IPA BIOLOGI KELAS 9
( avhe -22)
(LIDYA 19)
Adaptasi pada Hewan
dan Tumbuhan
Adaptasi morfologi
adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme
terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi
karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh adaptasi
morfologi adalah sebagai berikut.
Adaptasi
Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh
burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan
jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung
kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan,
paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk
mengoyak daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang
pohon dan menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat
dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.
Adaptasi
Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat
hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1. Xeroflt,
yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya
kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau
bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi
lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat
luas.
2. Hidrofit.
yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya
teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta
mempunyai banyak stomata.
3. Higrofit, yaitu
tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya tumbuhan
paku dan lumut.
Adaptasi fisiologi
adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya.
Kamu tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi
menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh.
Contoh
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.
Adaptasi
Fisiologi pada Manusia
1. Jumlah
sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan
dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
2. Ukuran
jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang
kebanyakan.
3. Pada
saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
Adaptasi
Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis
makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor
memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian
hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada
ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna
tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus
herbrvor lebih panjang daripada usus karnivor:
Adaptasi
Fisiologi pada Tumbuhan
1. Tumbuhan
yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
2. Tumbuhan
tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan
lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang
menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
Adaptasi tingkah
laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah
laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh adaptasi tingkah
laku adalah sebagai berikut.
Adaptasi Tingkah
Laku pada Hewan
1. Bunglon
melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan
lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari
hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari
bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
2. Cumi-cumi
mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi
juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
3. Secara
berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan
air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa
paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
4. Dalam
keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak
yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada
ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
Adaptasi
Tingkah Laku pada Tumbuhan
1. Pada
saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean
akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2. Pada
musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan
daunnya.
Seleksi alam adalah
proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan. Persaingan antarorganisme. dan
proses makan dimakan. yang dapat memilih organisme yang dapat bertahan hidup
atau tidak dapat bertahan hidup di alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis. Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
Organisme yang
mempunyai tingkat reproduksi tinggi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila dibandingkan dengan organisme yang
mempunyai tingkat reproduksi rendah. Reproduksi merupakan ciri makhluk hidup
yang penting karena bertujuan melestarikan jenisnya agar tidak punah. Terdapat
dua macam reproduksi, yaitu reproduksi vegetatif (aseksual/tidak kawin) dan
reproduksi generatif ( seksual/kawin ).
Reproduksi Ganggang
(Alga)
Reproduksi
vegetatif, antara lain dengan membentuk zoospora. fragmentasi. dan membelah
diri.
1. Dengan
membentuk .oospora ( spora keebara).berupa sel reproduksi aseksual yang
memiliki flagel (bulu cambuk), misalnya pada Chlorococcum.
2. Secara
Fragmentasi, yaitu pemotongan bagian tubuh menjadi beberapa bagian. setiap
potongan tubuh dapat berkembang menjadi organisme baru, misalnya pada
Spirogyra.
3. Dengan
membelah diri, misalnya pada Navicula
Reproduksi
generatif, antara lain dengan konjusasi dan membentuk sel kelamin.
1. Konjugasi,
yaitu reproduksi generatif pada organisme yang tidak diketahui jenis
kelaminnya. Untuk membedakan jenis kelamin ditandai dengan (+) dan (-).
Konjugasi diawali dengan plasmogonu (persatuan plasma) dilanjutkan dengan
kariogomi (persatuan inti sel). Reproduksi secara konjugasi terjadi pada
Spirogyra.
2. Dengan
pembentukan gamet (sel kelamin). yaitu sel telur (ovum) oleh oogonium dan
sperma oleh anteridium. misalnya pada Ulva dan Oedogonium.
Reproduksi
Tumbuhan Paku
Pada tumbuhan paku
terjadi metagenesis. Tumbuhan paku merupakan generasi sporofit yang
menghasilkan spora. Daun paku dibedakan menjadi dua macam, yaitu sporofil dan
tropofil. Sporofil adalah daun yang bersifat fertil (subur), dapat menghasilkan
spora: sedangkan tropofil adalah daun yang bersifat infertil (mandul). tidak
dapat menghasilkan spora.
Reproduksi
Tumbuhan Berbiji
Reproduksi Vegetatif
Reproduksi vegetatif
pada tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi dua macam. yaitu reproduksi
vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan. Reproduksi vegetatif alami
adalah reproduksi vegetatjf yang terjadi secara alami (tanpa campur tangan
manusia), sedangkan reproduksi vegetatif buatan adalah reproduksi vegetatif
dengan bantuan manusia.
Rhizoma
Rhizoma (akar
rimpang) sebenarnya adalah akar yang tumbuh mendatar dan terletak di bawah
permukaan tanah. Rhizoma berbentuk mirip akar, tetapi berbuku-buku
(beruas-ruas) seperti batang dan pada ujungnya terdapat kuncup. Pada setiap
buku terdapat daun yang berubah bentuk menjadi sisik dan di setiap ketiak sisik
terdapat tunas. Jika tunas di ujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman
baru, tanaman tersebut tetap bergabung dengan tanaman induknya sehingga
membentuk rumpun. Rhizoma antara lain
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
ditemukan pada tanaman lengkuas, kunyit, sansiviera, dan temu lawak.
Geragih
(Stolon)
Geragih (stolon)
adalah batang yang tumbuh menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. pada
geragih terdapat buku-buku dengan tunas-tunas yang dapat tumbuh menjadi
organisme baru. Di bagian bawah tunas dapat tumbuh akar-akar serabut baru.
Kuncup bagian ujung umumnya menyentuh ranah. Setelah jauh dari induknya, ujung
geragih akan membelok ke atas dan tumbuh menjadi tanaman baru yang jauh dari
induknya. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan geragih adalah pegagan
dan arbei (geragih tumbuh menjalar di atas tanah), serta rumput teki (geragih
tunbuh di barvah permukaan tanah).
Tunas
Adventif
Tunas adventif
adalah tunas yang tumbuh bukan pada ujung batang ataupun ketiak daun. Contoh
tumbuhan yang me|akukan perkembangbiakan dengan tunas adventif adalah cocor
bebek. kesemek, dan sukun.
Umbi
Lapis
Umbi lapis adalah
tunas yang mengalami modifikasi' terdiri atas batang yang sangat pendek,
dibungkus oleh daun-daun yang berdaging, dan menyerupai sisik. Contoh tumbuhan
yang berkembang biak dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang putih, dan
bakung.
Umbi
Batang
Umbi batang adalah
batang yang tumbuh di dalam tanah, ujungnya menggembung membentuk umbi. Bagian
ini merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, terutama zat tepung. Contoh
tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang adalah kentang dan gembili.
Umbi batang juga merupakan alat perkembangbiakan secara vegetatif. Pada umbi
batang dapat tumbuh mata tunas, yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru.
Reproduksi
Generatif''
Penyerbukan
Pada tumbuhan,
sebelum terjadi proses pembuahan (fertilisasi), terjadi proses penyerbukan/persarian
(polinasi ). Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae). Penyerbukan adalah
peristiwa jatuhnya melekatnya serbuk sari di kepala putik. Pada tumbuhan biji
tertutup (Gymnospermae) penyerbukan adalah melekatnya serbuk sari langsung pada
bakal biji.
Tumbuhan berumah
satu adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu
tumbuhan. baik pada satu bunga ataupun pada bunga yang berbeda. Contoh tumbuhan
berumah satu adalah kacang-kacangan, jambu-jambuan, dan terung-terungan.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
Tumbuhan berumah dua adalah tumbuhan yang memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam tumbuhan yang berbeda. Contoh tumbuhan berumah dua adalah salak dan pakis haji.
Berdasarkan faktor penyebab sampainya serbuk sari di kepala putik, penyerbukan dapat dibedakan sebagai berikut.
Anemogami adalah
penyerbukan dengan bantuan angin. Anemogami terjadi pada tumbuhan yang memiliki
bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran kecil; tidak mempunyai mahkota bunga
atau mahkota bunganya berukuran kecil, mahkota bunga tidak berrvarna menarik atau
berwarna seperti daun; tidak mempunyai kelenjar madu; tangkai bunga panjang.
bunga terletak jauh di atas daun; serbuk sari kecil, sangat banyak, dan ringan
sehingga mudah diterbangkan angin; kedudukan benang sari bergantungan, serbuk
sarinya berhamburan jika digoyang; kepala putik besar, berbulu, tangkai putik
terjulur ke luar, kepala putik menyembul keluar dari bunga sehingga mudah
menangkap serbuk sari. Anemogami clapat terjadi pada rumputrumputan, padi, dan
jagung.
Hidrogami adalah
penyerbukan dengan bantuan air. Hidrogami dapat terjadi pada Hydrilla sp, eceng
gondok, dan teratai. Penyerbukan dengan bantuan air akan terjadi jika tubuh
tanarnan terendam dalam air.
Zoidiogami adalah
penyerbukan dengan bantuan hewan. Zoidiogami terjadi pada tumbuhan yang
memiliki bunga dengan ciri-ciri: bunga berukuran besar; mahkota bunga berwarna
mencolok dengan aroma khas; memiliki kelenjar madu; serbuk sari bersifat
lengket (mudah melekat). Zoidiogami dapat terjadi pada jambu, mangga, jeruk,
dan pepaya. Zoidiogami dibedakan berdasarkan jenis hewan yang membantu
penyerbukan. Misalnya. Entomogami (penyerbukan dengan bantuan serangga, antara
lain lalat, kumbang, dan lebah), malakogami (penyerbukan dengan bantuan
siput/bekicot), dan kiropterogani (penyerbukan dengan bantuan kelelawar).
Penyerbukan dengan
bantuan manusia (antropogami), sampainya serbuk sari ke kepala putik dengan
bantuan manusia. Hal ini terjadi karena tidak ada perantara yang membantu
penyerbukan. Penyerbukan ini dapat terjadi pada vanili dan beberapa jenis
anggrek. Penyerbukan ini dilakukan untuk mendapatkan jenis bibit baru yang
unggul. Berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh ke kepala putik. penyerbukan
dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Penyerbukan
sendiri (autogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik
berasal dari benang sari bunga itu sendiri. Jika terjadinya penyerbukan pada
saat bunga masih kuncup, disebut kleistogami.
2. Penyerbukan
tetangga (geitonogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik
berasal dari benang sari bunga lain dalam satu tanaman.
3. Penyerbukan
silang (allogami), terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik
berasal dari benang sari bunga tanaman lain yang termasuk satu jenis (spesies).
4. Penyerbukan
bastar, terjadi apabila serbuk sari yang jatuh ke kepala putik berasal dari
benang sari bunga tanaman lain yang sejenis, tetapi berbeda varietas, misalnya
bunga mangga manalagi diserbuki bunga mangga golek.
Reproduksi
Vegetatif
Membelah Diri
Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Puramaecium, dan Euglena. Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menggenting (menyempit), diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.
Fragmentasi
Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya. Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planctria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu juga ketika dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga ekor cacing Planaria. Cacing Planaria bersifat hermafrodit, artinya dalam satu individu terdapat dua macam alat reproduksi, yaitu alat reproduksi jantan dan betina dan dapat melakukan reproduksi secara generatif.
Pembentukan Tunas
Contoh hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang, dan anemon laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di dalam tubuh, disebut tunas dalam (gemulae). Jika induk hewan karang mati, gemulae akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Sporulasi
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium. hewan bersel satu yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium mengalami dua fase. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.
Reproduksi dengan cara membelah diri hanya terjadi pada Protozoa (hewan bersel satu), misalnya Amoeba, Puramaecium, dan Euglena. Proses pembelahan diawali dengan proses pembelahan inti sel (nukleus) rnenjadi dua, kemudian diikuti pembelahan sitoplasma menjadi dua bagian yang masing-masing menyelubungi dua nukleus tersebut. Selanjutnya, bagian tengah sitoplasma menggenting (menyempit), diikuti pemisahan yang membentuk dua individu. Pada saat keadaan lingkungan kurang menguntungkan, Amoeba akan melindungi diri dengan membentuk kista yang berdinding sangat kuat. Di dalam kista tersebut, Amoeba membelah diri berulang-ulang menghasilkan banyak individu baru dengan ukuran yang lebih kecil. Ketika kondisi lingkungan membaik. dinding kista akan pecah dan individu-individu baru tersebut keluar. kemudian tumbuh dan berkembang menjadi Amoeba dewasa.
Fragmentasi
Pada fragmentasi. individu baru terbentuk dari potongan tubuh induknya. Masing-masing potongan tubuh akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru. Contoh hewan yang melakukan reproduksi secara fragmentasi adalah cacing Planctria. Cacing Planaria mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi. Seekor cacing Planaria yang dipotong menjadi dua bagian, masing-masing potongan akan tumbuh dan berkembang menjadi dua ekor cacing Planaria. Begitu juga ketika dipotong menjadi tiga bagian, masing-masing tumbuh dan berkembang menjadi tiga ekor cacing Planaria. Cacing Planaria bersifat hermafrodit, artinya dalam satu individu terdapat dua macam alat reproduksi, yaitu alat reproduksi jantan dan betina dan dapat melakukan reproduksi secara generatif.
Pembentukan Tunas
Contoh hervan yang melakukan reproduksi dengan membentuk tunas ialah Hydra. Individu baru Hydra terbentuk dari bagian tubuh Hydra dewasa. Setelah cukup besar, tunas akan melepaskan diri dari tubuh induknya. Hewan lain yang melakukan reproduksi dengan tunas misalnya ubur-ubur, hewan karang, dan anemon laut. Pada hewan karang, tunas tumbuh di dalam tubuh, disebut tunas dalam (gemulae). Jika induk hewan karang mati, gemulae akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.
Sporulasi
Sporulasi adalah proses pembelahan berganda (pembelahan multipel) yang menghasilkan spora. Contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan sporulasi adalah Plasmodium. hewan bersel satu yang dikenal sebagai penyebab penyakit malaria. Dalam siklus hidupnya, Plasmodium mengalami dua fase. yaitu fase generatif dan fase vegetatif. Fase generatif berlangsung di dalam tubuh nyamuk Anopheles betina. sedangkan fase vegetatif berlangsung di dalam tubuh penderita penyakit malaria.
Reproduksi
Generatif
Protozoa
Pada Protozoa (hewan bersel satu). reproduksi generatil terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua individu sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa yang melakukan konjugasi. misalnya Paramecium caudatum.
Porifera
Porifera (hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar perairan. dan bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua macam alat reproduksi. Porivera tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Dengan kata iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu. Proses reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut. Ovum Porifera yang sudah masak dibuahi sperma individu lain yang sejenis. Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah larva berflagela (berbulu cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh induknya melalui suatu lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva yang sangat kecil itu akan menempel pada suatu dasar perairan untuk tumbuh dan berkembang menjadi Porifera dewasa.
Coelenterata
Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan reproduksi secara generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit. Testis (alat kelamin jantan. Penghasil sperma) hydra berbentuk kerucut dan terletak pada kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin betina, penghasil ovum) berupa bulatan menggelembung. Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi pembuahan sendiri. Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi karena waktu masak ovum dan sperma tidak bersamaan
Pada Protozoa (hewan bersel satu). reproduksi generatil terjadi dengan cara konjugasi, yaitu perkarwinan antara dua individu sejenis yang tidak diketahui jenis kelaminnya. Anggota Protozoa yang melakukan konjugasi. misalnya Paramecium caudatum.
Porifera
Porifera (hewan berpori) merupakan hewan bersel banyak hidup melekat di dasar perairan. dan bersifat hermafroidit. Meskipun mempunyai dua macam alat reproduksi. Porivera tidak dapat melakukan reproduksi sendiri. Dengan kata iain, untuk melakukan reproduksi tetap diperlukan dua individu. Proses reproduksi generatif Porifera adalah sebagai berikut. Ovum Porifera yang sudah masak dibuahi sperma individu lain yang sejenis. Dari hasil pembuahan ini, terbentuklah larva berflagela (berbulu cambuk). Larva berflagela tersebut keluar dari tubuh induknya melalui suatu lubang yang disebut oskulum dan berenang menjauh. Larva yang sangat kecil itu akan menempel pada suatu dasar perairan untuk tumbuh dan berkembang menjadi Porifera dewasa.
Coelenterata
Contoh anggota Coelenterata (hewan berongga) yang dapat melakukan reproduksi secara generatif adalah Hyadra. Hydra bersifat hermafrodit. Testis (alat kelamin jantan. Penghasil sperma) hydra berbentuk kerucut dan terletak pada kulit luar. sedangkan ovarium (alat kelamin betina, penghasil ovum) berupa bulatan menggelembung. Berbeda dengan Porifera, ovum Hyidra dapat dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh individu yang sama. Jadi. pada Hydra dapat terjadi pembuahan sendiri. Meskipun demikian, pembuahan sendiri jarang terjadi karena waktu masak ovum dan sperma tidak bersamaan
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar