cairan
ketuban (yang menurun secara drastis pada kehamilan post-
matur). Untuk memperkuat diagnosis postmaturitas, bisa
dilakukan amniosentesis (pengambilan dan analisa cairan
ketuban).
Salah satu tanda dari postmaturitas adalah air ketuban
yang berwarna kehijauan yang berasal dari mekonium (tinja
fetus yang pertama); hal ini menunjukkan keadaan gawat janin.
Selama hasil pemeriksaan tidak menunjukkan tanda-tanda
postmaturitas, maka kehamilan post-matur masih mungkin
dilanjutkan. Tetapi jika hasil pemeriksaan menunjukkan adanya
tanda-tanda postmaturitas, maka segera dilakukan induksi
persalinan dan bayi dilahirkan. Jika serviks belum dapat dilalui
janin, maka dilakukan operasi sesar.
4.Tidak Adanya Kemajuan Dalam Persalinan
SETIAP jam seharusnya serviks membuka minimal selebar
1 cm dan kepala janin seharusnya turun ke dalam rongga
panggul minimal sebanyak 1 cm. Jika hal tersebut tidak terjadi,
mungkin janin terlalu besar untuk melewati jalan lahir dan perlu
dilakukan persalinan dengan bantuan forseps atau operasi sesar.
Jika jalan lahir cukup lebar tetapi persalinan tidak maju,
maka diberikan oksitosin melalui infus untuk merangsang
kontraksi rahim yang lebih kuat. Jika setelah pemberian oksitosin
persalinan tidak juga maju, maka dilakukan operasi sesar.
5.Kelainan Posisi Janin
Yang dimaksud dengan posisi janin di dalam rahim adalah
arah yang dihadapi oleh janin, sedangkan letak janin adalah
bagian tubuh janin yang terendah. Kombinasi yang paling sering
ditemukan dan paling aman adalah menghadap ke punggung
ibu dengan letak kepala, di mana leher tertekuk ke depan, dagu
menempel di dada dan kedua lengan melipat di dada. Jika janin
tidak berada dalam posisi atau letak tersebut, maka persalinan
bisa menjadi sulit dan mungkin persalinan tidak dapat dilakukan
melalui vagina.
6.Kekamilan Kembar
KEHAMILAN kembar bisa diketahui pada pemeriksaan USG
atau dengan pemantau elektronik (dimana akan terdengar 2
denyut jantung berbeda). Kembar menyebabkan rahim sangat
teregang dan rahim yang sangat teregang cenderung untuk mulai
mengalami kontraksi sebelum kehamilan mencapai usia yang
matang. Akibatnya bayi kembar sering dilahirkan secara
prematur dan kecil.
Posisi dan letak janin di dalam rahim bisa berlainan,
sehingga persalinan bisa menjadi sulit. Kontraksi rahim setelah
lahirnya bayi pertama cenderung menyebabkan terlepasnya
plasenta dari bayi kedua. Akibatnya, bayi kedua cenderung
mengalami masalah selama persalinan dan memiliki resiko
mengalami kelainan dan kematian yang lebih tinggi, Kadang
setelah persalinan, rahim yang terlalu teregang tidak dapat
berkontraksi dengan baik sehingga ibu bisa mengalami
perdarahan.
7.Distosia Bahu
DISTOSIA bahu adalah suatu komplikasi yang jarang
terjadi, dimana pada letak kepala, salah satu bahu bayi
tersangkut pada tulang kemaluan dan tertahan di dalam jalan lahir.
Segera dilakukan berbagai tindakan untuk membebaskan
bahu sehingga bayi bisa dilahirkan melalui vagina. Jika tindakan
tersebut gagal, kadang bayi dapat didorong kembali ke dalam
vagina dan dilahirkan melalui operasi sesar.
8.Prolapsus Korda Umbilikalis
PROLAPSUS korda umbilikalis adalah keadaan dimana
korda umbilikal(taii pusar) mendahului bayi, yaitu kefuardari
jalan lahir. Pada keadaan ini, jika bayi mulai memasuki jalan
lahir, tali pusar akan tertekan sehingga aliran darah ke bayi
terhenti. Prolapsus korda umbilikalis bisa terjadi secara nyata
atau tersembunyi.
Pada prolapsus yang nyata, selaput ketuban telah pecah
dan tali pusar menonjol ke dalam vagina sebelum bayi turun ke jalan lahir.
Prolapsus yang nyata biasanya terjadi jika bayi berada
dalam letak bokong (tetapi bisa juga terjadi pada letak kepala),
terutama jika selaput telah pecah sebelum waktunya atau jika
janin belum turun ke panggul ibu. Untuk mencegah terjadinya
cedera pada janin akibat terhentinya aliran darah ke janin, maka
segera dilakukan persalinan, biasanya melalui operasi sesar.
Pada prolapsus tersembunyi, selaput ketuban tetap utuh
dan tali pusar berada di depan janin atau terperangkap di depan
bahu janin. Biasanya keadaan ini diketahui melalui denyut
jantung janin yang abnormal. Prolapsus tersembunyi bisa diatasi
dengan cara merubah posisi ibu atau mengangkat kepala janin
untuk menghilangkan tekanan pada tali pusar. Kadang perlu
dilakukan operasi sesar.
9.Pendarahan Rahim
PENDARAHAN hebat dari rahim setelah persalinan
merupakan masalah yang serius. Biasanya selama persalinan
ibu kehilangan darah sebanyak 0,5 liter. Ketika plasenta lepas
dari rahim, pembuluh darah rahim terbuka. Kontraksi rahim
membantu menutupnya pembuluh darah ini sampai mereka
mengalami pemulihan lengkap.
Jika setelah proses persalinan rahim tidak berkontraksi
atau jika sejumlah kecil plasenta tertinggal di dalam rahim
sehingg rahim tidak dapat berkontraksi, maka darah yang hilang
akan lebih banyak. Robekan pada vagina atau serviks juga bisa
menyebabkan perdarahan hebat.
C. MENOPAUSE
MENOPAUSE adalah berhentinya secara fisiologis siklus
menstruasi yang berkaitan dengan tingkat lanjut usia
perempuan. Seorang wanita yang mengalami menopause
alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat
menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang
terakhir sampai satu tahun berlalu. Menopause kadang-kadang
disebut sebagai perubahan kehidupan.
Sekitar 80 persen wanita mulai melompat-lompat
menstruasinya. Harsya sekitar 10 persen wanita
berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus
yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang
melibatkan lebih dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka
mengalami transisi pra-menopause yang berlangsung antara
dua hingga delapan tahun.
Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-
tiba akibat operasi atau perawatan medis, pra-menopase dapat
dianggap sebagai akhir dari suatu proses yang awalnya dimulai
ketika seorang wanita pertama kali mengalami menstruasi.
Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima
atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan
sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir
usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi
lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur
puncak, yang berlangsung setama kira-kira dua puluh tahun
Pada usia empat puluhan, siklus mulai memanjang lagi.
Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa dua puluh
delapan hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian
telah membuktikan bahwa hanya 12,4% wanita benar-benar
mempunyai siklus dua puluh delapan hari dan 20% dari semua
wanita mengalami siklus tidak teratur.
Perubahan Hormon
Bertolak belakang dengan keyakinan umum, kadar estrogen
perempuan sering relatif stabil atau bahkan meningkatdi masa
pra-menopause. Kadar itu tidak bekurang selama kurang dari
satu tahun sebelum periode menstruasi terakhir. Sebelum
menopause estrogen utama yang dihasilkan tubuh seorang
wanita adalah estradiol. Namun selama pra-menopause, tubuh
wanita mulai. menghasilkan lebih banyak estrogen dari jenis yang
berbeda, yang dinamakan estron, yang dihasilkan di dalam indung
telur maupun dalam lemak tubuh.
Kadar testoteron biasanya tidak turun secara nyata selama
pra-menopause. Kenyataannya, indung telur pasca-menopause
dari kebanyakan wanita (tetapi tidak semua wanita)
mengeluarkan testoteron lebih banyak daripada indung telur
pra-menopause Sebaliknya, kadar progesteron benar-benar
mulai menurun selama pra-menopause, bahkan jauh sebelum
terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testoteron
dan ini. merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan
wanita. Meskipun reproduksi tidak lagi merupakan tujuan, hormon-
hormon reproduksi tetap memegang peran yang penting, yaitu
peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada
kaitannya dengan melahirkan bayi. Hal ini dapat dilihat dalam
kenyataan bahwa reseptor hormon steroid terdapat dalam hampir
semua organ tubuh perempuan. Estrogen dan androgen
(seperti halnya testoteron) adalah penting, misalnya untuk
mempertahankan tulang yang kuat dan sehat serta jaringan
vagina dan saluran kencing yang lentur. Baik estrogen maupun
progesteron sama-sama penting untuk mempertahankan lapisan
kolagen yang sehat pada kulit.
Penyebab Menopouse
Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun.
Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan
rokok.
Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis
yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan
hormon oleh ovarium. Campur tangan ini bisa berupa
pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi
aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran
pada panggul untuk mengobati kanker. Histerektomi
(pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus
menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak
akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan
menopause.
Gejala Menopause
Gejala-gejala menopause disebabkan oleh perubahan
kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium
berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen
atau progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Beberapa
wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang
lain mengalami gejala yang sifatnya ringan sampai
berat.Hal ini adalah normal.berkurangnya kadar estrogen
secara bertahap menyebabkan Berkuragnya kadar estrogen perlahan
menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon terapi pada
beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara
tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini
sering terjadi jika menopouse disebabkan oleh pengangkatan
ovarium
Gejala-gejala yang mungkin ditemukan pada Pada Wanita
menopouse adalah :
1.Hot flashes terjadi akibat Penin9katn aliran darah di dalam
pembuluh darah wajah, leher, dada dan punggunq Kulit
menjadi merah dan hangat disertai keringat yang berlebihan
Hot flashes dialami oleh Sekitar 75% Wanita menopause.
Kebanyakan hot flashes dialami Selama lebih dari 1 tahun
dan 25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun.
Hot flashes berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit
2.Vagina menjadi kering karena penipisan jaringan pada
dinding vagina sehingga ketika melakukan seksual terasa nyeri
3.Gejala psikis dan emosional(kelelahan, mudah tersinggung,
susah tidur dan gelisah) bisa disebabkan oleh berkurangnya
kadar estrogen.Berkeringat pada malam hari menyebabkan
gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan
semakin mudah tersinggung.
4.Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar).
5.Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser)
6.Peradangan kandung kemih atau vagina
7.Osteoporosis (pengeroposantulang).
Resiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang kurus,merokok,
mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, mengkonsumsi kortikostoid,memiliki asupan
kalsium yang rendah, jarang berolah raga.
BAB 4
Adaptasi pada
Hewan dan Tumbuhan
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian
bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhaclap
lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena
perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh adaptasi
morfologi adalah sebagai berikut.
§ Adaptasi Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh
burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan
jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung
kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan,
paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk
mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang
pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga
dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.
§ Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat
hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering,
contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran
kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang
dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan
sangat luas.
2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya
teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta
mempunyai banyak stomata.
3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang
menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan paku dan lumut.
Adaptasi fisiologi
adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya.
Kamu tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi
menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh.
Contoh
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
§ Adaptasi Fisiologi pada Manusia
1. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika
dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung
orang kebanyakan.
3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine
(air seni).
§ Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis
makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor
memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian
hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada
ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan
yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor
lebih panjang daripada usus karnivor:
§ Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang
berbau khas.
2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di
Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
Adaptasi tingkah laku
adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku.
Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh adaptasi tingkah laku
adalah sebagai berikut.
§ Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
1. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan
warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai
dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar
dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari
bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
2. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang
mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan
warna lingkungannya.
3. Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan
menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya
berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
4. Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya.
Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya
beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
§ Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan
1. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku
jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu,
menggugurkan daunnya.
Seleksi alam adalah
proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan. Persaingan antarorganisme. dan
proses makan dimakan. yang dapat memilih organisme yang dapat bertahan hidup
atau tidak dapat bertahan hidup di alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Organisme yang mempunyai
tingkat reproduksi tinggi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila dibandingkan dengan organisme yang
mempunyai tingkat reproduksi rendah. Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup
yang penting karena bertujuan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat
dua macam reproduksi, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin) dan
reproduksi generatif ( seksual/kawin ).
Reproduksi Ganggang
(Alga)
§ Reproduksi vegetatif, antara lain dengan membentuk zoospora. fragmentasi.
dan membelah diri.
1. Dengan membentuk .oospora ( spora keebara).berupa sel reproduksi aseksual
yang memiliki flagel (bulu cambuk), misalnya pada Chlorococcum.
2. Secara Fragmentasi, yaitu pemotongan bagian tubuh menjadi beberapa bagian.
setiap potongan tubuh dapat berkembang menjadi organisme baru, misalnya pada
Spirogyra.
3. Dengan membelah diri, misalnya pada Navicula
§ Reproduksi generatif, antara lain dengan konjusasi dan membentuk sel kelamin.
1. Konjugasi, yaitu reproduksi generatif pada organisme yang tidak diketahui
jenis kelaminnya. Untuk membedakan jenis kelamin ditandai dengan (+) dan (-).
Konjugasi diawali dengan plasmogonu (persatuan plasma) dilanjutkan dengan
kariogomi (persatuan inti sel). Reproduksi secara konjugasi terjadi pada
Spirogyra.
2. Dengan pembentukan gamet (sel kelamin). yaitu sel telur (ovum) oleh
oogonium dan sperma oleh anteridium. misalnya pada Ulva dan Oedogonium.
§ Reproduksi Tumbuhan Paku
Pada tumbuhan paku
terjadi metagenesis. Tumbuhan paku merupakan generasi sporofit yang
menghasilkan spora. Daun paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu sporofil dan
tropofil. Sporofil adalah daun yang bersifat fertil (subur), dapat menghasilkan
spora: sedangkan tropofil adalah daun yang bersifat infertil (mandul). tidak
dapat menghasilkan spora.
§ Reproduksi Tumbuhan Berbiji
Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif
pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua macam. yaitu reproduksi
vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif alami
adalah reproduksi vegetatjf yang terjadi secara alami (tanpa campur tangan
manusia), sedangkan reproduksi vegetatif buatan adalah reproduksi vegetatif
dengan bantuan manusia.
§ Rhizoma
Rhizoma (akar rimpang)
sebenarnya adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di bawah permukaan
tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi berbuku-buku (beruas-ruas) seperti
batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Pada setiap buku terdapat daun yang
berubah bentuk menjadi sisik dan di setiap ketiak sisik terdapat tunas. Jika
tunas di ujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman tersebut
tetap bergabung dengan tanaman induknya sehingga membentuk rumpun. Rhizoma
antara lain
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
§ Geragih (Stolon)
Geragih (stolon) adalah
batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. pada geragih
terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi organisme baru.
Di bagian bawah tunas dapat tumbuh akar-akar serabut baru. Kuncup bagian ujung
umumnya menyentuh ranah. Setelah jauh dari induknya, ujung geragih akan
membelok ke atas dan tumbuh menjadi tanaman baru yang jauh dari induknya.
Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan dan arbei
(geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih tunbuh di
barvah permukaan tanah).
§ Tunas Adventif
Tunas adventif adalah
tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang ataupun ketiak daun. Contoh tumbuhan
yang me|akukan perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah cocor bebek.
kesemek, dan sukun.
§ Umbi Lapis
Umbi lapis adalah tunas
yang mengalami modifikasi' terdiri atas batang yang sangat pendek, dibungkus
oleh daun-daun yang berdaging, dan menyerupai sisik. Contoh tumbuhan yang
berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih, dan
bakung.
§ Umbi Batang
Umbi batang adalah
batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya menggembung membentuk umbi. Bagian
ini merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, terutama zat tepung. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang dan gembili.
Umbi batang juga merupakan alat perkembangbiakan secara vegetatif. Pada umbi
batang dapat tumbuh mata tunas, yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
Reproduksi Generatif''
Penyerbukan
Pada tumbuhan, sebelum
terjadi proses pembuahan (fertilisasi), terjadi proses penyerbukan/persarian
(polinasi ). Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Penyerbukan adalah
peristiwa jatuhnya melekatnya serbuk sari di kepala putik. Pada tumbuhan biji
tertutup (Gymnospermae) penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada
bakal biji.
Tumbuhan berumah satu
adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu
tumbuhan. baik pada satu bunga ataupun pada bunga yang berbeda. Contoh tumbuhan
berumah satu adalah kacang-kacangan, jambu-jambuan, dan terung-terungan.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
§ Anemogami adalah penyerbukan
dengan bantuan angin. Anemogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga
dengan ciri-ciri: bunga berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga atau
mahkota bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau
berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga panjang.
bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat banyak, dan ringan
sehingga mudah diterbangkan angin; kedudukan benang sari bergantungan, serbuk
sarinya berhamburan jika digoyang; kepala putik besar, berbulu, tangkai putik
terjulur ke luar, kepala putik menyembul keluar dari bunga sehingga mudah
menangkap serbuk sari. Anemogami clapat terjadi pada rumputrumputan, padi, dan
jagung.
§ Hidrogami adalah penyerbukan
dengan bantuan air. Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp, eceng gondok, dan
teratai. Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh tanarnan
terendam dalam air.
§ Zoidiogami adalah penyerbukan
dengan bantuan hewan. Zoidiogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga
dengan ciri-ciri: bunga berukuran besar; mahkota bunga berwarna mencolok dengan
aroma khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat lengket (mudah
melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk, dan pepaya.
Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu penyerbukan.
Misalnya. Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara lain lalat,
kumbang, dan lebah), malakogami (penyerbukan dengan bantuan siput/bekicot), dan
kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan kelelawar).
Penyerbukan dengan
bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan
bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak ada perantara yang membantu
penyerbukan. Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan beberapa jenis
anggrek. Penyerbukan ini dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru yang
unggul. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik. penyerbukan
dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Penyerbukan sendiri (autogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh
ke kepala putik berasal dari benang sari bunga itu sendiri. Jika terjadinya
penyerbukan pada saat bunga masih kuncup, disebut kleistogami.
2. Penyerbukan tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk
sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari benang sari bunga lain dalam satu
tanaman.
3. Penyerbukan silang (allogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh
ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang termasuk satu
jenis (spesies).
4. Penyerbukan bastar, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh
ke kepala putik berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang sejenis,
tetapi berbeda varietas, misalnya bunga mangga manalagi diserbuki bunga mangga
golek.
§ Reproduksi Vegetatif
Membelah Diri
Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Puramaecium, dan Euglena. Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menggenting (menyempit), diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.
Fragmentasi
Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya. Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planctria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu juga ketika dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga ekor cacing Planaria. Cacing Planaria bersifat hermafrodit, artinya dalam satu individu terdapat dua macam alat reproduksi, yaitu alat reproduksi jantan dan betina dan dapat melakukan reproduksi secara generatif.
Pembentukan Tunas
Contoh hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang, dan anemon laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di dalam tubuh, disebut tunas dalam (gemulae). Jika induk hewan karang mati, gemulae akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Sporulasi
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium. hewan bersel satu yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium mengalami dua fase. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.
Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Puramaecium, dan Euglena. Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menggenting (menyempit), diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.
Fragmentasi
Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya. Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planctria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu juga ketika dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga ekor cacing Planaria. Cacing Planaria bersifat hermafrodit, artinya dalam satu individu terdapat dua macam alat reproduksi, yaitu alat reproduksi jantan dan betina dan dapat melakukan reproduksi secara generatif.
Pembentukan Tunas
Contoh hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang, dan anemon laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di dalam tubuh, disebut tunas dalam (gemulae). Jika induk hewan karang mati, gemulae akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Sporulasi
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium. hewan bersel satu yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium mengalami dua fase. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.
§ Reproduksi Generatif
Protozoa
Pada Protozoa (hewan bersel satu). reproduksi generatil terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua individu sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa yang melakukan konjugasi. misalnya Paramecium caudatum.
Porifera
Porifera (hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar perairan. dan bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua macam alat reproduksi. Porivera tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Dengan kata iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu. Proses reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut. Ovum Porifera yang sudah masak dibuahi sperma individu lain yang sejenis. Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah larva berflagela (berbulu cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh induknya melalui suatu lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva yang sangat kecil itu akan menempel pada suatu dasar perairan untuk tumbuh dan berkembang menjadi Porifera dewasa.
Coelenterata
Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan reproduksi secara generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit. Testis (alat kelamin jantan. Penghasil sperma) hydra berbentuk kerucut dan terletak pada kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin betina, penghasil ovum) berupa bulatan menggelembung. Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi pembuahan sendiri. Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi karena waktu masak ovum dan sperma tidak bersamaan
Pada Protozoa (hewan bersel satu). reproduksi generatil terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua individu sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa yang melakukan konjugasi. misalnya Paramecium caudatum.
Porifera
Porifera (hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar perairan. dan bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua macam alat reproduksi. Porivera tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Dengan kata iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu. Proses reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut. Ovum Porifera yang sudah masak dibuahi sperma individu lain yang sejenis. Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah larva berflagela (berbulu cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh induknya melalui suatu lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva yang sangat kecil itu akan menempel pada suatu dasar perairan untuk tumbuh dan berkembang menjadi Porifera dewasa.
Coelenterata
Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan reproduksi secara generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit. Testis (alat kelamin jantan. Penghasil sperma) hydra berbentuk kerucut dan terletak pada kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin betina, penghasil ovum) berupa bulatan menggelembung. Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi pembuahan sendiri. Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi karena waktu masak ovum dan sperma tidak bersamaan
BAB 5
Pewarisan Sifat
(Genetik)
Terjadinya pewarisan sifat
dapat disebabkan karena adanya perkawinan antara dua individu yang sejenis.
Perkawinan dua individu sejenis yang memiliki sifat berbeda disebut
persilangan. Persilangan dapat dilakukan secara sengaja oleh manusia dengan
maksud untuk memperoleh individu baru yang memiliki sifat-sifat unggul.
Teori pewarisan sifat pertama kali di populerkan oleh Gregor Mendel (1865). Dalam eksperimennya pada tanaman ercis, ia memperoleh galur murni dan ciri-ciri yang diinginkan.
A. Istilah-istilah dalam Persilangan
- Galur murni adalah tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya.
- Genotipe adalah penyusun gen yang tidak tampak dari luar. Genotipe dikodekan dengan menggunakan abjad atau huruf, seperti MM (kode untuk warna merah).
- Fenotipe adalah sifat gen yang tampak jelas dari laur. Contoh : fenotipe buah besar dan warna bunga merah.
- Dominan adalah sifat yang muncul pada keturunannya. Dominan dikodekan dengan menggunakan huruf besar, seperti M.
- Resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunannya. Resesif dikodekan dengan menggunakan huruf kecil, seperti m.
- Homozigot adalah pasangan gen yang sama. Homozigot dominan adalah pasangan gen yang sama dan muncul pada keturunannya (contoh : AA). Homozigot resesif adalah pasangan gen yang sama, tetapi tidak muncul pada keturunannya (contoh : aa).
- Alel adalah gen yang letaknya pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog.
- Kromosom adalah benang-benang halus dalam inti sel yang terdiri dari DNA, RNA, dan protein histon.
DNA = deoxyribonucleic acid
RNA = ribonucleic acid
- Gen adalah DNA yang mengendalikan sifat yang diwariskan dari induk kepada keturunannya (pembawa sifat). Gen terdapat di dalam kromosom yang ada di dalam inti sel.
a. P menunjukkan parental (induk).
b. F menunjukkan filiar (turunan), merupakan hasil persilangan dan parental.
c. F1 menunjukkan turunan pertama.
d. F2 menunjukkan turunan kedua.
e. Intermediet adalah sifat gen yang tidak dominan dan juga tidak resesif atau sama kuat.
f. Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan satu sifat benda. Persilangan monohibrid dibedakan menjadi monohibrid dominan penuh dan monohibrid bagian tidak penuh.
g. Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat berbeda.
B. Hukum Mendel
Percobaan Mendel menghasilkan hukum Mendel sebagai berikut.
- Hukum Mendel I
Hukum Mendel I menyatakan prinsip pemisahan gen secara bebas. Pada pembentukan gamet, 2 gen yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam 2 sel atau gamet secara bebas.
- Hukum Mendel II
Hukum Mendel II menyatakan prinsip berpasangan secara bebas. Pada pembentukan gamet, gen-gen yang memisahkan diri dari suatu pasangan akan secara bebas berkelompok dengan gen-gen lain yang berasal dari pasangan lain.
C. Pewarisan Sifat pada Manusia
Pewarisan sifat pada manusia terjadi melalui gen yang ada di dalam kromosom. Kromosomterdiri dari dua jenis, yaitu kromosom autosom dan kromosom gonosom (seks). Sifat yang diwariskan induk kepada keturunannya, dapat melalui kromosom autosom atau kromosom gonosom. Kromosom yang menentukan jenis kelamin perempuan diberi kode huruf XX. Kromosom yang menentukan jenis kelamin pria diberi kode XY.
Manusia memiliki kromosom sel tubuh (somatis) sebanyak 46 kromosom atau 23 pasang, yaitu satu pasang kromosom gonosom (seks) dan 22 pasang kromosom autosom. Kromosom pada perempuan adalah 22 autosom + XX. Kromosom pada pria adalah 22 autosom + XY. Kromosom sel tubuh bersifat diploid (2n).
Kromosom pada sel kelamin (gamet) bersifat haploid (n), sehingga kromosom sel kelamin perempuan adalah 1/2 x (22 autosom + XX) atau 11 autosom + X. Kromosom pada pria adalah 1/2 x (22 autosom + XY) atau 11 autosom + Y.
D. Sifat/Kelainan yang Diwariskan
a. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom dominant, antara lain jari pendek, jari bergabung, rambut keriting, dan warna kulit.
b. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom resesif, antara lain idiot, kelainan rantai alfa dan beta, serta anemia sel sabit.
c. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui kromosom gonosom, antara lain buta warna dan hemofilia yang diwariskan melalui kromosom X, serta telinga dan seluruh tubuh berambut yang diwariskan melalui kromosom Y.
d. Kelainan karena perubahan jumlah atau struktur kromosom.
Kelainan karena perubahan jumlah kromosom sebagai berikut.
- Sindrom turner (44 A + XO)
- Sindrom Klinefelter (44 A + XXY)
- Sindrom Down (45 A + XX, + a21 atau 45 A + XY, +a21).
Kelainan akibat perubahan struktur kromosom sebagai berikut.
- Lengan kromosom X seperti putus yang menyebabkan idiot.
- Sindrom Cat Cry (tangis kucing).
Teori pewarisan sifat pertama kali di populerkan oleh Gregor Mendel (1865). Dalam eksperimennya pada tanaman ercis, ia memperoleh galur murni dan ciri-ciri yang diinginkan.
A. Istilah-istilah dalam Persilangan
- Galur murni adalah tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan induknya.
- Genotipe adalah penyusun gen yang tidak tampak dari luar. Genotipe dikodekan dengan menggunakan abjad atau huruf, seperti MM (kode untuk warna merah).
- Fenotipe adalah sifat gen yang tampak jelas dari laur. Contoh : fenotipe buah besar dan warna bunga merah.
- Dominan adalah sifat yang muncul pada keturunannya. Dominan dikodekan dengan menggunakan huruf besar, seperti M.
- Resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunannya. Resesif dikodekan dengan menggunakan huruf kecil, seperti m.
- Homozigot adalah pasangan gen yang sama. Homozigot dominan adalah pasangan gen yang sama dan muncul pada keturunannya (contoh : AA). Homozigot resesif adalah pasangan gen yang sama, tetapi tidak muncul pada keturunannya (contoh : aa).
- Alel adalah gen yang letaknya pada lokus yang bersesuaian pada kromosom homolog.
- Kromosom adalah benang-benang halus dalam inti sel yang terdiri dari DNA, RNA, dan protein histon.
DNA = deoxyribonucleic acid
RNA = ribonucleic acid
- Gen adalah DNA yang mengendalikan sifat yang diwariskan dari induk kepada keturunannya (pembawa sifat). Gen terdapat di dalam kromosom yang ada di dalam inti sel.
a. P menunjukkan parental (induk).
b. F menunjukkan filiar (turunan), merupakan hasil persilangan dan parental.
c. F1 menunjukkan turunan pertama.
d. F2 menunjukkan turunan kedua.
e. Intermediet adalah sifat gen yang tidak dominan dan juga tidak resesif atau sama kuat.
f. Persilangan monohibrid adalah persilangan dua individu dengan satu sifat benda. Persilangan monohibrid dibedakan menjadi monohibrid dominan penuh dan monohibrid bagian tidak penuh.
g. Persilangan dihibrid adalah persilangan dua individu dengan dua sifat berbeda.
B. Hukum Mendel
Percobaan Mendel menghasilkan hukum Mendel sebagai berikut.
- Hukum Mendel I
Hukum Mendel I menyatakan prinsip pemisahan gen secara bebas. Pada pembentukan gamet, 2 gen yang berpasangan akan dipisahkan ke dalam 2 sel atau gamet secara bebas.
- Hukum Mendel II
Hukum Mendel II menyatakan prinsip berpasangan secara bebas. Pada pembentukan gamet, gen-gen yang memisahkan diri dari suatu pasangan akan secara bebas berkelompok dengan gen-gen lain yang berasal dari pasangan lain.
C. Pewarisan Sifat pada Manusia
Pewarisan sifat pada manusia terjadi melalui gen yang ada di dalam kromosom. Kromosomterdiri dari dua jenis, yaitu kromosom autosom dan kromosom gonosom (seks). Sifat yang diwariskan induk kepada keturunannya, dapat melalui kromosom autosom atau kromosom gonosom. Kromosom yang menentukan jenis kelamin perempuan diberi kode huruf XX. Kromosom yang menentukan jenis kelamin pria diberi kode XY.
Manusia memiliki kromosom sel tubuh (somatis) sebanyak 46 kromosom atau 23 pasang, yaitu satu pasang kromosom gonosom (seks) dan 22 pasang kromosom autosom. Kromosom pada perempuan adalah 22 autosom + XX. Kromosom pada pria adalah 22 autosom + XY. Kromosom sel tubuh bersifat diploid (2n).
Kromosom pada sel kelamin (gamet) bersifat haploid (n), sehingga kromosom sel kelamin perempuan adalah 1/2 x (22 autosom + XX) atau 11 autosom + X. Kromosom pada pria adalah 1/2 x (22 autosom + XY) atau 11 autosom + Y.
D. Sifat/Kelainan yang Diwariskan
a. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom dominant, antara lain jari pendek, jari bergabung, rambut keriting, dan warna kulit.
b. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui autosom resesif, antara lain idiot, kelainan rantai alfa dan beta, serta anemia sel sabit.
c. Sifat/kelainan yang diwariskan melalui kromosom gonosom, antara lain buta warna dan hemofilia yang diwariskan melalui kromosom X, serta telinga dan seluruh tubuh berambut yang diwariskan melalui kromosom Y.
d. Kelainan karena perubahan jumlah atau struktur kromosom.
Kelainan karena perubahan jumlah kromosom sebagai berikut.
- Sindrom turner (44 A + XO)
- Sindrom Klinefelter (44 A + XXY)
- Sindrom Down (45 A + XX, + a21 atau 45 A + XY, +a21).
Kelainan akibat perubahan struktur kromosom sebagai berikut.
- Lengan kromosom X seperti putus yang menyebabkan idiot.
- Sindrom Cat Cry (tangis kucing).
Bab
6
Bioteknologi
119
Untuk
mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini.
Peta Konsep
Setelah kalian
memahami peta konsep di atas, perhatikan kata-kata kunci berikut
yang
merupakan kunci dan cara memahami materi
ini.
• Bioteknologi
• Kultur Jaringan
• Hidroponik
P e n e r a p a n
Bi o t e k n ol o gi
S e d e r h a n a
D a m p a k
P enggun a an
Bi o t e k n ol o gi
Bi o t e k n ol o gi
menjelaskan
Usaha
Menga tasi
Dampak
Pene rapan
Bi o t e k n ol o gi
Kalian tentu mengenal makanan seperti
rempeyek kedelai, tahu, kecap, tauge,
dan susu kedelai. Dari bahan dasar apa
makanan tersebut dibuat? Samakah proses
pembuatannya? Adakah bahan lain yang
diperlukan untuk membuat produk
makanan tersebut?
Kacang kedelai adalah bahan dasar
untuk pembuatan produk-produk
makanan di atas. Dengan cara
pengolahan yang berbeda, butiran-butiran kacang
kedelai diubah menjadi produk dengan
nama atau sebutan bermacam-macam.
Untuk mengubah suatu bahan makanan
menjadi produk makanan yang lain
tentu harus memiliki pengetahuan cara
pengolahan makanan. Biologi yang terus
berkembang turut memberi sumbangan
dalam meningkatkan kesejahteraan
manusia terutama dalam pemenuhan
kebutuhan makanan. Bioteknologi merupakan
salah satu contoh bentuk nyata
sumbangan dari biologi.
Contoh di atas adalah salah satu
penerapan bioteknologi dalam industri
makanan atau minuman. Pada bahasan ini
kalian akan diajak untuk dapat
mendeskripsikan penerapan bioteknologi
dalam mendukung kelangsungan hidup
manusia melalui produksi pangan.
Bab 6 Bioteknologi
Kata Kunci120 IPA Terpadu IX
Kegiatan 6.1
A. Pendahuluan
Bioteknologi adalah penggunaan makhluk
hidup
dan proses di dalamnya untuk menghasilkan
produk
tertentu. Bioteknologi
memanfaatkan bakteri, ragi,
kapang, alga, sel tumbuhan, atau
jaringan hewan.
Penerapan bioteknologi memadukan
berbagai disiplin
ilmu, seperti mikrobiologi, biokimia,
genetika, biologi
molekuler, kimia, rekayasa proses, dan
teknik kimia.
Saat ini telah dikembangkan berbagai
penerapan
bioteknologi, contohnya teknik
rekombinasi gen, kultur
jaringan, hidroponik, radiasi, dan
inseminasi buatan.
Untuk mengenal produk-produk makanan
hasil penerapan
bioteknologi serta peranan organismenya, diskusikan dengan
temanteman dan guru kalian. Kemudian lengkapilah tabel berikut ini.
Tabel 6.1 Produk-produk Makanan Hasil
Bioteknologi
dan Organisme yang Digunakan
No. Produk Bahan Makanan
Mikroorganisme
1. Tempe .................................
......................................
2. Kecap
................................. ......................................
3. Keju
................................. ......................................
4. Yoghurt .................................
......................................
5. Roti
................................. ......................................
6. Oncom
................................. ......................................
7. Tape .................................
......................................
8. Nata de coco
................................. ......................................
9. Bir
................................. ......................................
10. Brem bali .................................
......................................Bioteknologi 121
Berdasarkan data dalam tabel di atas,
jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Adakah bahan makanan yang dapat
dibuat menjadi lebih dari
satu produk makanan? Sebutkan!
2. Produk makanan apa saja yang dalam
pembuatannya memerlukan
bantuan jamur?
3. Produk makanan apa saja yang dalam
pembuatannya memerlukan
bantuan bakteri?
B. Penerapan Bioteknologi Sederhana
Produk bioteknologi sudah dikenal baik
oleh
masyarakat seperti tape, tempe, brem
bali, bir, anggur,
cuka, keju, yoghurt, dan roti. Proses
ini sudah dikenal
orang sejak lama. Seiring dengan
perkembangan
teknologi pendukungnya, proses
pengolahannya
sudah dikembangkan lebih modern di
pabrik-pabrik
dalam produksi yang besar. Namun
secara sederhana
kita dapat menerapkan proses tersebut.
1. Pembuatan Tempe Kedelai
Tempe kedelai adalah bahan makanan
hasil fermentasi biji kedelai oleh
kapang
(jamur). Jenis jamur yang digunakan
biasanya jenis Rhizopus oligosporus,
karena memiliki aktivitas enzim proteolitik
(pengurai protein) tinggi.
Dibandingkan
tempe dari bahan lain, seperti dari
kecipir,
lamtoro, ampas tahu, benguk, maka
tempe
kedelai lebih dikenal oleh masyarakat.
Telah
diakui dunia bahwa tempe adalah
makanan
asli Indonesia yang kandungan gizinya patut
diperhitungkan. Cara pemanfaatan tempe
antara lain
digoreng, disayur lodeh, oseng-oseng,
kering
tempe, tempe burger, rolade tempe, dan
sebagainya.
Tempe digemari orang bukan hanya
rasanya yang
gurih dan lezat, tetapi juga karena
kaya gizi. Dengan
kadar protein 18,3 per 100 gram,
merupakan
alternatif sumber protein nabati.
Selain itu, tempe
Gambar 6.1 Tempe
merupakan contoh produk
bioteknologi sederhana
Sumber: www.rakuten.co.jp122 IPA
Terpadu IX
Sumber: Pembuatan Tempe dan Tahu
Kedelai (2003)
kedelai juga mengandung beberapa asam
amino
yang diperlukan tubuh manusia. Untuk
mengetahui
kandungan gizi tempe kedelai dibanding
dengan
bahan bakunya (kedelai kuning dan
kedelai hitam)
dapat dilihat pada Tabel 6.2 berikut.
Tabel 6.2 Komposisi Zat Gizi Tempe Kedelai dalam 100
gram
No. Zat Gizi Tempe Kedelai Kedelai
Kuning Kedelai Hitam
1. Energi 149,0 kal 400,0 kal 385,0
kal
2. Air 64,0 gram 10,2 gram 12,3 gram
3. Protein 18,3 gram 35,1 gram 33,3
gram
4. Lemak 4,0 gram 17,7 gram 15,0 gram
5. Karbohidrat 12,7 gram 32,0 gram
35,4 gram
6. Serat - 4,2 gram 4,3 gram
7. Abu 1,0 gram 4,0 gram 4,0
gram
8. Kalsium 129,0 mg 226,0 mg 213,0 mg
9. Besi 10,0 mg 8,5 mg 9,5 mg
10. Vitamin B1 0,17 mg 0,66 mg 0,65 mg
11. Vitamin B2 - 0,22 mg 0,23 mg
Dengan melihat kandungan gizi
tersebut, yang
dulunya tempe hanya dijadikan konsumsi
kelas
rakyat, namun sekarang sudah dinikmati
segala
lapisan. Bahkan restoran elit dan
hotel berbintang
pun menyajikan tempe dalam ragam
penyajian yang
lebih canggih. Bahkan para ahli di
Jepang dan
Amerika Serikat tertarik melakukan
penelitian tempe,
terutama berkaitan dengan teknologi
fermentasi.
Secara tradisional tempe dibuat dengan
langkahlangkah sebagai berikut.
a. Penyortiran
Tujuannya untuk memisahkan
benda yang tidak diinginkan, dan
memilih biji yang baik. Caranya, biji
kedelai diletakkan pada tampah/
Gambar 6.2 Cara menyortir biji kedelai
nyiru kemudian ditampi.Bioteknologi 123
b. Pencucian I
Biji kedelai dimasukkan ke dalam
ember berisi air, dan lebih baik
dicuci
pada air yang mengalir. Tujuan
pencucian ini adalah menghilangkan
kotoran yang
melekat atau
bercampur dengan biji kedelai.
c. Perebusan I
Perebusan pertama berlangsung
sekitar 30 menit sehingga diperoleh
biji kedelai setengah matang.
d. Perendaman
Perendaman berlangsung
semalam atau kurang lebih 8 jam
hingga menghasilkan kondisi asam.
Tu juan perendaman
ini selain
melunakkan kedelai juga untuk
mencegah pertumbuhan bakteri
pembusuk selama fermentasi.
e. Pengupasan kulit
Keesokan harinya dilakukan
pengupasan kulit. Caranya, kedelai
diremas-remas dalam air sampai
kulitnya terkelupas. Tujuan pengupasan
kulit ini adalah agar ragi
tumbuh dengan baik.
Gambar 6.3 Cara mencuci biji kedelai
Gambar 6.4 Merebus kedelai
Gambar 6.5 Perendaman kedelai
Gambar 6.6 Cara pengupasan kulit
kedelai124 IPA Terpadu IX
f. Pencucian II
Sekali lagi kedelai yang sudah
dikupas kulitnya dicuci. Caranya,
mirip mencuci beras yang akan
dimasak . Tu juannya
untuk
menghilangkan kotoran yang
masih ada dan kulit kedelai yang
terkelupas.
g. Perebusan II
Setelah kedelai
dikupas
kulitnya dan dicuci lagi, kemudian
direbus hingga kedelai menjadi
matang. Tujuannya adalah agar
kedelai lebih lunak, menghilangkan
bau ,
menambah rasa , dan
membunuh bakteri yang mungkin
tumbuh selama perendaman.
h. Penirisan dan pendinginan
Setelah kedelai masak, tuang
di tampah/nyiru dan diratakan
tipis-tipis. Biarkan dingin sampai
permukaan kedelai kering agar
terhindar dari
pertumbuhan
mikroorganisme yang
tidak
dikehendaki. Tampah yang dipakai
untuk penirisan dan pendinginan
pilih yang benar-benar bersih
bebas dari kotoran dan zat yang
menghambat pertumbuhan ragi,
misalnya garam.
i. Peragian
Tahap ini merupakan kunci
keberhasilan dalam membuat tempe
kedelai. Taburkan ragi pada kedelai
dan aduk sampai rata. Setelah itu,
diangin-anginkan sebentar. Fungsi
ragi selain untuk fermenter, juga
sebagai pengikat keping-keping
kedelai oleh miselium.
Gambar 6.7 Pencucian tahap II
Gambar 6.8 Perebusan tahap II
Gambar 6.9 Ditiriskan dan didinginkan
Gambar 6.10 Kedelai dicampur
dengan ragiBioteknologi 125
j. Pembungkusan
Campuran kedelai dan ragi dibungkus
dengan menggunakan daun pisang yang
bagian
luarnya dilapisi
kertas atau dibungkus
menggunakan plastik dengan ukuran
tertentu.
Tu juan pembungkusan
adalah untuk
menciptakan keadaan anaerob, karena
jamur
Rhizopus akan bekerja dalam
menguraikan
kedelai dalam keadaan anaerob.
k. Pemeraman
Bila pembungkusnya daun, maka
pemeraman
dilakukan dalam bakul bambu yang
ditutup
karung goni dengan suhu kurang lebih
30°C.
Tetapi
bila pembungkusnya plastik ,
pemeramannya diletakkan di rak-rak
bambu.
Setelah diperam semalam, jika
pembungkusnya
plastik, maka plastik pembungkus
tersebut
ditusuk-tusuk dengan lidi. Tujuannya
agar udara
segar dapat masuk dalam bahan tempe,
setelah
itu diperam satu malam lagi.
Gambar 6.11
Membungkus tempe
Gambar 6.12
Cara memeram
tempe
Tempe
Karung goni
Tempe
Plastik
Laru Daun
Pada proses pembuatan tempe, pasti
kita
melakukan peragian .
Ragi yang
digunakan dapat berasal dari laru daun
yang terdapat pada daun waru, daun
jati atau daun pisang bekas pembungkus
tempe. Karena tidak semua permukaan
daun tersebut mengandung laru, maka
bagian daun yang mengandung laru
dipisahkan sedang sisa daun yang lain
dibuang. Setelah itu laru daun
diremasremas lalu dicampurkan ke dalam biji
kedelai yang hendak dilakukan
peragian.
Untuk 1 kg kedelai diperlukan 2-3
helai
daun yang mengandung laru.
Info MEDIA
dibuang
daun waru
diremas-remas
laru126 IPA Terpadu IX
2. Pembuatan Tape Singkong
Yang dimaksud tape adalah suatu hasil
yang
dibuat dari bahan-bahan sumber pati,
seperti ubi,
singkong, dan beras ketan, dengan
diberi ragi dalam
proses pembuatannya.
Singkong adalah salah satu jenis
umbi-umbian
yang cukup banyak dikenal masyarakat
Indonesia.
Umbi tanaman singkong selain dapat
dikonsumsi
langsung juga dapat dibuat tapioka,
gaplek, kerupuk,
tape, dan sebagainya.
Tape singkong dapat diolah lebih
lanjut menjadi
minuman alkohol, sirup glukosa, sari
tape, asam
cuka, dan sebagainya.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan langkah-langkah
pembuatan tape singkong berikut ini.
a. Pengupasan kulit
Kulit singkong dikupas dengan cara
menyayat
kulit secara memanjang lalu menarik
bagian kulitnya.
Setelah itu dikerik sampai lendirnya
hilang, yaitu
sampai singkong terasa kesat.
Gambar 6.13 Mengupas singkong
Gambar 6.14 Mencuci singkong
b. Pencucian
Singkong dicuci hingga bersih,
kemudian
dipotong kecil-kecil atau dibiarkan
utuh.Bioteknologi 127
c. Pengukusan
Dengan menggunakan dandang,
singkong dikukus sampai matang
atau setengah matang, tergantung
selera kita mau tape yang agak keras
atau yang lembek.
d. Pendinginan
Singkong dipindahkan di atas
nyiru, kemudian dibiarkan dingin.
e. Peragian
Setelah dingin, ragi ditaburkan
secara merata. Bila tape dibuat dalam
jumlah
banyak sebaiknya ragi
tersebut dibungkus dengan kantong
kain, kemudian ditepuk-tepukkan
secara merata pada singkong yang
telah didinginkan tersebut.
f. Pemeraman
Singkong yang telah beragi itu
diatur ke dalam keranjang yang
dialasi daun pisang yang bersih,
dikerudungi dan ditutupi dengan
daun rapat-rapat. Kemudian diperam
selama 2-3 hari pada suhu kamar.
Selama masa pemeraman tidak boleh
dibuka dan tidak boleh terkena
tangan agar tape yang dihasilkan
tidak kecut (masam).
Gambar 6.15 Mengukus singkong
ubi
air
Gambar 6.16 Cara menabur ragi
ragi
Gambar 6.17 Cara pemeraman tape
daun
pisang128 IPA Terpadu IX
Tugas 6.1
Membuat Tape Singkong
Buatlah tape singkong dengan bahan
baku singkong (ketela
pohon) 1 kg untuk tiap kelompok.
Tiap kelompok kelompok terdiri atas 5 siswa. Tempat
pelaksanaan di laboratorium sekolah
dan waktunya di luar jam
pelajaran. Setelah jadi, tape hasil
kegiatan ditampilkan di depan
kelas. Diskusikan hasilnya.
3. Hidroponik
Dalam bidang pertanian, bioteknologi
memberi
andil dalam usaha pemenuhan kebutuhan
makanan.
Beberapa hasil bioteknologi dalam
bidang pertanian
antara lain kultur jaringan,
hidroponik, pembuatan
tumbuhan kebal hama, dan tumbuhan yang
mampu
mengikat nitrogen sendiri.
Pada bagian ini kita akan mempelajari
teknik
tanam dengan sistem hidroponik, karena
di antara
hasil bioteknologi bidang pertanian,
teknik ini paling
memungkinkan untuk kita lakukan.
Hidroponik (hydroponics) adalah cara
bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah sebagai
media
tanamnya. Di kalangan umum, istilah
ini dikenal
sebagai "bercocok tanam tanpa
tanah". Termasuk
juga bercocok tanam di dalam pot atau
wadah lainnya
yang menggunakan air atau bahan yang
bersifat
porus, seperti pecahan genting, pasir
kali, kerikil,
spons, sabut kelapa, arang kayu, dan
sebagainya.
pasir batu bata pecahan genting arang
kayuBioteknologi 129
Istilah hidroponik lahir tahun 1936,
untuk
memberi hasil percobaan DR.WF.Gericke,
seorang
agronomis dari Universitas California,
USA. Hasil
percobaannya berupa tomat setinggi 3
meter yang
penuh buah dan ditanam dalam bak
berisi mineral
hasil uji cobanya. Maka sejak itu
hidroponik berarti
hydros adalah air dan ponics untuk menyebut
penger jaan atau
bercocok tanam . Dalam
perkembangannya hidroponik tidak lagi
sebatas di
laboratorium saja, tetapi dengan teknik
yang
sederhana dapat diterapkan siapa saja,
termasuk
ibu rumah tangga.
a. Keunggulan hidroponik
Kelebihan sistem tanam hidroponik
antara lain
sebagai berikut.
1) Perawatan lebih praktis dan
gangguan hama lebih
terkontrol.
2) Pemakaian pupuk lebih hemat.
3) Tanaman hidroponik dapat tumbuh
lebih pesat
dengan keadaan tidak kotor dan tidak
rusak.
4) Beberapa jenis tanaman bisa
dibudidayakan di
luar musim.
5) Tanaman hidroponik dilakukan pada
lahan atau
ruang yang terbatas, misalnya: di
atap, dapur,
atau garasi.
Gambar
6.18 Media tanam yang dapat
digunakan dalam hidroponik
Sumber: Aneka Jenis Media Tanam dan
Penggunaannya
sabut kelapa
batang pakis haji130 IPA Terpadu IX
b. Metode hidroponik
Pada dasarnya metode hidroponik dibagi
menjadi
2 bagian, yaitu:
1) Hidroponik substrat
Metode ini tidak menggunakan air
sebagai media,
tetapi menggunakan media padat (bukan
tanah) yang
dapat menyerap atau menyediakan
nutrisi, air, dan
oksigen serta mendukung akar tanaman
seperti
halnya fungsi tanah. Media yang dapat
digunakan
dalam hidroponik substrat antara lain
batu apung,
pasir, serbuk gergaji, atau gambut.
Media tanam sebelum digunakan harus
dilakukan
sterilisasi dahulu. Cara paling umum
dilakukan adalah
dengan penguapan atau dengan bahan
kimia.
Larutan nutrisi atau pupuk diberikan
dengan cara
disiramkan atau dialirkan melalui
sistem irigasi, setiap
pemberian larutan nutrisi, harus dapat
melembapkan
barisan tanaman secara seragam.
Banyaknya
penyiraman tergantung dari pertumbuhan
tanaman,
jenis substrat, dan iklim. Permukaan
substrat yang
kasar dan tidak teratur harus lebih
sering disiram.
Gambar 6.19
Tanaman tomat hidroponik dengan media pasir
Sumber: Hidroponik (2002)Bioteknologi
131
2) Hidroponik NFT (Nutrient Film
Technique)
Metode ini dilakukan dengan cara
meletakkan akar
tanaman pada lapisan air yang dangkal.
Air tersebut
dialirkan dan mengandung nutrisi
sesuai kebutuhan
tanaman. Perakaran berkembang di dalam
larutan
nutrien.
c. Larutan nutrien
Larutan nutrien atau zat hara, adalah
makanan
bagi tanaman yang berupa campuran
garam-garam
pupuk yang dilarutkan dan diberikan
secara teratur.
Karena pada sistem hidroponik, media
tanam hanya
sebagai penopang akar, sehingga
garam-garam
pupuk harus mengandung semua unsur
yang
diperlukan tanaman.
Zat-zat hara untuk keperluan
hidroponik dapat
diperoleh di pasaran dalam bentuk
formula yang
sudah jadi, seperti Hyponex atau
Margaflor.
d. Merakit hidroponik
Jenis tanaman yang dapat ditanam
secara
hidroponik, baik di kebun maupun di
rumah antara
lain, cabai, paprika, tomat, asparagus,
bunga kol,
seledri, selada, semangka, labu,
jagung manis,
terung, dan tanaman hias.
Gambar 6.20 Hidroponik dengan metode NFT
Sumber: Hidroponik (2002)132 IPA
Terpadu IX
Berikut ini cara merakit hidroponik
untuk menanam
tanaman seperti tomat, paprika, dan
melon.
1) Persiapan lahan
Untuk menghindari tanaman dari
pengaruh
lingkungan, sebaiknya dibangun rumah
plastik.
Ukurannya disesuaikan dengan luas
lahan. Bagian
alas/lantai dibuat bedengan dengan
lebar sekitar 70
cm dan panjangnya sesuai lahan yang
tersedia.
Tinggi bedengan sekitar 20-30 cm.
Kemudian
bedengan ditutup dengan plastik hitam
yang agak
tebal untuk mencegah penularan
penyakit yang
berasal dari tanah.
2) Persiapan wadah
Sebagai wadah untuk menanam hidroponik
dapat
digunakan polibag atau kantong plastik
hitam ukuran
tinggi 50 cm dan diameter 30 cm.
Dipilih warna hitam
agar sinar matahari tidak mampu
menembus akar,
jadi tidak ada kemungkinan ganggang
tumbuh dan
merusak akar. Pada dasar polibag
dilubangi untuk
keluar air dan samping polibag juga
dilubangi 4 tempat.
3) Memasukkan media tanam
Lapisan pertama masukkan ijuk atau
sabut
kelapa yang sudah disterilkan/ditumbuk
sebagai filter,
lalu di atasnya diberi pasir setinggi
30 cm. Media ini
harus dalam keadaan steril.
4) Penanaman bibit
Setiap polibag hanya ditanam satu
bibit saja.
Polibag yang sudah ditanami bibit
diatur di atas
bedengan.
5) Penyiraman larutan nutrien
Penyiraman paling mudah dilakukan
dengan
menggunakan gembor atau hand sprayer.
Larutan
nutrien dapat diperoleh di toko obat
pertanian yang
khusus untuk hidroponik, atau dapat
digunakan NPK,
urea, dan TSP sebagai pupuk makro,
sedangkan
pupuk mikro pilih pupuk yang
mengandung Mn, Fe,
Zn, dan Cu. Penggunaan pupuk makro
sesuaikan
fase pertumbuhan.Bioteknologi 133
6) Perawatan lain
Beberapa jenis perawatan yang perlu
dilakukan
adalah:
a) Pengikatan atau pengajiran, agar
tanaman dapat
berdiri tegak, setelah umur 1 minggu.
Ajir dapat
terbuat dari kayu atau bilah bambu.
b) Pemangkasan, daun-daun yang sudah
tua
sebaiknya dipangkas. Untuk beberapa
tanaman
seperti paprika cabang yang tidak
dipilih sebagai
cabang untuk berproduksi, dipangkas
menggunakan gunting yang tajam.
c) Pemberantasan hama, disemprot
dengan
insektisida sesuai dosis yang
dibutuhkan.
Menanam Tomat dengan Sistem Hidroponik
A. Tujuan
Mengetahui cara menanam tomat dengan
sistem hidroponik.
B. Alat dan Bahan
1. Pasir
2. Polibag ukuran tinggi 50 cm dan
diameter 30 cm
3. Kotak kayu
4. Biji tomat
5. Sekop atau cetok
6. Alat penyiram
7. Gelas plastik
8. Garpu
9. Hand sprayer
C. Cara Kerja
1. Membuat Persemaian
a. Buat kotak kayu untuk persemaian
dengan ukuran
50 cm × 100 cm dan tinggi 6-10 cm,
bagian samping
diberi lubang untuk pembuangan air.
Kegiatan 6.2134 IPA Terpadu IX
b. Masukkan media pasir sampai 3 cm
dari permukaan kotak,
dan uji dengan air apakah drainase
berjalan lancar (lihat
Gambar 6.21).
c. Taburkan benih di atas media,
tetapi jangan terlalu rapat.
Kemudian tutup dengan pasir kurang
lebih dengan
ketebalan 1 cm.
d. Letakkan persemaian di tempat yang
terlindung dari hujan
dan cahaya matahari secara langsung.
2. Merawat Bibit
Biji tomat yang sudah tumbuh diberi
larutan mineral dengan
dosis yang tepat. Penyiraman dilakukan
pagi dan sore
menggunakan hand sprayer.
3. Penyapihan Bibit
Setelah muncul dua sampai empat daun
yang sudah mekar,
tanaman dipisahkan dan dipindahkan ke
gelas plastik/pot kecil
dengan media pasir dan disiram nutrisi
pagi dan sore. Cara
pemindahan bibit dicabut hati-hati
menggunakan garpu (lihat
Gambar 6.22)!
Gambar 6.21 Tempat persemaian yang dibuat dari kayu
Sumber: Hidroponik 2002
Gambar
6.22 Cara pemindahan bibit
Sumber: Hidroponik (2002)
Lubang drainase
Bak dari kayu
IsolasiBioteknologi 135
4. Penanaman
Setelah bibit berumur 3 minggu
pindahkan ke polibag
penanaman! Untuk memudahkan
pencabutan, dapat
menggunakan garpu.
5. Perawatan Tanaman
Lakukan perawatan tanaman dengan
menyiram tiap hari
dan memberantas hama yang mengganggu!
Pupuk/zat
nutrien yang digunakan adalah
Margaflor, Lewatit atau
Pastrogen, yang dapat diperoleh di
toko-toko pertanian. Bila
tidak ada zat-zat tersebut dapat
digunakan pupuk yang
dilarutkan air. Aturannya menurut
petunjuk penggunaan.
6. Mencatat Pertumbuhan Tanaman
Hal-hal yang perlu dicatat adalah:
a. Umur tanaman pada waktu berbunga.
b. Jumlah bunga yang dapat menjadi
buah.
c. Umur tanaman pada saat dapat
dipanen.
d. Keadaan buah hasil panen.
e. Tinggi tanaman saat berbuah.
Setelah kegiatan tersebut dilaksanakan
buat laporan dan
kumpulkan kepada guru.
C. Dampak Negatif Penggunaan
Bioteknologi
1. Dampak terhadap Lingkungan
Selain membawa keuntungan bagi
manusia,
aplikasi bioteknologi ternyata
menimbulkan akibat
buruk
oleh penerapan teknologi
tersebut .
Contohnya, pembuatan tempe atau kecap
dalam
skala besar dapat mengakibatkan
pencemaran
lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai
dari proses
pembuatan tempe, apabila dibiarkan
tergenang dalam
waktu cukup lama, limbah tersebut
mengubah
lingkungan menjadi tidak sehat. Jika
air limbah itu
dibiarkan mengalir ke dalam
kolam-kolam ikan atau136 IPA Terpadu IX
ke lahan-lahan persawahan, kehidupan
ikan atau
tanaman akan terganggu, bahkan bisa
mati. Selain
meracuni organisme yang hidup di dalam
air, limbah
ini juga menimbulkan bau yang tidak
enak. Untuk
itu maka perlu ditangani secara baik
agar tidak
mencemari lingkungan.
2. Dampak Sosial
Produk minuman beralkohol seperti bir,
anggur,
wiski, dan air tape terkadang juga
menimbulkan
dampak yang buruk bagi lingkungan.
Dampak
tersebut berupa kebiasaan meminum
minuman
beralkohol tersebut sehingga mabuk.
Minuman
beralkohol bila diminum dalam jumlah
banyak bersifat
memabukkan dan menyebabkan kantuk
karena
menekan aktivitas otak.
Alkohol juga bersifat candu. Orang
yang sering
minum alkohol dapat menjadi ketagihan
dan sulit
untuk meninggalkan kebiasaan minum
minuman
beralkohol. Walaupun tidak beracun,
alkohol dapat
menimbulkan angka kematian yang
tinggi, misalnya
pengemudi kendaraan yang dalam keadaan
mabuk
menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Alkohol yang terdapat dalam minuman
beralkohol
kadarnya bermacam-macam. Secara alami
alkohol
hasil fermentasi kadarnya 12-15 %
karena pada
larutan yang berkadar sebesar ini ragi
akan mati.
Tetapi melalui proses penyulingan
dapat diperoleh
alkohol sampai 95,5%.
Gambar 6.23 Berbagai dampak sosial
akibat minum minuman keras
Sumber: Essential of Biology
(2004)Bioteknologi 137
D. Usaha Mengatasi Dampak Penerapan
Bioteknologi
Beberapa usaha yang dapat dilakukan
untuk
mengurangi/mengatasi akibat buruk
penggunaan
bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah
tempe, yang secara
sederhana dapat dilakukan dengan cara:
a. Menampung dan menyaring limbah/air
limbah
tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian
bak
ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b. Kemudian, mengalirkan air limbah
yang
sudah disaring ke bak pengumpul. Pada
bak
ini, air limbah yang berasal dari
beberapa kali
proses pembuatan tempe akan bercampur
secara merata dan seragam.
c. Terakhir, mengalirkan air limbah
yang berasal
dari bak penampung, ke bak kedap udara
dan
selanjutnya diendapkan selama 20 hari.
Di
dalam bak kedap udara, benda-benda
(polutan) berat yang dapat
membahayakan
lingkungan diuraikan oleh
mikroorganisme
secara alami sehingga menjadi tidak
berbahaya.
2. Untuk minuman beralkohol dikenai
cukai atau pajak
yang tinggi sehingga harganya mahal.
Akibatnya
tidak sembarang orang dapat
mengonsumsi.
Selain itu juga secara rutin diadakan
penyitaan dan
pemusnahan minum-minuman keras
terutama
yang berkadar alkohol tinggi.
3. Di
beberapa negara untuk
mengurangi
kecelakaan, pengemudi mobil di tes
kadar alkohol
dalam darahnya seperti Gambar 6.23.
Coba kalian sebutkan usaha-usaha yang
lain
untuk mengatasi dampak penerapan
bioteknologi,
carilah dari berbagai referensi baik
media cetak
maupun elektronik.138 IPA Terpadu IX
Refleksi
Gambar 6.24 Polisi lalu lintas sedang mengetes kadar
alkohol pengemudi kendaraan
Sumber: Essential of Biology (2004)
Tugas 6.2
Rangkuman
Buatlah kliping tentang dampak
penerapan bioteknologi dalam berbagai
bidang dan cara-cara
penanggulangannya! Kliping minimal lima judul!
1. Bioteknologi: penggunaan makhluk
hidup dan proses di dalamnya
untuk menghasilkan produk tertentu.
2. Bioteknologi dibedakan menjadi
bioteknologi konvensional
(sederhana) dan bioteknologi modern.
3. Dampak penggunaan bioteknologi
a. Dampak terhadap lingkungan
b. Dampak sosial
Sebagai bahan refleksi coba
sebutkanlah contoh-contoh penerapan
bioteknologi baik konvensional maupun
modern dalam mendukung
kelangsungan hidup manusia melalui
produksi pangan.Bioteknologi 139
A. Pilihlah satu jawaban yang benar
dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!
1. Berikut ini ilmu-ilmu yang
mendukung dalam penerapan bioteknologi,
kecuali . . . .
a. biokimia
b. genetika
c. fisika
d. kimia
2. Perhatikan produk-produk makanan
dan minuman berikut.
1. Tempe
2. Tahu
3. Tape
4. Bir
5. Sirup
6. Kecap
Produk makanan dan minuman yang
memanfaatkan mikroorganisme
adalah . . . .
a. 1,2, dan 3
b. 1,2, dan 5
c. 2,3, dan 5
d. 3,4, dan 6
3. Di bawah ini produk bioteknologi
asli Indonesia, kecuali . . . .
a. tahu
b. tempe
c. kecap
d. roti
4. Mikroorganisme yang digunakan untuk
membantu membuat tempe
adalah . . . .
a. Sacharomyces cereviceae c.
Neurospora crassa
b. Acetobacter xylinum d.Rhizopus
oligosporus
5. Keunggulan tempe kedelai dibanding
bahan bakunya yang berupa
kedelai adalah . . . .
a. menghasilkan energi lebih tinggi
b. mudah dicerna
c. kadar protein lebih tinggi
d. lebih murah
Uji Kompetensi140 IPA Terpadu IX
6. Perhatikan beberapa tahap pembuatan
tempe kedelai berikut.
1. Pencucian
2. Perebusan
3. Penirisan
4. Peragian
5. Pemeraman
Urutan yang benar dalam proses
pembuatan tempe adalah . . . .
a. 1-2-3-4-5
b. 1-3-2-4-5
c. 2-1-3-4-5
d. 5-4-3-1-2
7. Dalam proses pembuatan tempe, agar
kulit kedelai mudah lepas,
dilakukan . . . .
a. perebusan
b. perendaman
c. penjemuran
d. peragian
8. Dalam proses pemeraman tempe, suhu
yang sesuai kurang lebih
. . . .
a. 30° C
b. 32° C
c. 34° C
d. 35° C
9. Mikroorganisme yang digunakan untuk
membuat tape adalah . . . .
a. Sacharomyces cereviceae
b. Rhizopus oryzae
c. Neurospora crassa
d. Acetobacter xylinum
10. Kadar alkohol yang dihasilkan dari
proses fermentasi tape adalah
. . . .
a. 5 - 10 %
b. 12 - 15 %
c. 30 - 50 %
d. lebih dari 75 %
11. Bahan untuk membuat brem padat
adalah . . . .
a. tape singkong
b. tape ketan
c. anggur
d. bir hitamBioteknologi 141
12. Jenis tanaman yang biasa ditanam
secara hidroponik adalah . . . .
a. jagung, kacang tanah, cabe
b. beringin, terung, semangka
c. bougenvil, mangga, kangkung
d. cabe, selada, semangka
13. Yang dianggap tanaman hidroponik
pertama adalah . . . .
a. cabe
b. tomat
c. selada
d. paprika
14. Berikut ini keunggulan sistem
tanaman hidroponik, kecuali . . . .
a. dapat dibudidayakan di luar musim
b. pemakaian pupuk hemat
c. harganya murah
d. perawatan lebih praktis
15. Kantong plastik yang digunakan
untuk wadah dalam hidroponik
dipilih yang berwarna hitam karena . .
. .
a. lebih awet dan tahan panas
b. tampak lebih bersih
c. agar sinar matahari tidak menembus
akar
d. mudah menyerap panas dari
lingkungan
16. Berikut ini adalah unsur-unsur
mikro yang diperlukan untuk
pertumbuhan tanaman, kecuali . . . .
a. nitrogen
b. ferrum
c. tembaga
d. zeng
17. Perbedaan antara hidroponik metode
substrat dengan metode NFT
adalah . . . .
a. jenis tanamannya
b. jenis medianya
c. jenis pupuknya
d. asal bibitnya
18. Banyak sedikitnya penyiraman
tanaman hidroponik metode substrat,
tergantung dari faktor berikut ini,
kecuali . . . .
a. umur tanaman
b. iklim
c. jenis substrat
d. jenis pupuk142 IPA Terpadu IX
P r o y e k
19. Substrat yang paling banyak
menahan air adalah . . . .
a. arang kayu
b. batu apung
c. serabut kelapa
d. pasir
20. Meminum alkohol berlebihan dapat
menyebabkan kantuk, karena
. . . .
a. banyak menghasilkan energi
b. menekan aktivitas otak
c. mengenyangkan perut
d. merangsang saraf mata
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan
singkat dan jelas!
1. Apakah yang dimaksud bioteknologi?
2. Jelaskan perbedaan bioteknologi
tradisional dengan bioteknologi
modern!
3. Mengapa dalam pembuatan tape dapat
dihasilkan tape yang rasanya
kecut atau masam?
4. Jelaskan perbedaan hidroponik
metode NFT dengan metode
substrat!
5. Jelaskan cara menangani limbah dari
proses pembuatan tempe!
Membuat Tempe Kedelai
Buatlah tempe kedelai dengan bahan
baku kedelai ½ kg untuk
tiap kelompok.
Tiap kelompok terdiri atas 5 siswa dan
salah satu sebagai ketua.
Tempat pelaksanaan di laboratorium
sekolah. Setelah selesai, tempe
hasil kegiatan ditampilkan di depan
kelas. Diskusikan hasilnya.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar