IPA BIOLOGI KELAS 9
( avhe -22)
(LIDYA 19)
SISTEM EKSKRESI PADA
MANUSIA
A. DEFINISI SISTEM
EKSKRESI
Sistem
ekskresi sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti karbon
dioksida, urea,
racun dan lainnya.
B. ALAT EKSKRESI
MANUSIA
1. GINJAL
Ginjal (ren) manusia
berjumlah sepasang, terletak di rongga perut sebelah
kanan depan dan kiri
depan ruas-ruas tulang belakang bagian pinggang. Ginjal
kanan lebih rendah
dari pada ginjal kiri karena di atas ginjal kanan terdapat
hati. Ginjal
berbentuk seperti biji ercis dengan panjang sekitar 10 cm dan berat
sekitar 200 gram.
Ginjal yang dibelah secara membujur akan memperlihatkan
bagian-bagian
korteks yang merupakan lapisan luar. Medula (sumsum ginjal),
dan pelvis (rongga
ginjal). Di bagian korteks terdapat jutaan alat penyaring
yang disebut nefron.
Setiap nefron terdiri atas badan Malpighi dan tubulus
kontortus. Badan
Malpighi terdiri atas kapsula (simpai) Bowman Dan
glomerulus.
Glomrerulus merupakan anyaman pembuluh kapiler. Kapsula
Bowman berbentuk mangkuk
yang mengelilingi glomerulus.'I'ubulus
kontortus terdiri
atas tubulus kontortus proksimal. tubulus kontortus distal.
Tubulus kontortus
kolektivus. Di antara tubuIus kontortus proksimal dan
tubulus kontortus
distal terdapat gelung /lengkung Henle pars ascenden (naik)
dan pars descenden
(turun).Penamaan beberapa bagian ginjal mengambil nama ahli yang berjasa dalam
penelitian ginjal.
Kapsula Bowman mengambil nama William Bowman (l816
– 1892). Seorang
ahli bedah yang merupakan perintis di bidang saluran kentih
yang
mengidentifikasi kapsula tersebut. Lengkung Henle meugambil nama
Jacob Henle
(1809-1885), seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman yang
mendeskripsikan
lengkung di dalam ginjal tersebut. Glomerulus di identifikasi
oleh seorang ahli
mikroanatomi berkebangsaan ltalia bernama Marcerllo
Malpighi (1628 -
1694). Ginjal merupakan alat pengeluaran sisa metabolisme
dalam bentuk urine
yang di dalamnya mengandung air, amoniak (NH3),
ureum, asam urat dan
garam mineral tertentu. Penderita diabetes miletus urine
mengandung glukosa.
FUNGSI GINJAL
1. Menyaring dan
membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh
2. Mengeksresikan
zat yang jumlahnya berlebihan
3. Reabsorbsi
(penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh
bagian tubulus
ginjal
4. Menjaga
keseimbanganan asam basa dalam tubuh manusia
5. Menghasilkan zat
hormon yang berperan membentuk dan mematangkan selsel darah
merah (SDM) di sumsum tulang
PROSES PEMBENTUKAN
URINE
Ginjal berperan
dalam proses pembentukan urin yang terjadi melalui
serangkaian proses,
yaitu: penyaringan, penyerapan kembali dan augmentasi.
1. Penyaringan
(filtrasi)
Proses pembentukan
urin diawali dengan penyaringan darah yang terjadi di
kapiler glomerulus.
Sel-sel kapiler glomerulus yang berpori (podosit),
tekanan dan
permeabilitas yang tinggi pada glomerulus mempermudah
proses penyaringan.
Selain penyaringan,
di glomelurus juga terjadi penyerapan kembali sel-sel
darah, keping darah,
dan sebagian besar protein plasma. Bahan-bahan kecil yang terlarut di dalam plasma
darah, seperti glukosa, asam amino, natrium,
kalium, klorida,
bikarbonat dan urea dapat melewati saringan dan menjadi
bagian dari endapan.
Hasil penyaringan di
glomerulus disebut filtrat glomerolus atau urin primer,
mengandung asam
amino, glukosa, natrium, kalium, dan garam-garam
lainnya
2. Penyerapan
kembali (reabsorbsi)
Bahan-bahan yang
masih diperlukan di dalam urin pimer akan diserap
kembali di tubulus
kontortus proksimal, sedangkan di tubulus kontortus
distal terjadi
penambahan zat-zat sisa dan urea.
Meresapnya zat pada
tubulus ini melalui dua cara. Gula dan asam amino
meresap melalui
peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osmosis.
Penyerapan air
terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal.
Substansi yang masih
diperlukan seperti glukosa dan asam amino
dikembalikan ke
darah. Zat amonia, obat-obatan seperti penisilin, kelebihan
garam dan bahan lain
pada filtrat dikeluarkan bersama urin.
Setelah terjadi
reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urin sekunder,
zat-zat yang masih
diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya,
konsentrasi zat-zat
sisa metabolisme yang bersifat racun bertambah,
misalnya urea.
3. Augmentasi
Augmentasi adalah
proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi
di tubulus kontortus
distal.Dari tubulus-tububulus ginjal, urin akan menuju
rongga ginjal,
selanjutnya menuju kantong kemih melalui saluran ginjal.
Jika kantong kemih
telah penuh terisi urin, dinding kantong kemih akan
tertekan sehingga
timbul rasa ingin buang air kecil. Urin akan keluar
melalui uretra.
Komposisi urin yang
dikeluarkan melalui uretra adalah air, garam, urea dan
sisa substansi lain,
misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada
urin.
HATI
Hati merupakan
kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga perut
sebelah kanan atas,
berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai darah dari
pembuluh nadi
(arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena porta) dari usus.
Hati dibungkus oleh
selaput hati (capsula hepatica). Hati terdapat pembuluh
darah dan empedu
yang dipersatukan selaput jaringan ikat (capsula glison).
Hati juga terdapat
sel-sel perombak sel darah merah yan gtelah tua disebut
histiosit.
Sebagai alat eksresi
hati menghasilkan empedu yang merupakan cairan jernih
kehijauan, di
dalamnya mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam
empedu, kolesterol
dan juga bacteri serta obat-obatan. Zatr warna empedu
terbentuk dari
rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap
histiosit
selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Fungsi hati :
Menyimpan kelebihan
gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
Merombak kelebihan
asam amino (deaminasi)
Menawarkan racun
Membentuk protombin dan fibrinogen
Membentuk albumin
dan globulin
Mengubah provitamin
a menjadi vitamin a
Tempat pembentukan
urea
Menghasilkan empedu
Tempat pembentukan
dan penghancuran eritrosit yang telah tua
3. KULIT
Seluruh permukaan
tubuh kita terbungkus oleh lapisan tipis yang sering kita
sebut kulit. Kulit
merupakan benteng pertahanan tubuh kita yang utama karena
berada di lapisan
anggota tubuh yang paling luar dan berhubungan langsung
dengan lingkungan
sekitar.
Susunan Kulit
Kulit tersusun atas
tiga lapisan, yaitu epidermis (lapisan luar/kulit ari), dermis
(lapisan dalam/kulit
jangat). Dan hipodermis (jaringan ikat bawah kulit).
1) Epidermis
Lapisan epidermis
terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum. stratum
granulosum, dan
stratum germinativum. Stratum korneum tersusun dari selsel mati dan selalu
mengelupas. Stratum lusidum tersusun atas sel-sel yang
tidak berinti dan
berfungsi mengganti stratum korneum. Stratum
granulosum tersusun
atas sel-sel yang berinti dan mengandung pigmen melanin. Stratum germinativum
tersusun atas sel-sel yang selalu
membentuk sel-sel
baru ke arah luar.
Stratum korneum,
merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas.
Stratum lusidium,
merupakan lapisan zat tanduk
Stratum granulosum,
mengandung pigmen
Stratum
germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
2) Dermis
Dermis terletak di
bawah epidermis. Lapisan ini mengandung akar rambut,
pembuluh darah,
kelenjar, dan saraf. Kelenjar yang terdapat dalam lapisan
ini adalah kelenjar
keringat (glandula sudorifera) dan kelenjar minyak
(glandula sebasea).
Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang di
dalamnya terlarut
berbagai macam garam. terutama garam dapur. Keringat
dialirkan melalui
saluran kelenjar keringat dan dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui
poripori. Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan
batang rambut.
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak yang
berfungsi meminyaki
rambut agar tidak kering. Rambut dapat tumbuh terus
karena mendapat
sari-sari makanan pembuluh kapiler di bawah kantong
rambut. Di dekat
akar rambut terdapat otot penegak rambut,akar rambut
,pembuluh
darah ,syaraf ,kelenjar minyak (glandula sebasea),kelenjar
keringat (glandula
sudorifera).Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis
yang berfungsi
melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
3) Hipodermis
Hipodermis terletak
di bawah dermis. Lapisan ini banyak mengandung lemak.
Lemak berfungsi
sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh terhadap
benturan, dan
menahan panas tubuh.
Artikel Terkait
Tidak ada komentar:
Posting Komentar